5

25 4 0
                                    

AUTHOR POV

Seulgi kini sedang berada dikamar menangis sejadi jadinya
"GUE BENCI SAMA LU!" Teriak Seulgi

"Gue benci sama lu jin hiks" Seulgi memeluk lututnya lalu menenggalamkan wajahnya

Melihat itu Min langsung memeluk Seulgi

"Hiks Gue udah ga tahan dengan semua ini Min hiks gue udah ga tahan"

Min mengelus punggung Seulgi, mencoba menenangkannya

"Kebahagian gue telah hancur hiks"

"Gue hiks muak dengan semua ini"

Seulgi melempar vas bunga kaca yang terletak di meja sebelah duduknya
Lalu mengambil satu pecahan yang tajam
"Seulgi lu ngapain?" Min mulai panik saat Seulgi berjalan untuk mengambil pecahan tersebut

MIN POV

Anjirr

Waduuuh paraah

Gawat njing gawat

Gue langsung menghampiri Seulgi yang ingin mengambil pecahan itu

Parah nih anak parah

Udah gila kali dia

Gue langsung memeluknya sebelum dia benar benar mengambil pecahan itu

"Lu ga boleh gini"

Gue mengusap rambutnya

"Hiks biarin gue hiks mati"

"Ga, gue ga akan biarin lu mati"

Mata gue udah berkaca kaca gaes

Ini semua salah lu jin-batin gue

"Min, lu beruntung orang orang yang lu sayang ada didekat lu, sedangkan gue semuanya pergi ninggalin gue sendiri hiks"

Gue memeluk erat Seulgi

Gue merasakan gimana perasaan Seulgi saat ini

"Lu yang sabar ya,tenang masih ada gue yang selalu ada buat lu"

Gue mengelus punggungnya

Gue tau ini terlalu menyakitkan buat Seulgi
Titik kehidupan Seulgi adalah Woojin, dan sekarang titik itu pergi dari hidupnya
Dunianya benar benar hancur sekarang

Sakit rasanya ngelihat Seulgi begini
Gue ga bisa berbuat apa apa sekarang

"Udah Jangan menangis lagi" gue mengusap air matanya

"Sekarang lu istirahat gih" suruh gue dan dibalas anggukan olehnya

Dia pun berbaring dikasur

Drtt drrt

"Hallo"
"PULANG!"
"Anjir ga usah ngegas"
"Lu ini cewe jangan keluyur-"
"Gue dirumah Seulgi abang"
"Oh Hehe sorry gue kira tad-"
"Yaudah bentar lagi gue pulang kok"
"Oiya nitip sala-"
Tut tutt

"Hhh Punya abang gini amat" gumam gue

Gue pun segera membersihkan pecahan kaca itu

Drrt drrt

Huh abang gue minta di gibang ya:'

"Apa lagi sih bang, iya bentar lagi gue pula-"
"Eh Min"

Kok suara nya beda-batin gue

Gue pun ngelihat nama nya

Dan ternyata

LAST TIMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang