Chapter 1

76 8 40
                                    

Author pov

Tok tok!!

"Xiao! Bangun nak! Udah siang" teriak bunda chengxiao, victoria.

Pukul menunjukkan waktu 10.30 pagi.

"eumh bunda, aku masih ngantuk" gumam chengxiao yang masih betah bergumul dengan selimut spongebob kesayangannya. Karna ia ingin bersantai menikmati hari minggunya.

"bantu bunda anterin makanan ini untuk tuan Wu, cepet ya bunda tunggu di bawah" ucap victoria yang langsung menuju ke dapur.

"enhh jam berapa sih?" chengxiao bangun dari zona nyamannya dan melirik jam di meja nakasnya.

"ah udah jam 10.30. Aku tidur kuat banget" chengxiao mengucek matanya, lalu turun ke dapur menemui bundanya.

"bun, mau nganterin makanan buat siapa sih? Apa ada tetangga baru?" ucap xiao. Bundanya pun melirik anak satu - satunya ini yang masih dalam kondisi mengenaskan (?) rambut berantakan, muka bantal, mata masih merem melek.

"bunda mau minta tolong sama kamu buat anterin makanan ini untuk tuan Wu. Dia yang menolong bunda kemarin, waktu bunda di jambret di depan bank" tutur victoria.

"emang bunda tau alamatnya?" ucap xiao bingung, yang disertai miringan kepala yang menunjukkan dia tidak paham.

"tentu bunda tau,! Bunda yang tanya langsung, dan bunda udah janji untuk buatin makanan, untuk ucapan terima kasih bunda karna dia udah nolongin bunda, eh btw dia ganteng loh, keliatannya sih mapan, dia juga ramah, ya.. Siapa tau kalo kamu nganterin makanan ini ke tuan Wu, kamu bisa berenti ngejomblo" ucap victoria panjang lebar.

Chengxiao hanya memutar bola matanya malas. Selalu aja ngomongin itu. Batin chengxiao.
"bunda udah deh, masih aja bahas soal itu, bunda tau kan semua cowo yang bunda kenalin ke aku itu engga ada yang beres" gerutu chengxiao

"hhh kamunya aja yang terus nutup hati gara - gara mantan pacar kamu tuh, si johnny. Bunda kan cuma khawatir kalo kamu engga coba buka hati nanti kamu jadi perawan tua. Mau??" oceh victoria sambil menunjuk anak tercintanya dengan sumpit yang sedang dipegangnya.

"ih! Iya - iya bunda aku anterin makanannya, tapi please jangan sebut nama itu lagi bun. Aku udah engga mau bahas soal dia lagi" chengxiao malas jika harus berdebat dengan bundanya di pagi hari begini.

"ya udah, sekarang kamu mandi, sarapan terus anterin makanannya ke alamat ini ya. Bunda mau pergi dulu ke rumah nenek kamu. Dia engga ada yang jagain. Makasih anak cantik bunda" victoria pun mencium kedua pipi anak tercintanya gemas sambil menguyel - uyel pipi tembem anaknya.

"bundaaa ihhh!!" protes chengxiao
"wkwk udah sana mandi, bau asem kamu, bunda jalan ya. Bye sayang" ucap victoria sambil berlalu keluar pintu rumah mereka.

Chengxiao akhirnya mandi dan setelahnya sarapan. Seperti perintah bundanya dia mengantarkan makanan untuk tuan Wu dengan menggunakan taxi, karna mobilnya sedang di bengkel. Sesuai dengan alamat yang diberikan oleh bundanya, akhirnya sampai di rumah yang dituju.

Chengxiao pov

Akhirnya aku sampai di alamat yang aku tuju. Dan aku berdiri di depan rumah yang sangat besar. Bukan, ini bukan rumah melainkan seperti mansion. Aku masih mematung di depan pagar hitam yang super tinggi nan kokoh ini. Tiba - tiba ada penjaga yang berjalan kearah ku dari dalam mansion tersebut.

"maaf anda mencari siapa?" ucapnya.

Aku yang terkejut dengan kehadiran seorang penjaga tersebut, akhirnya membuka suara.

"maaf pak, apa benar ini rumah tuan.. Kris wu?" tanya ku sambil melihat nama yang tertulis di kertas yang diberikan bunda.

Penjaga tersebut melihatku selidik, Dan tidak menjawab pertanyaanku. Maka ku coba untuk bertanya lagi.

"pak? Halo saya sedang bertanya sama bapak, apa benar ini rumah tuan kris wu??" ucapku dengan suara lebih keras dari sebelumnya.

Tiba - tiba mobil sport berwarna hitam berjalan menuju arah pagar. Dan tiba - tiba berenti di depan sang penjaga. Pintu mobil itu pun terbuka dan keluarlah sosok pria berbadan tinggi tegap, dengan tatapan mata yang tajam, rambut hitam yang tertata begitu stylist dengan setelan jas hitam dan kemeja biru mudanya yang terbalut sempurna di tubuh tegapnya. Dia melihat kearah ku dan sang penjaga secara bergantian. Penjaga pun menoleh ke sosok pria tersebut.

"selamat siang tuan wu. Anda ingin kemana? Bukan kah anda tidak bekerja hari ini" tanya sang penjaga. Namun pria itu tak melepas pandangannya dariku. Dan mendekat kearah ku.

"buka kan pagarnya, Bufan." perintah pria itu kepada penjaga yang bernama Bufan tadi. Akhirnya pagar terbuka dan tiba - tiba pria itu mengulurkan tangannya padaku sambil tersenyum.

"Kris Wu, nama ku Kris Wu. Siapa nama mu cantik?" ucapnya sambil tersenyum nakal padaku.

Tbc....

Maaf kalo gaje :") jangan lupa vote, dan commentnya ya guys. Jangan jadi sider yah.

Catch The Ice PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang