Ridha ...

319 20 3
                                    

Kamu pilih siapa? Seseorang yang datang membuat hatimu sembuh tetapi kamu belum mencintainya,

Atau

Seseorang yang sudah lama membuat hatimu sakit dan kamu mencintainya?

Pilih ya!

*******

Ridha dan Alfeera masih berada di cafe, Alfeera tak mungkin pulang dengan keadaan kondisi mata yang sembab, Fika mungkin bisa terima jika Alfeera nangis karena putus dari Raka, tapi apa Fika akan terima jika yang mengantar pulang Alfeera adalah Ridha? Sangat rawan sekali.

"Eh, eh," panggil Ridha.

Ridha mengulurkan tangannya. "Ridha Alveiro, lahir tanggal 11 Juni."

Alfeera menatap Ridha bingung.

"Kenalan ulang, kita kan kenal nggak pernah gini. Intro nih," ucap Ridha. Lelaki itu mengambil tangan Alfeera sehingga keduanya berjabatan tangan.

Alfeera terkekeh. "Astaga Ridha." Ia tersenyum menatap Ridha. "Alfeera Rinjani Putri, 15 Juli."

Ridha tersenyum. "Nah, kalau gini kan udah pas, ini baru teman!" serunya. "Udah ya, jangan sedih lagi. Sayang perempuan cantik kalau galau," goda Ridha lagi.

Alfeera tersenyum. "Makasih banyak ya, Rid. Makasih udah bantu aku."

"Sama-sama. Sekarang lo makan, biar gue anter balik ke rumah Fika soalnya udah malem banget." Ridha melirik jam ditangannya.

Kini Alfeera semakin tahu, kenapa Fika bahkan sampai hari ini masih mendambakan Ridha. Ridha memang menarik, Alfeera sadar itu, siapapun bisa tertarik dengan lelaki yang cukup cerdik, tampan, dan humoris yang ada di depannya sekarang. Dan kini Alfeera juga semakin tahu, untuk menjaga hatinya dari pesona itu, demi Fika, demi dirinya, dan demi hubungan pertemanan mereka.

*****

"Loh, kok sama Ridha?" tanya Fika tepat ketika ia membuka pintu dan yang muncul dihadapannya adalah Ridha dan Alfeera.

"Iya, tadi ketemu di jalan jadi sekalian aja gue ajak balik, udah malem," jawab Ridha. "Udah ya, gue balik duluan."

"Iya, hati-hati Rid, makasih ya," jawab Alfeera. Lalu gadis itu terdiam, kenapa ia bisa berucap seperti itu di depan Fika? Sedangkan Fika hanya diam, lalu Alfeera masuk dan menggandeng Fika berjalan.

"Lo ketemu di mana tadi?" tanya Fika ketika mereka berdua masuk ke kamar.

"Di simpang empat rumah kamu tadi," jawab Alfeera.

Sesungguhnya Alfeera sangat bingung, ia sama sekali tak ingin berbohong pada Fika, tetapi ia juga tak ingin Fika berpikir aneh-aneh, terlebih Fika mempunyai tingkat cemburu yang bisa dibilang tinggi. Mungkin memang lebih baik diam, toh Alfeera juga tak memiliki niat buruk.

"Ohh gitu, yaudah yuk lanjut drama Koreanya," ajak Fika.

Alfeera mengangguk, lalu duduk di samping gadis itu. Tetapi tak lama, ponselnya berbunyi menampilkan nama Ridha.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 04, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Senja-ketika aku jatuh cinta-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang