"Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif atau berada di luar jangkauan...."
TUT
Minhyuk menghela nafas panjang, memandang nanar ke arah layar ponselnya yang perlahan mulai menggelap. Untuk kesekian kalinya kekasihnya tidak dapat dihubungi, padahal sudah beberapa minggu ini ia tak bertemu dengannya.
Jujur saja ia sangat merindukan kekasihnya, belum lagi empat hari kedepan merupakan hari yang ia nantikan. Dimana hubungannya dengan sang kekasih akan memasuki tahun ke lima.
Yap. Anniversary mereka.
Rasanya Minhyuk tak sabar untuk segera memberitahu kekasihnya.
"Aku sudah menyuruhmu tidur. Bukannya bermain handphone."
Ucapan itu membuat Minhyuk menolehkan kepalanya, menatap lelaki yang sedang melipat kedua tangannya di dada. Memandangi Minhyuk dengan cukup intens.
"Aku kan sudah tak pusing lagi."
"Selalu saja bilang begitu, sebentar lagi juga mengeluh karena mual."
Minhyuk mengerucutkan bibirnya mendengarnya. Namun dalam hati membenarkan ucapan adiknya. Akhir-akhir ini ia merasa kurang enak badan, beberapa kali ia juga di landa pusing dan yang paling sering ia rasakan mual yang membuatnya sangat lemas setelahnya.
Minhyuk akui ia tak menjaga pola makannya belakangan ini. Namun karena mual yang ia rasa membuatnya enggan memakan makanan tertentu dan hanya mengonsumsi fast food. Ia tak terlalu tahan dengan makanan yang berbau menyengat, seperti memancing rasa mual itu kembali.
"Sebentar siang ikut aku ke rumah sakit, aku tak mau kau merepotkanku terus."
"Iya Changkyun bawel, sana ke sekolahmu. Aku juga ingin berangkat kerja."
"Yang menyuruhmu kerja siapa? Pagi ini kau hanya harus beristirahat."
"Tapi...."
"Aku tak terima alasan atau ku kunci kau dalam kamar Lee Minhyuk."
Setelah berkata seperti itu, Changkyun meninggalkan Minhyuk yang hanya bisa merengut kesal.
'Sebenarnya siapa sih yang lebih tua? Kenapa dia selalu mengaturku sih'
-
-
-
Saat ini Minhyuk dan Changkyun tengah berada di rumah sakit, Minhyuk baru selesai di periksa dan saat ini mereka tengah menunggu hasilnya.
"Kira-kira sakitku parah tidak ya?"
"Apa aku akan menjalani kemoterapi seperti di film-film?"
"Apa nanti rambutku akan botak juga?"
"Apa...."
"Astaga hyung, berhenti berbicara yang unfaedah." Changkyun berseru, membuat Minhyuk mendelik kesal ke arahnya sedang Changkyun menatap Minhyuk tak kalah tajam.
"Tuan Lee."
Kemunculan dokter membuat mereka menghentikan aksi saling menatap tajam di antara kakak beradik itu.
"Bisa ikut saya sebentar?"
Minhyuk mengangguk dan mulai mengikuti dokter ke ruangannya, tak lupa Changkyun yang mengekori keduanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
HEART
FanfictionMinhyuk yang ditinggal kekasihnya saat ia seharusnya berada dalam kebahagiaan, membuatnya merasa terpuruk. Akankah kebahagiaan bisa menyertainya? INI LAPAK YAOI BOY X BOY GAY Penuh dengan drama.