14. Marah

24.7K 776 4
                                    

Vote sebelum baca.

Baile langsung menatap Mila horor "Gue mau tanya sama lo, siapa yang ngasih nomor gue ke Irfan?" Tanya Baile.

Mampus gue bisa habis nih gue sama Baile. Batin Mila.

"Gue gak tau Bay" jawab Mila bohong.

"Jujur sama gue, gue gak suka sama orang yang bohong" ucap Baile yang masih menatap Mila.

"Oke oke gue yang ngasih nomor lo ke Irfan" ucap Mila yang langsung menundukkan kepala nya.

"Bener kan dugaan gue, Alasan lo apa ngasih nomor gue ke Irfan?" Tanya Baile.

"Gue di paksa sama Irfan. Dan gue di ancem, ya mau gak mau gue ngasih nomor lo Bay" ucap Mila.

FLASHBACK ON

Sore hari Mila pergi ke supermarket untuk belanja. Selesai berbelanja Mila bertemu dengan seorang cowok di luar supermarket dan Mila kaget dan tidak percaya.

"Irfan" ucap Mila yang masih tidak percaya.

Irfan langsung menarik tangan Mila agar tidak berdiri di depan pintu masuk supermarket.

"Gue mau minta nomor telfon Baile" ucap Irfan.

"Sorry nomor Baile private" jawab Mila.

Mila langsung pergi meninggalkan Irfan tetapi tangan Baile di tahan oleh Irfan.

"Kalo lo gak mau ngasih nomor Baile, lo bakalan tau akibat nya" ucap Irfan dengan nada mengancam.

Mila langsung menarik nafas kasar nya "Oke, nomor Baile bakal gue kirim ke nomor WhatsApp lo" ucap Mila pasrah.

"Bagus" ucap Irfan yang langsung pergi meninggalkan Mila.

"Maafin gue Bay, gue terpaksa ngasih nomor telfon lo" ucap Mila.

FLASHBACK OFF

"Hadeuh Mila, lo inget gak dulu lo yang nyuruh gue ganti kartu supaya Irfan gak bisa hubungin gue lagi, tapi apa lo sendiri yang ngasih nomor gue ke dia" ucap Baile kesal

Sedangkan Laura dan Viola dan geng boy hanya saling pandang. Dan melihat Baile dan Mila dari jauh.

"Kaya nya Baile sama Mila serius banget ngobrol nya" ucap Dion

"Wah sih Mila bisa mampus nih" ucap Viola tiba tiba.

Geng boy langsung melihat ke arah Viola. Sedangkan Laura bingung apa yang di ucapkan Viola.

"Maksud lo apa Vi?" Tanya Laura.

Viola langsung membisikkan sesuatu kepada Laura. Mata Laura langsung melotot setelah Viola berbicara seperti ituh.

"Wah bener Mila bakalan kena mampus nih, lagian juga Mila ih ngapain ngasih nomor nya ke mantan nya Baile" ucap Laura.

Sedangkan genk badboy bingung dan tidak tau apa apa kecuali Alex pasti ia ngerti apa yang di maksud omongan Laura.

Mila masih merasa bersalah banget kepada Baile.

"Iya gue tau Bay, gue minta maaf ya. Gue gak ada cara lain" ucap Mila.

"Tapi kan lo bisa alesan yang menurut lo masuk akal" ucap Baile.

"Maafin gue ya Bay" ucap Mila yang memegang tangan Baile.

"Tau ah" ucap Baile yang langsung pergi meninggalkan Mila.

"Baile" teriak Mila.

Mila langsung kembali ke temenn temen nya. Mila langsung merengek ke Alex.

"Lex Baile marah sama gue, tolong bujukin dia dong" ucap Mila dengan nada memohon.

Alex langsung mengerutkan kening nya "Lah kenapa harus gue?" Tanya nya.

"Ya secara kan akhir akhir ini lo lagi deket banget sama dia, pasti Baile mau dengerin apa kata lo" ucap Mila.

"Emang masalah lo apa sih? Sampe Baile marah gitu?" Tanya Ical.

"Jadi gini Baile punya mantan nama nya Irfan, Baile benci banget sama Irfan, Irfan tiba tiba menghilang dan tidak pernah menghubungi Baile dan di hubungan mereka belum ada kata putus. Sampe gue suruh Baile buat ganti nomor nya dengan nomor baru, tapi gue sendiri yang ngasih nomor Baile ke Irfan" ucap Mila yang sangat merasa bersalah banget.

"Lah terus gimana dengan lo Lex?" Tanya Dion.

"Baile sama Irfan kemaren udah ketemu dan Baile udah ucapin kata Putus kok ke Irfan" ucap Alex santai.

"Pantesan lo santai banget Lex" jawab Reza.

"Beuh gimana Baile gak marah banget ke lo Mil, orang dia udah ketemu sama Irfan" ucap Viola.

"Tapi masalah nya kok Baile bisa tau kalo Mila yang ngasih nomor telfon nya ke Irfan?" Tanya Ical.

"Ya tau lah diantara geng gue yang mulut nya ember siapa? Ya cuma Mila" jawab Viola.

Alex langsung bangkit dari duduk nya dan hendak ingin pergi.

"Eh Lex mau kemana lo?" Tanya Reza.

"Mau ketemu calon pacar gue" jawab Alex yang langsung pergi meninggalkan mereka.

Alex langsung mencari Baile ke kelas nya ternyata di kelas Baile juga tidak ada, dan Alex kembali mencari Baile di kantin. Dan ternyata memang benar Baile ada di kantin dan ia duduk di kursi yang paling pojok. Alex langsung menghampiri Baile.

"Woy lagi mikirin apa lo?" Tanya Alex yang tiba tiba datang dan langsung duduk.

Baile langsung memutar kedua bola mata nya "Lo lagi lo lagi" cibir nya.

"Mikirin gue ya?" Tanya Alex yang menaikan alis nya sebelah.

"Ih pede banget lo" jawab Baile sinis.

"Noh kasian temen lo Mila, dia ngerasa bersalah banget sama lo. Lo ngapain harus marah sih Bay?" Tanya Alex.

"Gue gak marah sama Mila, cuma gue kesel ajah sama dia" jawab nya.

"Lah Mila bilang lo marah sama dia" ucap nya.

"Ya enggak, dia nya ajah kalo yang salah nangkep ucapan gue" jawab Baile santai.

"Gue pengen cerita tentang Irfan Gue dan Aldo" ucap Alex tiba tiba.

Baile langsung kaget dan bingung apa yang di ucapkan Alex barusan "Maksud lo gimana?" Tanya Baile.

"Ntar gue jelasin pulang sekolah" jawab Alex.

"Iyaya terah lo deh" ucap Baile.

Baile masih bingung dengan ucapan Alex yang membawa nama Aldo dan Irfan. Ya sudah lah buat apa Baile memikirkan nya lagian toh Alex nanti pulang sekolah juga bakalan cerita.

"Lo gak mau gabung sama temen temen lo?" Tanya Alex yang masih fokus menatap Baile.

"Gue lagi gak mood gabung sama mereka di tambah dengan Mila yang bikin gue kesel" jawab Baile.

"Lo gak tau sih tadi Mila tuh merasa bersalah banget sama lo dia sampe minta gue buat bujuk lo" ucap Alex.

"Ya bagus deh biar dia sadar sama kesalahan nya" jawab Baile.

"Gak boleh gth juga Bay" ucap Alex.

"Lo kok malah belain dia sih? Lo gak tau di posisi gue, yang slalu di chat Irfan dan bahkan semalem di ke rumah gue" ucap Baile ketus.

"Santai dong gak usah ketus gitu" ucap Alex.

"Ya lo buat gue emosi ajah" jawab Baile.

"Jangan marah marah dong, lo kalo marah serem" goda Alex yang mencolek dagu Baile.

Baile langsung memukul Alex "Ih Alex lo tuh ya. Rasain nih" ucap Baile yang masih memukul Alex.

"Haha iya ampun" ucap Alex yang masih melindungi diri nya.

Baile langsung berhenti memukul Alex dan ia langsung tersenyum dan Alex juga ikut tersenyum.

***

Vote vote vote

Sweetest Girlfriend [17+] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang