#SATU#

9.7K 460 39
                                    

Semua member NCT 127 satu persatu keluar dari mobil van. Wajah mereka terlihat sangat kelelahan, ya mereka baru saja pulang dari Jepang untuk promosi chain.

Tepat pukul 11:00 malam mereka memasuki dorm, satu persatu memasuki kamarnya masing masing untuk menaruh barang mereka.


" Ahh aku laparr" seru Haechan keluar dari kamar.
" Kau lapar Channie?" jawab Taeyong yang daritadi duduk di meja makan sambil memainkan hp nya.
"Ne hyung"
"Hyunggg nadooo" Mark mendekati Taeyong dan bergelayut manja di tangannya.
" baiklah kalian tunggu ya, akan aku masakkan sesuatu" Taeyong tersenyum dan pergi kedapur.
"

Ani Hyungg, bukannya pinggangmu masih sakit" Mark memeluk Taeyong di dapur.
" Gweanchana Mark lee, memasak bukanlah sesuatu yang berat. Kau tunggu saja ne" Ujar Taeyong sambil melepas pelukan Mark dan mengelus rambut adik nya tersebut.
" Biar aku yang membantu Taeyongi hyung" Dooyoung keluar dari kamar dan langsung pergi kedapur.


Selang beberapa waktu Taeyong selesei memasak dengan bantuan Dooyoung. Para member sudah berkumpul di meja makan.
Taeyong memperhatikan satu persatu member yang sedang makan nasi goreng kimchi buatannya.
" Wae hyungg?" tanya Mark yang melihat Taeyong seperti memikirkan sesuatu.
" Eh ani, Jaehyun eodisseo? Apa dia tidak makan?"
" Dia di kamar yongg, mungkin kelelahan dia tadi sedang berbaring di kasurnya." kata Johnny
" Eoh, tapi dia harus makan". Seru Taeyong sambil memasukkan nasi kedalam piring. Tak lupa ia menaruh sendok diatasnya.
" Kau mau kemana Taeyong?" Tanya Yuta.
" Aku mau ke kamar Jaehyun, untuk memberikan nasi ini."
" Tapi makanlah dulu nasimu, tadi kau juga belum makan di pesawat. Lihatlah badanmu semakin lama semakin kurus, dan bukannya pinggangmu juga masih sakit yongg " khawatir Yuta.
" Jinjja? Bukankah aku semakin cantik jika terlihat kurus?, untuk pinggangku sebentar lagi juga sembuh. Kau tak perlu khawatir Yuta" Taeyong mencoba bercanda sambil memaksa tersenyum. Ia hanya tidak mau member lain mengkhawatirkan nya.
" Kau harus tetap menjaga kesehatan mu Yongg ah~" timpal Johnny.
" Ne" balas Taeyong sambil melangkahkan kaki menuju kamar Jaehyun.


Sementara itu Yuta dan Johnny memandang kepergian Taeyong dengan penuh khawatir. Ya mungkin apa yang dipikirkan kedua orang ini sama,, mereka sama sama khawatir dengan Taeyong. Baik Johnny dan Yuta sama sama tau seperti apa perasaan Taeyong terhadap Jaehyun.

Mereka berdua sama sama tau seperti apa sakitnya Taeyong menahan semua perasaan nya terhadap Jaehyun. Apalagi dengan sikap Taeyong yang selalu tersenyum ceria semakin menambah rasa khawatir, pasalnya mereka tau jika Taeyong melakukan itu hanya untuk menutupi kesedihannya. Ditambah beban Taeyong sebagai leader semakin menambah berat saja hidup Taeyong.

Berbeda dengan Johnny yang khawatir sebagai teman, Yuta memiliki perasaan lain pasalnya ia sudah lama memendam rasa kepada Taeyong. Semenjak training Yuta cukup dekat dengan Taeyong karena mereka seumuran. Tapi sebenarnya Yuta menaruh rasa lebih terhadap Taeyong. Ia selalu memperhatikan Taeyong melebihi terhadap member lain, ia tau semua makanan kesukaan Taeyong, ia tau apa saja hal hal yang di benci dan disukai oleh Taeyong, ia selalu mengerti jika Taeyong sedang merasa sedih, ia juga yang selalu mengingatkan Taeyong untuk makan, karena lelaki cantik itu sering sekali melewatkan jam makan nya, ia selalu khawatir dengan kesehatan Taeyong.
Kini ia merasa senang karena mereka debut di dalam sub unit yang sama, dengan begitu ia masih bisa menjaga lelaki itu, meski hanya sebagai seorang sahabat.
Namun semua rasanya hanya ia pendam sendiri di dalam hati mengetahui jika hati Taeyong bukan untuknya.

Flashback.

" Yuta, kau sudah selesei?" Taeyong menghampiri Yuta di pojok ruang latian.
Saat ini mereka sedang mempersiapkan show mereka yang akan di adakan di Thailand, sebagai konser terakhir mereka sebagai SM Rokies.
" Ne Taeyong, ada apa?"
" Aku menyukai Jaehyun" Jawab Taeyong sambil menunduk.
Yuta mencoba mencerna kata kata Taeyong, ia berharap salah dengar, ia terlihat sangat kaget, tapi ia mencoba menutupinya.
" Aku juga menyukai mu Yongg!" jawab yuta sambil mengelus rambut Taeyong.
" Aishhh, aku serius Yuta, aku menyukai Jaehyun bukan sebagai seorang hyungg atau teman. Aku mencintai Jaehyun. Tapi sepertinya dia hanya menganggap ku sebagai seorang hyung" Taeyong menundukan wajahnya menahan tangis.
Yuta yang mendengar ucapan Taeyong hatinya seperti disambar sesuatu yang keras, untuk beberapa saat ia masih mencoba mencerna apa yang Taeyong katakan.
" apakah kau yakin Yongg, apakah kau yakin itu perasaan cinta, bukan hanya sekedar rasa sayang kepada dongsaeng"
" ani Yutaa, aku sudah berpikir matang matang. Dan sepertinya aku memang mencintai nya. Rasanya berbeda ketika aku bersamanya, jantungku berdegup dengan kencang, dan aku selalu merasa gugup, rasanya aku tak mau memalingkan pandangan ku darinya. Aku merasakan kenyamanan yang berbeda jika bersama Jaehyun. "
" kalau begitu katakan pada Jaehyun, Taee, agar kau tau apakah ia juga mempunyai rasa yang sama. " Karena memendam rasa itu sakit batin Yuta, Yuta tak mau Taeyong merasakan sesak sepertinya apalagi jika orang yang dicintai mencintai orang lain.
" Tidak Yuta, sepertinya Jaehyun hanya menganggap ku sebagai hyung nya, aku tidak mau jika aku mengatakan padanya ia jadi menjauh dariku, sudah cukup seperti ini. Sudah cukup aku menjadi hyungg yang ia paling ia sayangi, dengan begini aku masih bisa terus berdekatan dengannya, aku masih bisa terus memperhatikan dia. Aku sudah puas dengan seperti ini. " Taeyong menunduk rasanya ia lega bisa memberi tahu sahabatnya tentang perasaan yang sudah lama ia pendam. Tapi juga ada rasa sakit di hatinya, mengingat perasaannya yang tak tersampaikan.
" Terserah jika memang itu mau mu, tapi kau harus tau jika keputusan mu mungkin menyakitkan Yongg, kau harus berjanji untuk selalu bahagia, jika kau sudah merasa berat, kumohon berhentilah. Dan jangan lupa kau punya aku sahabatmu, jangan ragu bercerita apapun kepadaku, mungkin aku bisa mengurangi sedikit rasa sedih mu."
" Ne Yutaa, terima kasihhh. Kau memang sahabat terbaikku. " Taeyong merasa senang mempunyai sahabat seperti yuta.
" Jangan nangis Yongg, kau semakin seperti perempuan jika seperti itu." Yuta mencoba untuk menutupi semua rasa sakit dihatinya.
" Tidak akan ada yang bilang aku seperti perempuan Yuta, kau tidak liat seperti apa aku dipanggung."
" Jinjja? Tapi kau sangat cantik. Sudah ayo pulang ke dorm." Yuta bangun dan merangkul Taeyong.

Flashback end

* Tokk. Tokk. Tokk *
" Jaehyun, hyungg masuk." Taeyong memasuki kamar Jaehyun dan melihat Jaehyun sedang berbaring.
" Ne hyungg, ada apa? "
" Kau tidak lapar? Kenapa tidak keluar?" Taeyong duduk di samping ranjang Jaehyun
" Ahhh sebenarnya aku lapar hyungg, tapi aku lelah sekali. " ujar Jaehyun mencoba bangun untuk duduk.
" Ini aku bawakan makanan." sambil menyodorkan piring
" Suapi aku Hyungg. " rengek Jaehyun
" Kau ini manja sekali Jaee." Taeyong berujar sambil menyuapkan sesendok nasi kepada Jaehyun.
" Kau suka kan ketika aku manja." Jaehyun mengerling nakal. Ia memang sangat menyukai hyungg nya yang satu ini karena hyung nya ini selalu memanjakan nya, selalu memperhatikan nya. Tapi ia tak pernah menganggap Taeyong lebih dari hyungg nya. Bukan, bukannya tidak pernah, ia selalu menampik perasaan itu.


Siapa yang tahan dengan lelaki cantik di depannya ini. Dengan parasnya yang nyaris sempurna, dan juga sikap tsunderenya yang semakin menambah keimutannya siapa yang tidak jatuh hati kepada Taeyong. Apalagi perlakuan Taeyong yang sangat menyayangi nya. Ia sepertinya jatuh cinta pada pandangan pertama pada Taeyong, pertama kali ia masuk ke SM, dan bertemu dengan Taeyong dia langsung jatuh hati pada hyungnya yang lebih kecil darinya ini.
Ia berkali kali berusaha untuk mengungkapkan perasaan nya namun ia tahan, ia berulang kali memikirkan ulang keputusan nya tersebut. Jehyun merasa jika dia terlalu menyayangi Taeyong, ia takut jika Taeyong menolaknya, sudah berapa lelaki yang Taeyong tolak, bahkan lelaki seperti Mingyu pun ditolak oleh Taeyong, apalagi dia. Dia juga takut kehilangan lelaki mungil tersebut,bukankah jika memulai suatu hubungan harus menerima resiko berpisah. Akan seperti apa mereka jika suatu saat nanti hubungan nya berakhir, membayangkannya saja sudah tidak sanggup. Jaehyun lebih nyaman seperti ini selama Taeyong bukan milik siapa2, dan Taeyong tetap menyayangi nya dan berada didekatnya. Bukankah hubungan hyung dan dongsaeng tidak akan pernah berakhir.

Dan satu lagi yang membuat Jaehyun lebih baik seperti ini, Kemarin ia mendengar percakapan Yuta dengan seseorang di telepon, sepertinya Yuta sedang berbicara dengan kakanya yang bisa berbahasa korea. Yuta menceritakan bagaimana perasaannya ke Taeyong kepada kakaknya, Yuta juga berkata jika  kakaknya harus bertemu langsung dengan Taeyong mengingat mereka sebentar lagi akan ke Jepang .

Dari situlah ia mengetahui jika Yuta mencintai Taeyong jauh sebelum ia bertemu dengan Taeyong, ia tak mau ada perpecahan di dalam NCT 127. Bukannya mereka baru saja berhasil merebut hati para penggemar, mereka baru saja memulai, perjalanan mereka masih panjang. Hal hal seperti itu harus dihindari demi kelangsungan grup mereka. Jaehyun tidak mau ada sesuatu yang mengganggu kelancaran grupnya, ini menyangkut semua member. Sudah cukup tentang kasus keluarnya Hansol dulu membuat mereka bersedih.
Lagipula sepertinya Taeyong hanya menganggapnya sebagai seorang dongsaeng.

Tak terasa makanan Jaehyun sudah habis. Dan tanpa mereka sadari Johnny sudah berdiri di belakang Taeyong.
" Jika sudah selesei kau bisa tidur Tae,kau harus istirahat agar cepat sembuh."
" ne Johnny, ini sudah selesei." ujar Taeyong sambil berdiri.
" Makasih Hyungg." ujar Jaehyun sambil tersenyum.
" ne Jaehyun, kau tidurlah. Aku keluar john" Taeyong merapikan tempat tidur Jaehyun dan beranjak pergi keluar.
" ne istirahat lah." Johnny memandang Taeyong khawatir.

Taeyong menutup pintu kamar Jaehyun dan Haechan , ia beranjak ke dapur untuk menaruh piringnya. Di ruang makan ia melihat yuta masih duduk di kursi.
" Kau kenapa belum tidur Yuta?."
" Aku? Anii tadi aku kebagian mencuci piring Yongg." bohong Yuta, ia hanya khawatir saja terhadap Taeyong.
" Kalau begitu sekarang kau tidurlah." Taeyong menghampiri Yuta setelah menaruh piring di dapur
" Kau juga harus tidur. "
" Iya ini aku mau ke kamar. " Taeyong berujar sambil berjalan menuju kamar
" Ne aku nanti juga akan tidur."

To be continue

Yakkkk ff gaje, ga tau lagi dah ceritanya gaje banget.
Terusin atau unpublish

I'll still love you~ JAEYONGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang