D

17 3 0
                                    

"Takdir kau adalah mati di tanganku!"

👻

Glen, pria berusia 20 tahun itu tengah duduk di ruang tamu sembari membaca sebuah buku harian yang ia temukan di gudang entah milik siapa. Namun di sampul buku itu bertuliskan nama "Selena Anggata". Setelah memutuskan untuk tinggal di Jakarta dan menetap di rumah tua bekas peninggalan sepasang suami-isteri yang dulunya adalah pengusaha namun tiba-tiba terdengar kabar bahwa sepasang suami-isteri itu meninggal secara misterius. Glen merasa ada yang aneh di rumah ini.

Terutama untuk di ruangan bawah tanah, ada sebuah kamar dan sepertinya telah beralih fungsi menjadi gudang dari sanalah Glen menemukan buku harian ini. Sangat berdebu bahkan kusam. Entah kenapa hari ini Glen tergerak untuk mencari sesuatu yang tersembunyi di rumah ini. Perasaan Glen tiba-tiba tak karuan setelah ia membuka halaman pertama yang isinya hanya dipenuhi DARAH.

Hari semakin sunyi, dimana matahari telah tenggelam dalam lautan dan segelas kopi yang telah mengering bahkan cahaya bulan diam-diam menyelip masuk. Ini bukan waktu yang tepat untuk melanjutkan membaca buku ini sendirian dikala malam akan menyambut. Glen menutup buku harian itu dan perlahan ia melangkah meninggalkan ruangan tamu yang di depannya berjejer kursi yang terbuat dari kayu jati. Namun ketika bersamaan sekejap bayangan putih berlalu tepat di depan mata Glen, sontak jantung pria itu berdegup kencang.

"A-astaga..." ucapnya sambil mengelus dadanya dan ia terdiam sebentar mengamati seisi ruangan yang berubah sangat menakutkan.

Lampu-lampu yang masih padam belum sempat ia nyalakan seakan-akan menambah kesan seram. Digengamnya kuat buku tersebut dan perlahan ia melangkah mundur meraih ganggang pintu. Sekarang tujuannya hanya ingin keluar dari rumah ini akantetapi pintu yang sebelumnya tidak ia kunci malah sangat sukar untuk dibuka. Aneh! Dari lantai atas Glen melihat sesosok wanita bertudung merah berdiri di pojokan. Kini, tubuh pria itu bergetar ketakutan.

"S-siapa kamu?!"

Sosok tersebut hanya diam tanpa bersuara tapi tiba-tiba sebuah musix box tak jauh dari Glen berbunyi dengan sendirinya, Moonlight Sonata-Ludwig Van Beethoven. Bergema di seluruh ruangan, dengan cepat Glen gapai benda tersebut dan dimatikannya. Seketika sosok wanita bertudung merah sudah di depan mata. Mukanya pucat keunguan bahkan bibir yang hitam pekat dengan sayatan luka membelah hidungnya terlihat sangat jelas. Susah payah Glen bernapas, tubuhnya seakan-akan mati rasa membeku tak dapat bergerak.

"Kau, Selena akan mati ditangan ini!" ucap sosok wanita itu dengan mata yang berkilap.

"Aku bukan Selena!"

"Tak peduli! Kau akan mati di tanganku!"

Wanita itu menampakan tangannya yang kurus kering dan mencekek leher Glen dengan menancapkan kukunya hingga leher itu mengeluarkan darah. Glen memberontak tetapi tubuhnya tak kuat untuk melawan. Ia merasa kakinya sudah tak menginjak lantai dengan samar-samar Glen melihat ke bawah dan ia melayang.

"L-lepaskan!"

Rasa puas dari raut wajah wanita itu terlihat.

Sekali lagi Glen memberontak dan akhirnya cengkraman wanita itu terlepas. Bergegas Glen lari dan bersembunyi di bawah meja. Ia membuka lembaran dari buku harian itu dan dibacanya. Mata Glen melotot karena apa yang ditulis di buku ini hampir mirip dengan kejadiannya barusan.

"Ia bertudung merah dan akan membunuh aku. Kukunya sangat tajam dan dicekeknya aku hingga rasanya leher ini akan terputus begitu saja namun aku terus bergerak sana-sini agar ia melepaskan tangannya. Berhasil! Larilah!"

Ketika Glen akan membaca halaman berikutnya tiba-tiba wajah sosok wanita itu kembali menampakan dirinya. Ia merayap dari atas meja dan didapatinya sosok Glen yang tengah sembunyi.

Glen mengapai sebuah pisau dan dilemparnya tepat menusuk di kepala sosok wanita itu namun bukan darah merah yang keluar melainkan darah hitam yang mengalir. Ia terdiam menatap Glen dengan senyuman aneh. Kemudian ia merangkak dan dikejarnya Glen yang berlari sana-sini.

"Gila! Gue harus keluar dari rumah ini!"

Napas Glen yang masih terengah-ngah merasa gelisah. Dirinya tidak tau menahu tentang rumah ini dan yang lainnya namun hanya ada satu kunci yang mungkin bisa menolongnya dari kejadian ini yaitu BUKU HARIAN. Sekali lagi Glen membaca halaman berikutnya dan ia menadapatkan petunjuk.

"Wanita itu nyata namun ia telah mati dan menetap di tubuh Ibuku. Ia adalah selingkuhan Ayah dan ingin merebut hartanya tetapi tak berhasil. Aku melihat dengan jelas bahwa ia mengubur tubuh kedua orangtuaku di bawah rumah ini."

Pria berusia 20 tahun itu terkejut dan ia kembali membaca buku harian itu.

"Aku hanya seorang anak-anak. Sebelum wanita keji itu mengubur Ayah dan Ibu aku melihat dari bilik kamar ia memakan rambut Ayah. Menarik kulit kepala Ibu dan dipatahkannya tulang kaki Ibu dan dikoyaknya wajah Ayah. Bahkan perut Ayah dan Ibu dibelah dengan sebuah silet."

"Tak ingin melihatnya lagi dan aku berupaya kabur namun ia mengetahui itu. Wanita itu mendorong aku dari lantai atas hingga terjatuh tepat mengenai tumpukan batu, namun nyawaku tidak melayang begitu saja. Pak Galih menolongku dan diobatinya hingga aku tau wanita itu akan terus hidup di gudang ini, karena itu aku menulis kisahku dan kusimpan buku ini di sana. Agar yang membaca ini dan menemukan buku ini segera lari. Karena dia! Dia! Akan MEMBUNUHMU!"

Tubuh Glen kembali membeku. Tangannya bergetar hebat, bahkan keningnya keringat dingin. Kini, Glen melihat wanita itu dengan senyuman anehnya menuju Glen dengan sebuah kapak yang dipegangnya.

"Aku telah lama ingin membunuhmu."

Glen terus melangkah mundur akantetapi dibelakangnya hanya ada jendela yang di dibawahnya ditanami bunga mawar. Tanpa pikir panjang Glen melompat dari lantai atas dan terjun tepat di atas bunga berduri itu. Glen berlari meninggalkan rumah itu berserta isinya namun matanya terlalu fokus menatap ke belakang hingga tak melihat bahwa sebuah mobil yang melaju dari arah kanan akan menabrak dirinya. Terlambat untuk menghindar, tubuh Glen terseret rata bersama aspal dan mati dalam seketika.

👻


Selanjutnya genre cerita apa yang harus Cachan tulis?

Dan semoga kalian suka dengan cerita ini 👻

🤗

Bye 💨

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 13, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HELP ME!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang