Siang itu Nara, Intan dan Amel berada di kantin. Seperti biasa mereka memakan pesanan mereka sembari berbincang-bincang. Tak lama Aldo dan Iqbal datang dan menghampiri mereka, eehhh waittt jangn lupa sama Bara juga.
“siang cewe” ucap Iqbal.
Biasalah siapa yang nggak kenal Iqbaal Keano Abraham, ni anak emang suka gombal dan tebar tebar pesona kesemua cewe. Apalagi adek kelas.
“baperr dede bang diucapin” jawab Amelia Agtha, yah siapa lagi kalo bukan ni anak, Amel sama Iqbaal emang suka bercanda seperti itu jika berpapasan. Teman temanya pun hanya terkekeh melihat kelakuan iqbaal dan amel, kecuali Bara
“Barr.....” ucap Naraa. Akan tetapi tidak diindahkan oleh Bara. Bara langsung berjalan ke meja ujung, dan mengeluarkan ponselnya. Bara hanya menghela nafas kasar. Entah lah apa yang ia pikirkan. Ia hanya akan mengucapkan terima kasih ke Bara karena kejadian semalem. Tapi tak diindahkan oleh Bara
“kenapa gue harus panggil tu anak coba” batin Nara. Ia hanya menghela nafas kasar.
Bara(POV)
Gue, Iqbaal sama Aldi lagi jalan ke kantin. Pas nyampe kantin, Iqbaal langsung nyamperin 3 orang cewe yang duduk dibangku pojokan, dan salah satu diantaranya cewek yang beberapa hari yang lalu marah-marah ke gue dan yang semalem gue tolongin.
“siang cewe” ucap Iqbal
“baperr dede bang diucapin” jawab salah satu dari mereka yang gue nggak tau namanya and nggak penting menurut gue.
“Barr..” ucap cewe yang gue tolongin semalem.tapi yah karna gue orangnya hemat bicara dan suara gue mahal jadi gue males jawab, menurut gue itu nggak penting ngomong sama orang yang nggak gue kenal, yahh walaupun gue tau namanya. gue malah ngeluarin hp terus jalan ke meja yang ada di seberang.
gue duduk dibangku yang deket tembok, kemudian disusul Iqbaal sama Aldo.
“Bar lo tadi dipangil Nara kenapa nggak jawab?” tanya Aldo
“ ga kenal” singkat padat dan nyebelin.
“lo ngga kenal Nara, Bar? serius lo? di most wanted lho, masa lo nggak tau sih. padahal kan kemaren lo udah ketemu sama dia di deket lapangan basket?” tanya Iqbaal bertubi tubi
“peduli?” lagi lagi singkat padat dan jelas.
sebenernya gue juga penasaran sama tu cewe tapi kan ngga mungkin gue memperlihatkan rasa penasarannya ini di depan iqbaal sama aldo. yang ada jadi bahan ledekan nanti sama dua kunyuk itu.
“hadehhh, nih ya Bar gue kasih tau yang tadi gue godain itu namanya Amelia Agatha, terus yang disebelahnya itu namanya Intan Sanaya, dan yang terakhir yang tadi manggil lo, yang kemaren ken bola basket lo juga dia itu namanya Bellatrix Narashanza.”jelas Iqbaal sambil nunjuk 3 cewe yang ada di seberang.
“Btw kok tadi nara manggil nama lo ya Bar. ada apaan emang?. tanya Iqbaal
“mau kenalan kali. kan kemaren dai marah-marah tu sama si Bara. lagian sama anak yang punya sekolah mana ada yang nggak mau kenalan sihhhh?”bukan Barayang menjawab melainkan Aldo.
“bacot mulu lo, diem!” bentak Bara
“Bellatrix Narashnaza, pejuang wanita yang terpuji dan perkasa yang bersinar di langit utara... indah, “ batin bara. tanpa disadari sudut bibir bara melengkung membentuk sebuah senyuman yang sangat-sangat tipis. bahkan iqbaal dan aldo yang ada didepannnya saja tidak menyadarinya.
Author (POV)
Sore itu Nara dalam perjalanan pulang dari cafe bertemu dengan kedua sahabatnya, tapi ditengah jalan ia melihat seseorang yang tak asing akhir akhir ini dimatanya. satu hal membuat nadia tercengang anak itu duduk diatas motornya sambil mengisap sebatang benda beracun yang ia selipkan dijari kiri tangan kirinya dan tangan kanannya memegang ponsel. tetapi anak itu nggak sendiri, disana terdapat banyak pemuda yang terlihat seperti anak geng motor. mereka duduk diatas motor sambil berbincang bincang. rasa penasaran nara semakin meningkat dan akhirnya Nara memutuskan menepikan mobilnya, ia keluar dan menghampiri cowo itu.
“Baraa”ucap Nara ragu-ragu. yah anak yang dimaksud Nara adalah Bara
Bara terkejut melihat Nara ada disana ,ia tidak menjawab, ia malah menarik tangan Nara menjauh dari teman-temannya.
“ngapain lo kesini?” akhirnya Bara membuka suara
“gue nggak sengaja ngeliat lo, terus gue samperin deh, salah ya?” .belum sempat Bara menjawab Nara sudah membuka suara lagi
“lo anak geng motor? ” tambah Nadia
“ Bacot, pergi !!!” ucap bara ketus
“jawab gue atau gue nggak akan pergi dari sini!!!” tantang Nara tak kalah ketus dengan Bara
“iya”singkat padat jelas. Bara tidak ingin ada orang yang mengetahui banyak tentang dia, dan akhirnya dia menjawab agar nara segera pergi dari sana.
“pergi lo,” Bara langsung melenggang pergi meninggalkan Nara
Sesampainya dirumah Nara terus memikirkan Bara. Ada rasa penasaran sama anak itu, mulai dari sikap dia, kelakuan dia, sampai-sampai Naraa tau kalau Bara adalah anak geng motor dan merokok. Nara sebenernya ingin menceritakan ini kepada kedua sahabatnya tapi nara nggak mau ambil resiko, lagian dua sahabatnya itu embernya minta ampun.Nara pun memutuskan memejamkan matanya. dan terlepap.
Segitu dulu ya kelanjutannya. Akan aku usahain buat sering-sering up kok.
Makasih ya yang setia dukung aku. Maaf kalo ceritaya absurd gitu:v. Maafin masih banyak typo dimana-mana.
Jangan lupa ☆, coment, dan sarannya yah kawan. Itu berarti banget buat aku.
See you next part kawan<3
KAMU SEDANG MEMBACA
PERFECT
Teen FictionDia yang terlihat paling kuat adalah dia yang sebenarnya rapuh. ~Bellatrix Narashanza~ Dia yang paling banyak tertawa adalah dia yang penuh dengan sayatan luka. ~Erlangga Aldebaran~