#DUA#

4.5K 319 16
                                    

Keesokan paginya di dalam dorm NCT 127 berjalan seperti biasanya, setelah sarapan para member melakukan aktifitas nya masing masing.

Haechan sedang sekolah, Mark sedang melakukan kegiatan mc nya.
Sementara Johnny akan pergi ke dorm NCT U dan NCT dream,ditemani Taeil dan Dooyoung. Johnny pastinya sudah sangat merindukan kekasihnya, lelaki asal Thailand yang sudah menjadi pujaan hatinya beberapa tahun terakhir ini.

Sudah beberapa hari ia tak bertemu dengan Ten, Johnny sudah bisa membayangkan bagaimana respon Ten ketika ia datang nanti, lelaki tersebut pasti akan mengomel sangat panjang karena Johnny sudah meninggalkannya beberapa hari, tapi Johnny sama sekali tidak masalah dengan omelan tersebut baginya itu berarti Ten sangat merindukannya. Dan menurut Johnny ketika Ten mengomel akan semakin menambah kelucuan kekasihnya tersebut, dan membuat Johnny semakin ingin memakan kekasihnya tersebut.

Di dorm kini hanya ada Jaehyun, Winwin, Yuta dan Taeyong.
Kini Taeyong sedang membuat sesuatu di dapur.
Yuta masuk kedapur untuk mengambil minuman di kulkas.

" Yongie kau memasak lagi? Bagaimana keadaan pinggang mu yongg?" Yuta mendekat ke Taeyong yang sedang memotong beberapa sayuran.

" Anii Yutaa-yaa. Kau tidak perlu khawatir aku tadi malam sudah meminum obat dari manager hyung. Sekarang sudah tak terasa sakit lagi. " Taeyong menjawab Yuta sambil tersenyum, dan menghentikan sejenak pekerjaan memotong sayurnya.

" Baiklah, aku percaya padamu Yongg, tpi aku mohon jika memang sakit jangan memaksakan dirimu Yongg, kesehatan mu lebih penting" ujar Yuta sambil mengambil alih pekerjaan Taeyong.

" ne Yuta, gomawoo. Tapi kau jangan mencemaskan ku lagi nee. Aku ini laki laki lihatlah betapa jantan nya diriku. Jadi kau tidak perlu khawatir lagi." Taeyong mengatakan itu sambil melipat tangannya keatas menunjukan otot2 bisep nya.

" kekekkeke, kenapa kau bicara hal yang konyol seperti itu Yongg. Sungguh kau ini sama sekali tidak ada jantan jantannya. Lihatlah tangan kecilmu itu" kau ini imut sekali Yongie. Sampai sampai rasanya aku ingin menciummu batin Yuta.

" Aisshhhh, kau ini! Ahh iya Yuta apakah kau menyukai Winwin?"

Deg, apa yang kau maksud Taeyong, apakah aku tidak salah dengar, batin Yuta, Yuta mendengar dengan jelas apa yang Taeyong katakan tetapi ia tak ingin jika itu benar, dia ingin apa yang ia dengar salah.

" Apa yang kau bilang Yongg?" Yuta mencoba menahan semuanya ia mencoba untuk memasang wajah setenang mungkin.

" apa kau mencintai Winwin. Kurasa kalian sangat cocok, kenapa tidak kau tembak saja Winwin. Aku akan selalu mendukungmu, aku akan sangat senang jika sahabat ku ini mempunyai kekasih" Taeyong berbicara dengan antusias, sementara Yuta mencoba untuk menahan ekspresi nya.

" Anii Yongg, kau ini aneh aneh saja."
Orang yang ku cintai adalah kau Lee Taeyong, kenapa kau mengatakan hal tersebut kepadaku batin Yuta. Kenapa kau ingin aku bersama orang lain sedangkan aku sangat ingin bersamamu.

" Ayoolaahh Yuta kenapa kau tidak jujur padaku, bukankah aku ini sahabatmu. Apa salahnya kau menyukai Winwin dia sangat imut dan lucu,wajahnya juga sangat cantik" bagiku lelaki tercantik hanya dirimu Yongg batin Yuta.
Taeyong bergelayut manja di tangan Yuta. Taeyong sama sekali tidak sadar jika dada Yuta berdebar akibat skinship yang Taeyong lakukan.

" Ani Yongg, aku hanya menganggap Winwin sebagai adikku tidak lebih. Aku memang lebih sering memperhatikan nya karena aku ingin membantu nya, dia mengingatkan ku pada diriku ketika aku baru pertama kali berada di Korea. Jadi aku tidak ingin dia merasa kesulitan, dia juga dongsaeng yang sangat imut seperti katamu"

" Ahh, kau bohong Yuta lihatlah wajahmu sudah sangat merah, kau pasti malu kan mengakui perasaan mu. Oh kemana sang San Namja kenapa dia sekarang jadi pemalu. " Taeyong mengatakannya sambil mengambil sayuran yang sudah selesei di potong oleh Yuta.

" Terserah kau saja lah. Yang jelas aku mengatakan yang sebenarnya. "

" kau hanya butuh waktu untuk memahami perasaan mu Yuta, jangan lupa aku ini sahabatmu, jadi jangan segan untuk menceritakan perasaanmu terhadap Winwin kepadaku."

Yuta pergi meninggalkan dapur dengan malas ia lebih memilih duduk di meja makan sambil memainkan ponselnya, hatinya saat ini sedang berkecamuk.
Dia sudah sangat mengerti dengan perasaan nya. Ya dia sudah sangat tau kepada siapa hatinya ini berlabuh. Tapi kenapa seseorang tempat hatinya berlabuh menyuruh nya untuk menyatakan perasaannya kepada orang lain yang dia anggap sebagai adiknya. Apakah memang sudah tidak ada tempat lagi baginya, apakah ia memang di haruskan untuk menyerah.

Tanpa mereka sadari ada seseorang yang mendengar kan percakapan mereka berdua. Winwin, ya Winwin mendengar semua percakapan Taeyong dan Yuta. Tadi dia berniat pergi ke ruang makan, tetapi di tengah perjalanan ia mendengar Taeyong dan Yuta sedang membicarakan sesuatu.

Hatinya sakit mendengar percakapan mereka, ia sudah mencoba untuk menahan air matanya, matanya menatap keatas langit langit ruang tersebut. Ia hanya tidak ingin menangis, tapi apa boleh buat air mata tersebut akhirnya keluar juga semakin lama semakin deras.
Winwin merasakan nyeri di dadanya, dia menyesal mengapa tadi dia harus mendengar percakapan mereka. Kalau boleh memilih dia lebih memilih untuk tidak mendengar hal tersebut, biarkan dia tetap mencintai tanpa tau faktanya. Seperti nya itu akan lebih baik daripada dia harus mengetahui jika cintanya tak terbalaskan.

Ternyata selama ini ia salah faham semua perhatian Yuta dan kasih sayang Yuta terhadapnya hanyalah rasa seorang kakak terhadap adiknya tidak lebih. Winwin yang terlalu berharap lebih, dia menganggap jika Yuta mencintai nya sama seperti dia yang mencintai Yuta.
Sesakk, itulah yang ia rasakan saat ini, dia beranjak dari ruang tengah tersebut dan berlari ke sebuah kamar, ya ia butuh seseorang yang bisa mendengar keluh kesahnya.

Winwin tidak bisa memendam kesedihan tanpa bercerita terhadap orang lain. Biasanya ia selalu menceritakan semua kesedihan nya, kesedihan nya karena rindu kepada orang tuanya, atau kesedihan nya karena badannya yang lelah terhadap Yuya. Tapi saat ini berbeda Yuta adalah orang yang membuatnya bersedih jadi ia tidak bisa menceritakan nya pada Yuta.
Ia bingung, member lainnya sesang keluar. Hanya ada dirinya Yuta Taeyong dan Jaehyun.

Sepertinya saat ini hanya Jaehyun orang yang bisa mendengarkan ceritanya. Mengingat Taeyong masih berada bersama Yuta.

Winwin melangkah kan kakinya menuju kamar Jaehyun.
Cekleeekk
" Jaee..."

TO BE CONTINUED

Waaaa beneran gak jelas sih ff ini. Konflik yg rumit. Aku aja bingung.
Maklumin aja lah ya. First time soalnya.
Semogaa aja aku bisa nemuin titik terang nya

Typo ada di mana mana.
Dilanjut gak yaa
Kalau boleh dan tidak tau malu saya mengharapkan VOMENT😂😂

I'll still love you~ JAEYONGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang