prolog

1.4K 104 20
                                    

Seorang pria tampan sedang asik me-jugling bola di kakinya hingga satu suara membuyarkan aktifitasnya

"bow udah lah istirahat dulu"ujar kim
"ntalr ahh belum cape"jawab febri
"hah dasar cadel susah di bilangin"ujar kim sambil meninggalkan febri

Febri pun kembali melanjutkan aktifitasnya, ia kepikiran jika lusa ia akan bertanding dengan klub rival sejatinya di bandung ia sangat membenci orang itu dan akan memberikan ancaman di lapangan hijau dengan aksinya yg memukau.

Febri pun memutuskan untuk menyudahi aktivitasnya dan bersiap untuk pulang

"bow udah mau pulang aja"panggil zola
"ehh iyaa zol mau balreng?"tanya febri
"yaudah ayo tapi pulangnya kita jalan jalan dulu oke"ajak zola yang prihatin pada sahabatnya yang selalu menyendiri di saat persib akan melawan persija
"iyaa deh boleh"jawab febri
Mereka berdua pun mengendarai motornya masing masing

Sesampainya di "dapur kopi 1933"atau cafe persib zola dan febri pun mencari tempat duduk beruntung cafe sedang sepi jadi tidak perlu repot repot ada yg meminta foto karna kan kondisi fikiran febri sedang tidak baik

"bow kamu teh kenapa?"tanya zola
"ngga zol gak papa"jawan febri
"gapapa gimana kamu kaya yg gimana gitu"ujar zola
"hah..yaa kamu tau lah lusa kita mau tanding sama pelrsija dan di pelrsija kan ada si rezaldi"curhat febri
"lah emang kenapa sih bow kamu tuh kayanya bencii banget sama si rezaldi itu?"tanya zola
"yaa ada dehh jan kepo jan kepo"ujar febri sambil nyengir
"dasar cadel saya kan sahabat kamu"gerutu zola
"apaan?sejak kapan kita sahabatan zol?"ledek febri
"jahat kamu bow"ujar zola
"udah ahh bahas yang lain"ujar febri
"bahas apa bow?janda yg rumahnya deket stadion?"tanya zola
"gila kamu zol kita ini kan penelrus bangsa masa kegoda sama janda"ujar febri
"halah gausah so bijak kamu cadel toh kalo di kasih pasti langsung di sosor"ledek zola
"telrselrah kamu lah"mereka pun tertawa melupakan beban hati yang ditanggung oleh febri karna ulah zola sahabatnya

-

Seorang pria bermata coklat keabuan sedang melamun di dalam pesawat yang ia tumpangi dengan kawan kawannya

"le lu ngapa si?dari tadi ngelamun aje"tanya ramdani
"engga bang gpp kok ngantuk aja gue"jawab rezaldi
"ohh"balas ramdani

Rezaldi terus melamun memikirkan pertandingan selanjutnya melawan klub febri orang yang sangat tak ingin ia lihat

Setelah lamanya perjalanan rezaldipun sampai di hotel ia pun membaringkan tubuhnya di kasur yang sangat nyaman memejamkan mata dan menghirup pengharum ruangan beraroma lavender, fikiranmya melayang pada kilasan masa lalunya bersama seorang yang tak ingin ia fikirkan, perlahan kilasan fikirannya muncul

"kamu egois feb!!gk pernah mikirin orang lain!!kamu mentingin diri sendiri!!"
"saya bukan mementingkan dilri sendilri di tapi saya ingin yang telrbaik buat kamu di liat kondisi antalr supolrtelr klub yg akan kamu diami hanculr!!"

Kilasan itu perlahan memudar seiring air mata rezaldi yang kembali jatuh mengenang semua yg sering ia lakukan dengan sahabatnya semasa ia masih 18 tahun dan sekarang umurnya hampir 23 tahun berarti 4 tahun lalu adalah masa dimana ia telah kehilangan sahabat terbaik dalam hidupnya, tiba tiba suara ketukan pintu membuyarkan tangisan rezaldi

Tok..tok..tok..

"masuk"ujar rezaldi dengan suara parau
"aldi, lo kenapa lagi?"tanya bepe selaku orang yg paling dekat dengan rezaldi
"gk kok bang gapapa"jawab rezaldi
"kenapa sih setiap ada laga persib vs persija pasti aja lo kek gini"ujar bepe
"karna di persib ada f..febri bang"ujar rezaldi
"kenapa?takut kalah skill?gapapa kalik lo bisa lebih dari febri, emang kenapa sih segitu bencinya lo sama winger persib itu?"tanya bepe
"gk kok gk kenapa kenapa bang"ujar rezaldi
"ohh yaudah kalo gitu jangan terlalu di fikirin fokus sama pertandingan lusa oke"nasihat bepe
"iyaa bang makasih ya"ujar rezaldi
Bepe pun meninggalkan rezaldi
-
-
-
-
-
Heyoo ini part pertamanya gimana??ngebut??yaa seperti biasa😅semoga kalian suka yaa😊

air dan api [Febri HaryadiXRezaldi Hehanussa]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang