Akhir akhir ini semua nya berubah, suasana tidak lagi damai. Setiap langkah di rumah ini seperti langkah mendekati neraka. Suasana mencekam setiap hari, setiap jam, setiap menit, setiap detik.
Kita berdua sudah pulang. Sekarang kita terpisah, kamar diujung berlawanan arah dan pembatasnya adalah Hoshi, entah mengapa aku meresa menyesal mencintai mereka berdua
"Jihoonie.."
Kata Hoshi sambil masuk ke kamar ku"Ya?"
"Gimana kabar mu? Masih banyak yang sakit?"
"Engga kok.. uda lumayann.."
"Lumayan apa?"
"Lumayan sakit semua.."
Mereka berdua tertawa kecil lalu hening sejenak
"Emh.. Soonyoung.."
"Kenapa dengan nya?"
"Dia apa kabar nya?"
"Dia baik.."
"Boleh aku ke kamar nya?"
"Emh dia masih tidur.. kadang dia tidak mau jika ada yang mengganggu nya saat tidur.."
"Oh oke.. baiklah.."
Lalu suasana disekitar kita menjadi sangat hening dan mencekam
SOONYOUNG POV
Semua nya berakhir cepat, dia tidak mau mengalah. Wanita disekitar kita mulai masuk ke perangkap nya dan jatuh pada Hoshi. Rayuan dan uang, apapun untuk menarik wanita diluar sana, dia bahkan akan menculiknya bila perlu.
Dia masuk ke ruangan ku lalu menyalakan lampu, sebuah silet dia genggam lalu mendekat kepada ku. Dia menyayat pipi ku pelan pelan dengan senyum di wajahnya
"Bagaimana rasanya? Menyenangkan bukan?"
Aku hanya menatapnya dengan datar
"Kamu mau lagi kan? Kamu suka ya?"
Dia menusuk silet itu di dahi ku dengan keras. Aku berusaha keras untuk menahan teriakan ku.
"Sepertinya memang kamu suka? Atau aku ganti alat saja?"
"Sepertinya dengan benda tumpul lebih menyenangkan.."
LanjutnyaDia lalu mengambil sebuah pisau roti, menatapnya sebentar lalu menatapku dengan senyuman 'manis' nya. Pisau roti itu menekan tulang belikat ku, keras.
"AAAAKKKKHHH!!"
"Menyenangkan sekali.."
Dia menekan nya lebih keras, aku bisa merasakan kalau tulang ku akan patah
Dia menekannya lebih keras dan aku bisa merasakan kalau tulang ku mulai retak
"AKHHHH STOP!!"
"Kenapa?"
"Bukannya kami suka?"
"SAKITHH!!"
"Ternyata kamu bisa merasakan sakit ya?
"AHHH SAKITH!!"
"Baiklah.. aku berhenti.. tapi Jihoon milik ku.."
"TIDAKK!!"
"DEAL!! YES!!"
"NOOO!!"
"GUARD!! BAWA DIA KELUAR.."
"Baik tuan.."
"Aku mau bermain dengan Jihoon~"
"KWON HOSHII!!"
END SOONYOUNG POV
Hoshi masuk ke kamar Jihoon dengan tenang, dia bisa melihat kalau Jihoon sedang bermain dengan boneka nya. Dia duduk dipinggir kasur lalu merangkul Jihoon
"Haii.."
"Haluu~ kenapa?"
"Gapapa.. cuma mau hangout bareng aja.."
"Soonyoungie dimana?"
"Masih tidur dia.. bobo nyenyak dia.."
"Mau ke Soonyoungie.."
"Dibilangin masih tidur kok.."
"Mhh... Okeii.. "
Dia berdiri lalu pergi keluar kamar, entah dia kemana sepertinya jalan jalan
Jihoon berjalan keliling rumah sebentar lalu ke taman belakang, disana dia melihat Soonyoung berbaju rapi, seperti mau pergi lalu dia memeluknya dari belakang
"Soonyoungie~"
"Ayo pergi.. sekarang.."
Dia langsung menggandeng tangan Jihoon dan lari pergi jauh rumah Hoshi. Mereka terus berlari menjauh dari rumah dan ke kota. Sebenarnya jarak antara kota dan rumah mereka tidak jauh.
Mereka berenti di sebuah rumah kecil yang bisa terbilang terpencil, Soonyoung mengeluarkan sebuah kunci
"Kita dimana?"
"Di rumah kecil ku"
tebece.
Guys, kira-kira mereka akan lolos atau malah ketauan ama Hoshi?
TEBAK YUKK GAESS!!
SEE YOU NEXT CHAPTER😝😝😝
KAMU SEDANG MEMBACA
A Twin psychopath stole my heart [+soonhoon]
FanficWritten in bahasa Indonesia!! [RATED M] "Cinta, tapi tidak pernah sesakit ini" ©BangBeghal,2018