Story by : Higitsune
Pairing this chap : JohnJae
Disclaimer : selain cerita dan Johnny semua bukan milik saya
Warnings : AU, embuh! Hahahaha×
×
×Mendengus ketika mendengar suara tak asing, pemuda dengan tinggi diatas rata-rata berusaha keras untuk tidak menginjakkan kaki pergi segera meninggalkan kafe langganan. Bukan salah Johnny bila ia kesal tatkala sosok Jaehyun tertangkap netra cokelatnya.
Hari ini hari Minggu, harusnya Johnny menikmati akhir pekan bersama sahabat tercinta, namun berhubung sang sahabat dimaksud baru saja melangsungkan pernikahan dan sedang dalam masa bulan madu di pulau Jeju. Maka hanya Johnny sendiri menikmati es kopi di kala siang, namun harinya kini semakin sial saat seorang pemuda manis menampakkan wujud mengganggu hari tenangnya. Jung Jaehyun, sahabat tercinta nomor dua yang berubah menjadi sahabat paling ia hindari sedunia.
"Hyung, sedang apa disini?" Jaehyun dengan senyuman--sangat--manis bertanya cerah pada pemuda dihadapannya. Tanpa perlu berkata tentu Jaehyun akan langsung duduk menghampiri orang yang ia kenal.
Menyeringai, "menurutmu? Apa aku terlihat sedang menonton film? Menumpang pipis? Aku sedang minum kopi Jay." Johnny membalas sarkas. Sungguh, pemuda yang lebih tua adalah entitas paling ramah, namun semenjak pernyataan cinta Jaehyun entah mengapa Johnny berubah menjadi pribadi sensitif.
Menggigit bibir bawah, Jaehyun tersenyum maklum. Sudah terlalu biasa dengan sikap Johnny yang kini sengit padanya. Mengabaikan rasa sakit, Jaehyun mulai fokus pada vanilla latte pesanan dan mengecek kamera yang dibawanya.
Jika jujur ditanya, sebenarnya Johnny tidak pernah membenci Jaehyun. Ia masih memperlakukan sang sahabat cukup baik, ia masih mau bertemu dengan Jaehyun, ia masih mau mengobrol dengan Jaehyun, bahkan Johnny masih mau mengantar yang lebih muda keluar kota di akhir pekan apabila ada tugas dari kantornya. Intinya perlakuan Johnny tidak berubah, hanya saja interaksi mereka memang sedikit berbeda. Bila terkadang mereka saling bercanda, kini intesitas itu mulai berkurang. Akan ada saat dimana baik Jaehyun maupun Johnny saling bertukar cerita dari tempat kerja, namun kini Johnny tidak lagi penasaran. Ada saat dimana ia malas mendengar celotehan pemuda bersurai pirang dihadapannya.
Kalau saja Jaehyun tidak menyatakan perasaan, mungkin persahabatan mereka akan baik-baik saja. Tapi apa Johnny berhak melarang? Memang apa bedanya ia dengan Jaehyun. Ia juga sudah seenaknya menyatakan perasaan pada Doyoung padahal sudah jelas sahabatnya itu tidak pernah merasakan cinta. Berharap bahwa Johnny akan menjadi cinta pertamanya, namun memang realita tidak sebanding ekspektasi. Bahkan hingga kini cinta itu tidak pernah tumbuh di hati Doyoung. Sebanyak apapun pengorbanan Johnny padanya, Doyoung hanya akan tutup mata.
Karena Doyoung tidak semudah itu ditaklukkan. Ia hanya mau bersama seseorang yang menggetarkan hatinya, dan itu bukan Johnny. Tidak pernah Johnny.
Menghela nafas kasar, pemuda tinggi itu mendongak menatap langit-langit suram. Apa yang sedang dilakukan Doyoung di pulau sebrang sana? Apa ia sedang bermesraan? Taeyong sungguh beruntung sekali.
Jaehyun menatap datar Johnny yang kini mengerang tertahan entah melamunkan apa. Semenjak pemuda itu larut dalam pemikirannya, Jaehyun selalu memperhatikan. Ia tidak bisa fokus pada foto di kamera, atensi tidak pernah bisa lepas dari pemuda tampan itu. Bahkan diam-diam Jaehyun berhasil mengabadikan momen melamun Johnny sekali dan pemuda itu sama sekali tidak menyadari.
Hubungan antara Johnny dan Jaehyun itu tidak serumit yang dideskripsikan, pada dasarnya hanya Johnny yang menganggap demikian. Bagi Jaehyun mencintai itu bebas, tidak masalah kemana hati berlabuh kau berhak mencintai mereka bahkan terlepas dari status. Bahkan jikalau Johnny pada akhirnya akan menikah, Jaehyun tidak akan pernah berhenti mencintai pemuda itu hingga ia siap melepaskan. Karena move on itu bukan siapa cepat tapi siapa yang berani bertindak, dan Jaehyun tidak takut jika ia harus terus berdiam diri tanpa bisa melangkah maju.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Sided - Series of Broken Heart
FanfictionLima hati, Empat cinta, Tiga cerita, Dua penderitaan, Satu kehampaan Percayakah dirimu akan cinta pada pandangan pertama? Aku percaya, karena aku mengalaminya. Jatuh cinta pada parasnya yang sempurna. - Kim Doyoung Apa boleh jatuh cinta pada sahabat...