Three

596 40 4
                                    

"Apa yang..KAU LAKUKAN HUH?!!"

Sentak Junkai dan kali ini kedua matanya benar benar ingin loncat menatap tajam pada yuan.

Tangan dan seluruh tubuh kai bergetar setelah menerima kecupan yuan dibibirnya..

Sekali lagi..

Dibibirnya!!.. yang masih virgin.

"A..a..akku.."

Yuan mulai merasa takut dan kehilangan penjelasan. karna dia sendiri tidak menyangka atas tindakannya yang hebat barusan.

Tanpa berkata kata lagi Junkai mengepalkan tangannya.
Sedang yuan memejamkan matanya pasrah menerima apapun darinya.

Tapi tangan junkai berakhir menarik kedua bahu yuan lalu mendorongnya sampai membentur dinding dan jatuh terduduk kelantai.

"ARrgHhh!.."

Yuan meringis sakit. tapi tentu saja junkai tidak perduli dan pergi darinya begitu saja.

Diperjalanan pulang..
Sambil terus mengusap bibirnya dengan belakang lengannya.. sebenarnya junkai ingin menangis.tapi ini akan terlihat memalukan.

"Lupakan..! Lupakan ini Junkai!!
Ini hanya Kecelakaan.. Kau sedang Sial!!"

JunKai berbicara pada diri sendiri tapi.. Kenyataannya dia merasa (bibir) yuan masih saja tetap menempel dipikirannya! (dibibirnya😆)

                              ###

Oh Damn! Keesokannya . .

Benar saja, mimpi buruk menjemput yuan di depan kelasnya.
Setiap pulang sekolah yuan dikejar kejar oleh tiga anak pembully yang memang sudah tenar dari saat yuan masuk sekolah ini.

Apa hubungannya dengan junkai yang anak baru!?
Apa mereka tau tentang kejadian kemarin!?

Tapi pikir Roy yang polos, mungkin memang orang yang tertarik pada indahnya pelangi akan menjadi sasaran empuk bagi mereka.

@Toilet

"Dasar Banci! Kau ini laki laki atau perempuan!?"

Yuhang dan ketiga temannya memojokan yuan sebelum akhirnya..

Lizi muncul didepan yuan

"Oh Yuhang ternyata kau hanya pembantu LiZi?!.."

Yuhang menendang kaki yuan dan

Plakkk!

Lizi menampar pipi kiri yuan

"Dasar tidak tau malu! Beraninya kau menyukai junkai?!"

"Memang kenapa!?
Apa karna kau jelek jadi takut kalah oleh laki laki huh!?"

Lizi tertawa lalu kembali menampar pipi kanan yuan. biar lengkap.

Kali ini yuan ingin membalas tapi kedua tangannya segera di tahan oleh kedua anak buah yuhang.

"Pukul dia!"

"Arrh! Aaag! Arrrgh!"

Tubuh yuan terus dipukuli dan ditendang sampai tidak berdaya

"Berhenti dulu!
Jangan sampai habis, Aku masih punya tugas untuk banci ini"

Lizi mengeluarkan sepucuk surat dari tasnya dan diperlihatkan kedepan muka yuan yang lebam

"INGAT SAMPAIKAN Surat INI pada Junkai!"

"Huh apa!? Kenapa Kau tidak Sampaikan saja Sendiri!!"
Yuan tertawa meledek

Lizi memegang paksa dagu yuan agar menenggak melihatnya lalu menamparnya sekali lagi

Accidentally IN . .Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang