Kutahan pedang hitam itu dengan pedang es yang kubuat lalu membelahnya menjadi dua. Aku cukup percaya diri dengan kemampuanku ini karena gadis itu hanya menyerangku dari jauh menggunakan bola-bola hitamnya. Aku bersembunyi di balik pohon dan mengubah pedangku menjadi sepasang sayap yang sisi-sisinya setajam pedang."Permainan ini akan berakhir, fallen angel sialan!" seruku.
Aku terbang menuju gadis bersayap itu, namun dia terus menghindar dan menembakkan cahaya hitam yang menghalangi seranganku, akhirnya aku menambah kecepatan dan menerjang ke arahnya.
Sraat!!
Dengan sayap biruku yang setajam pedang aku berhasil melukainya lengannya. Kecepatan Cryne mulai melambat dengan segera aku terbang ke arahnya dan memotong sayap kanannya. Berhasil! Gadis itu kehilangan keseimbangan dan terhuyung, tubuhnya menabrak pohon lalu jatuh ke tanah.
Kukumpulkan energiku dan membentuk sebuah telapak tangan besar dari cahaya dan mengenggam tubuh Cryne dengan kuat. Tiba-tiba genggamanku ditembus oleh cahaya hitam dan hancur dalam hitungan detik hingga membuatku terpental.
"Shit!" makiku merasakan nyeri akibat serangan itu.
Cryne menumbuhkan kembali sayapnya dan terbang ke langit.
"Sayang sekali ya Alec, kau tidak akan bisa mengalahkanku. Bagaimana jika kita hentikan saja pertarungan ini dan jadi milikku, hmm?" tanyanya sambil menyunggingkan senyum licik.
"Tidak akan!" balasku sambil menerjang ke arahnya sambil mengayunkan pedang es.
Cryne menghindar ke kanan lalu berpindah ke belakangku. Aku segera bersalto ke depamn untuk menghindar dan membentuk sebuah tameng untuk menahan serangannya. Kedua pasang mataku terus mengikuti gerak-gerik Cryne, mencari celah untuk mengalahkannya.
"Baiklah, kau yang minta ini Alec" kata Cryne.
Dia membentuk banyak sekali bola cahaya hitam dan mengarahkannya padaku dengan bertubi-tubi.
"Sial, kalau begini aku tidak akan bisa menyerangnya balik," makiku sambil mati-matian menahan serangannya.
"Selamat tinggal Alec" ujar Cryne sambil mengarahkan bola cahaya hitam yang sangat besar ke arahku. Cahaya hitam itu menerjangku dan menghancurkan tamengku. Apakah aku akan mati?
"AAARGGH!!!!" teriakku.
Tiba-tiba aku merasakan energy lain yang jauh lebih kuat dari dalam diriku. Tubuhku gemetaran merasakan energi itu seperti merobekku dari dalam, pandanganku memburam yang dapat kulihat hanyalah tamengku yang pecah berkeping-keping kemudian kesadaranku lenyap...
******
Klakk-klakk-klakk seseorang sedang mematahkan coklat besar menjadi beberapa bagian sambil melihat tampilan layar di depannya. Terlihat kebosanan menghiasi raut wajahnya, kemudian sesuatu terjadi di dalam layar dan membuat orang itu tersenyum lebar."Akhirnya hiburan sudah tiba" ujarnya sambil memakan coklat dengan potongan paling besar.
Layar itu tengah menampakkan Alec yang terpental ke pohon setelah di terjang oleh bola cahaya hitam dari Cryne dan Cryne yang mendekatinya perlahan sambil membawa pedang hitam di tangannya. Cryne mengayunkan pedang hendak menghabisi Alec, pedang itu hanya berjarak beberapa centi dari tubuh Alec ketika sesuatu terjadi.
Cahaya hitam yang lebih hitam dari milik Cryne memancar dari tubuh Alec dan membuat pedang serta tubuh Cryne terpental menjauh.
"Mustahil, kekuatan apa itu?" suara Cryne memantul di dalam ruangan itu.
Tubuh Alec melayang dengan bantuan cahaya hitam yang melingkupi tubuhnya. Perlahan matanya yang terpejam terbuka, menampakkan sepasang mata yang hitam legam.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Island
Fantasy#Sebuah novel yang menceritakan masa lalu D #Lebih baik dibaca sebelum Manipulator Alec, seorang pemuda biasa terbangun dan mendapati dirinya terdampar di sebuah pulau. Tanpa pilihan lain Alec harus menjelajahi pulau tersebut agar bisa kembali pula...