Hanahaki

1.6K 94 23
                                    

Note: Disini umur Levi dan Eren disamakan saja. Umurnya 17 tahun. Dan tingginya ditukar. Eren yang lebih pendek.

Oh iya. Disini Levi juga sangat ooc. Hehe ฅ'ω'ฅ

______________________________

Eren memandang kearah luar jendela yang langsung berhadapan dengan lapangan sekolah. Disana terlihat sekumpulan murid laki-laki sedang bermain bola.

" Wah nice shoot, Jean! ". Ucap Marco setelah melihat Jean yang baru saja mencetak gol. Jean hanya nyengir lalu kembali berlari kepinggir lapangan.

" jadi begitulah kesimpulannya-". Ibu guru yang sedang berada dibelakang Eren memukul kepala Eren pelan memggunakan buku ditangannya.

" aww...".

" lain kali perhatikan pelajaran Jaeger".

Murid yang lainnya tertawa. Eren mempoutkan bibirnya alias manyun.

" kau tidak apa-apa huh? ". Eren menatap ke arah bangku yang ada didepannya. Asal suara itu.

" ya tidak apa-apa Levi.  Aku baik-baik saja, hehe". Eren menjulurkan lidahnya. Levi terkekeh kecil lalu kembali menghadap kedepan.

- skip -

Mereka berdua makan siang dibalkon sekolah. Eren bengong, pikirannya kembali memutar kembali saat Jean kembali mencetak gol tadi dengan satu tendangan. Eren kagum padanya.

" Eren?, Eren?? ". Levi menyentuh-nyentuh pipi tembam Eren.  Eren tersadar kalau ia tak sendiri.

" kau tidak apa-apa? ". Tanya Levi lagi.

" y-ya,  tidak apa-apa ". Eren kembali memakan bento yang dibawanya.

" wah Levi, bento terlihat enak seperti biasanya ".

" ya tentu saja ". Eren menunduk. Lalu menatap kearah kanannya yang terlihat belakang sekolahnya. Dan disana ada Jean juga Teman-temannya sedang makan siang.

Karena Levi menyadari Eren diam. Levi mengikuti kemana arah pandangan Eren. Levi menyadari itu.

" Kenapa kau tak nyatakan saja? ". Sontak Eren terkejut lalu memukul pelan bahu Levi.

" I-itu terlalu memalukan~".

Levi tertawa, Eren semakin merona.

" j-jangan tertawa kau! ". Levi berhenti tertawa lalu kembali memakan bentonya.
Eren kembali berbalik kearah belakang sekolah itu, tiba-tiba ia terbatuk dan Eren menutup mulutnya.

" huh? ". Ada kelopak bunga sakura ditangannya.

" Eren? ". Eren menggenggam tangannya. Lalu menatap Levi.

" y-ya? ".

" apa kau benar-benar akan pergi keluar hari ini? ". Eren hanya tertawa canggung lalu menatap tangannya.

" sepertinya tidak bisa Levi. Maaf". Levi tersenyum kecil.

" ya tak apa, aku juga ada urusan sebenarnya ". Levi mengepalkan tangannya.

" sudahlah, lebih baik kita habiskan makanan kita dulu". Ucap Eren.

Setelah itu Eren jadi sering batuk dimana pun. Seperti saat dikelas.  Eren terbatuk-batuk lagi, Eren melihat tangannya. Sekarang ada kelopak sakura lagi.... Tapi juga ada darah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 30, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Riren fanfic oneshootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang