Chapter Four

1.9K 180 24
                                    

"Hinata, Nii-san panaskan mobil sebentar"

Neji, kakak sulung Hinata bangkit dari meja makan.

"Hm" Hinata mengangguk "Kalau sudah Nii-san panggil aku ya!"

Neji mengangguk dan berlalu menuju garasi.

Tak lama setelah itu, Hinata datang menyusul.

"Sudah Nii-san?"

"Sudah, kau masuk mobil duluan. Nii-san membuka gerbang dulu"

Sebenarnya bisa saja Neji meminta satpam untuk membukakan gerbang.

Namun bagi sulung Hyuga. Kalau berurusan dengan Hinata ia akan melakukannya penuh totalitas.

Benar benar tipe kakak yang sayang adik.

Namun begitu gerbang dibuka, Neji mengangkat alisnya mendapati Sasuke berada di depan kediaman Hyuga.

"Bukankah kita sudah punya perjanjian? Aku mengantarnya ke sekolah dan kau mengantarnya pulang ke rumah" Neji angkat suara

"Benar. Tapi mulai hari ini tolong izinkan aku untuk mengantar jemput Hinata"

"Kenapa?"

"Banyak hal terjadi, seseorang ingin merebut Hinata dariku. Dan aku takkan memberikan celah untuknya mendekati Hinata" Jawab Sasuke to the point

Karna ia tau percuma saja berbasa basi dengan Neji.

"Hinata takkan berpaling, kau tahu itu" Neji mendengus. Kenapa adiknya bisa mendapat lelaki seposesif ini? Ah. Tapi bukankah itu tanda sayang? Meskipun berlebihan?

"Baiklah, kupanggilkan Hinata. Tapi Uchiha, kuberi kau saran. Jangan terlalu mengekang adikku. Beri dia ruang untuk berinteraksi dengan orang lain. Jangan sampai dia jenuh pada semua sikap menyebalkanmu itu"

The Winner

Disclaimer : Masashi Kishimoto dan Fujimaki Tadatoshi

Rate : T

Pairing : SasuHinaAka

Happy Reading~

Berkat ucapan Neji tadi mau tak mau Sasuke sedikit diam diperjalan menuju sekolah.

Uchiha itu mulai memikirkan hal yang selama ini tak pernah dipikirkannya.

Hinata akan bosan padanya? Ia akui, keposesifannya ini memang benar benar parah. Tapi itu juga menjelaskan besarnya cinta Sasuke pada sang gadis Hyuga.

"Sasuke-kun?"

Suara lembut itu selalu mampu mengembalikan kesadaran Sasuke.

"Ada apa, Hime?" Sasuke menatap Hinata sekilas dengan lembut

"Sasuke-kun baik baik saja?"

"Tentu saja. Cukup dengan bersamamu seperti ini aku merasa baik baik saja" Goda Sasuke mengenyahkan pemikirannya tentang bosan

Wajah Hinata memerah, dan Sasuke menyukai itu. Selamanya, ia ingin menjadi alasan Hinata merona seperti ini.

"Ta-tadi Sasuke-kun terlihat sedang berfikir berat. Siapa tau aku bisa membantu" Tawar Hinata malu malu, pandangan gadis itu menatap ke luar jendela.

The WinnerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang