❥CH 01: The Beginning ❀

43 6 6
                                    

Musim dingin akan segera berakhir dan digantikan oleh musim semi yang akan menyambut kami dengan mekarnya bunga-bunga, sinar matahari yang mulai menghangat dan bunga sakura yang mulai malu-malu menampakkan kelopak-kelopaknya yang indah dari balutan selimut salju.
Hal itulah yang membuat banyak orang sangat menyukai apabila musim semi telah datang. Begitu pula dengan Hikari, gadis cantik dengan rambut pendek berwarna pink itu sangat menyukai musim semi. Yang paling ia sukai adalah menikmati indahnya bunga sakura atau yang biasa disebut dengan Hanami. Bersama dengan Ryusei sahabat yang selalu bersamanya sejak ia masih kecil, mereka menikmati Hanami seraya piknik dibawah pohon sakura. Hal itu mereka lakukan rutin setiap tahunnya.
Jam telah menunjukkan pukul 06.30 AM, Hikari masih berada di alam bawah sadarnya, menarik selimut tebalnya sampai bahu dan bermimpi indah bersama pangeran tidurnya. Seorang perempuan berambut pendek, bergelombang berwarna merah memasuki kamarnya tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu. Oh, ternyata perempuan itu adalah Aozora Shion, kakak kandung Hikari.

"Bangun, Hikari! Ini sudah jam 6.30. Kau ingin tidur sampai kapan?" Kata Shion sambil menarik selimut yang mendekap erat tubuh Hikari.

"Hei! Bangun bocah pemalas! Bukankah ini hari senin, jangan lupakan kalau hari ini ada upacara bendera!"

"Iya-iya aku ingat. Tapi kan aku sudah kelas tiga tidak apa-apa lah lambat sedikit" Hikari malah menarik selimutnya.

"Baru kelas 3 SMP saja sudah sombong, justru waktu kelas tiga inilah sikapmu sangat dipertimbangkan! Dan juga bukankah kau akan latihan band pagi ini?" Shion mengingatkan jadwal harian milik Hikari yang bahkan tidak ia ingat.

"Oh astaga, aku lupa! Kenapa kau tidak membangunkanku, dasar kambing!" Hikari segera beranjak dari kasurnya dan segera pergi ke kamar mandi dengan mata yang masih mengantuk.

"Siapa yang kau bilang kambing!!!"

Setelah selesai bersiap-siap, ia mengambil tasnya dan segera pergi ke sekolah sambil berlari agar ia tidak terlambat lagi ke sekolah. Dan satu hal yang ia lupakan, ia tidak membawa jaket dan syal. Padahal hari ini hawanya dingin sekali dan cuacanya juga agak sedikit mendung.

"Heish, dingin sekali. Aku lupa membawa jaketku lagi" Hikari merangkul dirinya sendiri sambil terus berlari agar tidak terlambat.

Gedung sekolah sudah mulai terlihat, tandanya ia sudah hampir sampai. Akhirnya ia sudah berada di depan gerbang sekolah, syukurlah upacara bendera belum dimulai. Ia segera pergi ke kelas untuk menaruh tasnya. Di kelas terlihat ramai sekali, mereka sedang bersiap-siap untuk upacara bendera. Hikari melihat sekeliling kelasnya ternyata teman band-nya tidak ada. Mungkin mereka sedang berada di ruang klub musik yang mana ruangan itu digunakan oleh band milik Hikari untuk latihan.
Tepat setelah menaruh tasnya bel upacara pun akhirnya berbunyi, sedangkan Hikari belum merapikan rambutnya yang berantakan itu. Hikari pun menuju lapangan sambil berjalan perlahan karena ia sangat kelelahan. Ia tidak memikirkan lagi bagaimana rambutnya yang acak-acakan itu mengundang gelak tawa orang-orang yang melihatnya.

"Hikari..." seseorang dari belakang menepuk pundaknya.

"Oh, hei Ryu-chan. Selamat pagi" Hikari menyapa Ryusei sambil tersenyum dengan alis yang mengkerut ke atas.

"Kau baik-baik saja?"

"Ummm aku rasa begitu hehe" Hikari tertawa kecil.

"Coba kau berhenti sebentar" Ryusei memberhentikan Hikari.

"Ada apa? Kau menghalangi jalanku" Hikari dengan muka kesalnya sambil menatap muka Ryusei.

"Kau ini, lihat rambutmu berantakan sekali" kata Ryusei sambil merapikan rambut Hikari yang berantakan itu dimulai dari rambut bagian atas kemudian turun ke bagian poninya.

"A-apa yang kau lakukan?" Muka Hikari mulai memerah oleh apa yang telah dilakukan oleh Ryusei.

"Nah, begini kan cantik juga hehehe" Ryusei sudah selesai merapikan rambut Hikari yang berantakan itu.

"Hah? Jadi maksudmu aku sehari-hari tidak cantik!?"

"Bukan begitu maksudku, hanya saja kau lebih cantik kalau aku yang merapikan rambutmu hahaha" Ryusei segera lari menjauhi Hikari setelah melihat ekspresinya yang sepertinya akan mulai mengamuk.

"Kembali kesini kau Ryusei!!! Ah astaga, aku lupa upacara akan segera dimulai!" Hikari segera berlari ke barisan kelasnya. Ketika di barisan, Hikari teringat kembali dengan kejadian yang baru saja terjadi antara dirinya dan Ryusei. Wajahnya kembali memerah ketika mengingatnya kembali.

"Ryu-chan..." ucap Hikari dalam hati sambil memegang poninya yang sepertinya juga malu-malu akibat belaian lembut dari tangan Ryusei tadi.


〝Seberapa baguskah jika itu adalah mimpi bersamamu, bahkan sampai saat ini aku masih memimpikannya〞

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 19, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Blue Sky in The Spring 春の青空 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang