02. Hei kau!

92 6 2
                                    

Oktober 2015.

Kalau kalian jadi saya sekarang, sudah pasti yang di dengar adalah suara suporter ramai. Sorak sana sini,berseru, menyebut nama saya. Bukannya sombong,tapi itu kenyataannya.

Saat ini,posisi saya menjadi seorang kiper yang katanya sih sangat diandalkan sekolah. Yah,nama saya pun jadi populer gitu. Apalagi dikalangan adik kelas. Bukannya sombong (2).

Jadi, hari ini ada penyelenggaraan pertandingan sepak bola antar sekolah,yang kebetulan bertempat disekolah saya.
SMA JATI BANGSA namanya. Sekolah ini termasuk yang terbesar dan bertaraf internasional,dan yang terpenting, ekskul nya ada sepak bola. Makanya saya beruntung masuk sini. Dan waktu itu sih, masuknya pakai jalur beasiswa. Bukannya sombong (3).

Kembali ke awal kawan, sekarang saya sedang dalam pertandingan. Skor nya seri, 1-1. SMA 1 PERMATA,memang menjadi saingan berat bagi sekolah saya. Tahun lalu sekolah saya yang berhasil meraih juara, kita lihat saja tahun ini.
Oy oy,sudah menit terakhir nih.
Saya ingin fokus pertandingan,doakan ya!

.
.
.

Dua penyerang menghadang kanan dan kiri gawang. Bola digiring dari tengah. Di kanan aman ada pemain belakang. Baiklah! jaga dari arah kiri saja.

.
.
.
.
.
. Dep
.
.
.
.
. Dep
.
.
.
.
.
.
.
. Dep
.
.
.
.
.

Duaak!!
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Gooool!
.
.

Sial! Rupanya tak tik tadi menipu ya.
.
.
.
.
Priit priiit priiiitt !!
.
.

Apa?
tim saya kalah?
Aiihhs!
Memalukaaaan.

***

"Kak Adnaaann! kok tumben?!"
"Adnan lagi kenapa?"
"Kenapa sih Nan, kurang fokus ya?"
" Kak Adnan mikirin apaa kok kebobolan 2 kali"
"Adnaaann...."

Ah keramaian itu bikin pusing saja. Saya mana tau,namanya juga manusia. Emang tuh bola mau kejaga mulu apa.

Dengan sedikit muka tak menyenangkan dan hati terkaget kaget karna kalah plus berisik nya orang orang,kini saya pun berjalan menuju ruang ganti.
Tiba-tiba saja..
.
.
.
.
Duak!!
.
.
Terkejut bukan main saya!
Seseorang baru saja sengaja menendang bola ke arah saya dan pas mengenai dahi!!
Langsung saya tengok kanan kiri sembari memegang kepala yang rasanya nyut nyutan.
Kalau kalian jadi saya kesal kan??
Gak ditendang bola aja emang udah kesel!
Benar benar siaaal.
Saya harus mencari pelakunya!

Dari kejauhan arah timur, terlihat seseorang seperti sedang menertawakan saya. Tak salah lagi,pasti dialah pelakunya.

Saya pun menghampirinya,lalu langsung menarik kerah bajunya.

"Heiii kau!! dasar sial! berani beran..."
Omongan saya di putus.

"Najiiis,aslinya cemen banget. Kiper handal si modelan kayak gini. Banyak yang nge fans lagi,amit amit. HAHA!".

Tanpa 1,2,3

langsung saya tonjok orang itu.





Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 07, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Untukmu,Dari AdnanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang