Ditolong(?)

54 8 7
                                    


Saat ini Nara sedang berkumpul dengan anak-anak paskib di aula sekolah. Yaah Nara memang mengikuti ekskul paskib sejak kelas 10. Dan ekskul ini akan mengadakan latihan rutin setiap hari rabu.

“ ok,berhubung waktu sudah menunjukkan pukul 5 sore, kita udahin dulu latihannya. kita latihan lagi minggu depan di hari dan waktu yang sama. sekarang kalian boleh pulang ke rumah masing-masing.” ujar salah satu siswa laki-laki yang menjabat sebagai ketua.

“ yaudah sekarang kita pulang kerumah masing-masing.inget pulang langsung pulang ya gaesss” tambah salah satu siswa.




Nara  kini berada dipinggir jalan. Mobil kesayangannya mogok (nggak pernah dibawa kerumah sakit ni mobil pasti). Ia sudah menghubungi montir langganan kakanya, tapi tidak ada jawaban. Langit sudah mulai gelap. Ia tidak tahu harus apa. ya kali Nara jalan kerumahnya, ini jalanan aja udah sepi kaya kuburan ditambah Nara suruh jalan sendiri, milih pinsan lah tu anak. tiba-tiba terdengar suara deruman kendaraan, tak lama muncullah 5 motor sport berwarna hitam yang bodynya sudah dimodifikasi gambar-gambar tengkorak dan suara knalpotnya bikin telinga mau pecah.

“hai cantikkk...sendiri aja” ucap salah satu anak yang turun dari motornya kemudian disusul oleh yang lainnya

“ehh anak Putra Bangsa ternyata, sini kita temenin” tambah anak lainnnya sambil mencolek pipi kiri Nara.


“ehh anjing ni orang main colek-colek aja, mau apa kalian?pergi kalian gausah ganggu gue”jawab Nara ketus.


“eh lo cewe kok omongannnya kasar sih, sini gue cium biar nggak ngomong kasar lagi” ucap anak yang terlihat seperti ketua disana.


“jijik gue” jawab nara ketus

“eh lo dibaikin nggak tau dibaikin yah, minta dikasarin hah?!”jawab kapten geng tersebut sambil menarik tambut Nara kebelakang.ada buliran putih yang mengalir dipipi Nara.

Saat anak cowo itu hendak menampar pipi Nara tiba-tiba ada suaara, suara yang sama dengan suara motor lima orang yang ada di depan nara, namun kali ini suaranya  lebih lembut dari pada suara motor anak-anak yang menghadang nara. suara deruman motor itu membuat cowok itu menghentikan kegiatannya(menampar Nara). seseorang yang baru dateng itu turun dan langsung menendang cowok yang tadi hendak menampar Nara .orang  itu menengokkearah nara dan  saat itu juga nara tercengang karna ternyata seseorang  yang baru aja dateng itu adalah Barra. Barra langsung menarik Nara untuk mendekat kepadanya dan saat itu juga Barra untuk pertama kalinya bersuara di depan Nara.

“ngapain lo disini ” tanya Bara ke cowo yang tadi hendak menampar nara, suaranya yang dingin. Nara pun dibuat terrkejut olehnya.


“ck anak pemilik Putra Bangsa ternyata, gue udah duga kalo lo bakalan dateng kesini Bar” jawab cowo itu sambil terkekeh.


“stop bikin masalah sama gue Axel!” jadi cowok yang tadi mau nampar Nara itu namanya Axel,

“wihhh perduli juga lo sama temen baru. Ck okok gue paham sekarang. Lo boleh lepas dari gue Bar untuk saat ini,  tapi nggak buat lain kali. And thanks dah tunjukin kelemahan lo ke gue” setelah mengucapkan itu Axel dan anak buahnya tertawa kemudian pergi meninggalkan Bara dan Nara

“lo gapapa?” tanya Bara tiba-tiba

“aaaaa.. gue, gue Cuma takut aja.” Jawab Nara tebata-bata, entahlah apa yang membuat nara seperti itu.

“naikkk!!!” ucap bara yang sudah berada di atas motornya dan memakai helm fullface nya

“eh gausah gapapa, gue pesen taksi aja” Jawab Nara

“naik atau mereka bakalan balik” Nara yang mendengar itu langsung naik ke motor bara

" tapi mobil gue gimana?" Tanya Nara yang kini sudah duduk di jok belakang motor Barra.

"Ntar gampang" ujar Bara dingin.

"Gampang gimana?ntar kalo mobil gue ilang? Diambil orang? Lo mau tanggung jawab.?"

Bara mengeluarkan ponselnya dari saku jaket nya. Ia mengetik sesuatu. Kemudian memasukkan kembali ponselnya ke tempat semula.

"Gue udah udah suruh orang buat cek mobil lo."

"Aman nggak? Ntar mobil gue dimaling lagi!"

"Hm"

"Ya"

"Yaudah deh"

“kemana?”ucap Bara

“Pulang lah, lo kan mau nganeterin gue”


“ya kemana”ucap Bara dingin

“ohhh ke perumahan Benoit  blok C no 55”

Bara kaget mendengar alamat rumah Nara. Tapi dia tetap tenang dan melajukan motor kesayangannya.



HENINGGGGG






selama di perjalanan tak ada yang memulai percakapan. Nara dan Bara sama-sama fokus dengan pikiranya masing-masing. Tak butuh waktu lamaa mereka sudah sampai didepan rumah Nara. Naraa langsung turun dari motor Bara.


“btw makasih ya, lo dah tolongin gue tadi dan udah nganterin gue juga”


Tak ada jawaban yang ada hanyalah anggukan dari kepala Bara. Dan sejurus kemudian motor bara melesat dari depan gerbang rumah Nara














setelah mengantar nara pulang ke rumahnya bara langsung pulang ke rumahnya. bara  sampai dirumahnya tidak sampai 5 menit, kenapa begitu? karna sebenarnya rumah Bara itu satu kompleks dengan Nara.

Bara tururn dari motornya dan masuk ke dalam rumah. ketika ia sampai dikamar ia langsung melempar tas nya ke sembarang arah dan merebahkan diri di kasurnya.

“kenapa gue harus nolongin tu cewe sih,, aahhh. dia pasti bakalan jadi incarannya Axel” gerutu bara sambil menatap langit langit kamarnya. kemudian ia mengambil hp disaku celananya dan menelfon seseorang.

“Dia ada di Jakarta tadi, kenapa nggak ada yang kasih tau gue ha!” bentak bara kepada seseorang yang ada diseberang sana.

“sorry Bar tadi kita ngumpul dibascamp jadi nggak ada yang nongkrong di perbatasan ataupun jalan”jawab seseorang diseberang sana

“Awasi terus dia jangan sampe kalian lenggah” ucap Bara dan langsung mematikan sambungnnya.

*
*
*
*
*
*
*
Makasih yang udah baca. Maaf kalo up nya lama. Karna aku punya alasan tersendir hehe.

Makasih yang udah dukung buat ngelanjutin cerita ini.

Oiya jangan lupa vote, coment dan sarannya yah. Karna saran dari kalian berart banget  buat aku.

See you

PERFECTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang