1

1.7K 160 3
                                    

"SUDAHLAH AKU MAU TIDUR CAPEK!"

"CAPEK?! AKU LEBIH CAPEK, TIAP HARI KERJA DAN MENGURUS ANAK, KAMU GAK PIKIRIN..."

Renjun menutup pintu rumahnya dan menghela napas, lagi-lagi orangtuanya berkelahi.

Bagi renjun, tidak ada hari tanpa ribut orangtuanya, dan itu bikin dia frustasi, tiap hari ingin menangis, tapi untuk menghindarinya, ia keluar rumah saja.

Memang sudah malam, tapi ia suka karena keramaian kota membuatnya lupa pada pertengkaran orangtuanya.

Bukan hanya keramaian, ia juga suka melihat seseorang yang sangat spesial baginya.

"Na Jaemin..." Gumamnya sambil memerhatikan laki-laki yang bernyanyi dengan suaranya yang menarik? Suara jaemin tidak sebagus penyanyi profesional, tapi ia menyukainya, suara jaemin punya banyak karakter dan keunikan.

Ia duduk di trotoar sepi sambil melihat jaemin bernyanyi dikejauhan, ah ia tersenyum secara tidak sadar. Dadanya terasa hangat mendengar nyanyiannya. Ia jatuh cinta.

"Ah~ udah jam segini! Terimakasih semuanya yang udah mendengarkan nyanyianku, selamat malam." Pamitnya disertai tepuk tangan riuh banyak orang, renjun pun ikut bertepuk tangan.

Ia melihat jaemin dan... - pacarnya?

Renjun tidak tahu, tapi ia berasumsi seperti itu, karena mereka terlihat sangat mesra, bahkan terlalu terbuka dengan skinship mereka.

"Jeno~ akhirnya dateng jugaaa~"

"Hush hush jangan disini gelantungannya, yuk pulang."

"Kaku banget sih?"

Dan banyak lagi kemesraan mereka yang hanya ia liat dari jauh. Tapi... Dia senang? Apa ini aneh? Entahlah!!

Suasana sudah mulai sepi, ia pun menepuk pantatnya yang kotor karena duduk di trotoar, bersiap untuk pulang.

Saat ia akan berjalan, ia merasa tangannya ditarik.

"Siapa---" mulutnya dibekap, dan tangannya ditahan dibelakang, orang yang membekapnya sangat kuat, sepertinya berandalan, ia tidak tahu-- yang pasti ia tidak mau diculik.

Renjun meronta-ronta berusaha kabur, tapi percuma saja, kekuatannya tidak sebesar orang yang menculiknya saat ini.

"TOLONG!!!!!"

Ia menoleh, mendapati seseorang berteriak, membuat orang yang membekapnya panik. Orang-orang mulai bermunculan keluar.

Penculik itupun langsung melepaskan renjun dengan kasar dan kabur.

Renjun terjatuh karena terdorong, "ah!"

Ia melihat orang-orang ribut karena penculik itu berhasil ditangkap, penculik tersebut akhirnya di bawa polisi. Ia menghela napas lega.

Tetapi ada satu masalah... Kakinya terasa sakit.

Renjun mencoba berdiri, tapi langsung terjatuh lagi, sepertinya kakinya keseleo.

"Hei, kamu gapapa?"

Suara ini, ia kenal sekali dengan suaranya....

Suara yang ia selalu dengar setiap hari...

Jaemin mengulurkan tangannya untuk berdiri. Hatinya bergetar saat tangannya menyentuh tangan jaemin.

"Ma-makasih..."

"Sama-sama! Kamu harus lebih hati-hati kalo keluar malem, apalagi kalo sendirian, untung tadi gitarku ketinggalan jadi aku balik lagi." Katanya.

"Iya..."

"Hmm? Kamu gabisa pulang sendiri, nih, mau kuanterin?" Tawarnya.

Renjun semakin panik, jaemin belum melepas tangannya, dan sekarang ia menawari untuk mengantar renjun pulang!!!

"Eeee gak usah!" Tolak renjun.

"Lah, kamu gak bisa jalan gini. Udah aku gak tega."

Renjun menunduk tidak berani melihat jaemin.

"Yaudah, gimana kalo kamu ikut aku sama temanku, jeno?"

"Hah?!"

"Aku naik mobilnya jeno, nanti dia bisa anter kamu ke rumahmu, gimana??"

"...."

-----

Yay or Nay? :)

Makasih udah baca semuanya!

Dari jauh... [renmin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang