Prolog

22 5 0
                                    



Senja.. Menurut sebagian orang senja itu indah, tetapi kali ini berbeda, senja bagi seorang Gama hari ini adalah senja yang menyakitkan. Pikirannya melayang pada kejadian dua jam yang lalu, disaat suatu kebenaran terungkap membuat Gama menjadi dilema, sakit, dan kecewa.

Lamunan Gama buyar saat sebuah suara mengejutkannya. "Woy diem-diem bae! Kenapa sih Gam? Masih mikirin kejadiam yang tadi?

Menurut gue ya Gam dia itu gak salah Gam, dia juga toh gatau apa-apa, lo seharusnya gak marah sama dia apalagi di depan umum kayak tadi."

Gama yang mendengar hal itu sontak menoleh, dan memandang ajin sahabanya sinis, "Lo bilang apa Jin? Gak usah marah.. Woy lo tau kan dia anak siapa? Bokap dia udah hampir bikin Bokap gue celaka, dan lo lihat tadi saat di cafe, dia lagi sama cowok Jin! Dia itu gak beda jauh sama bapaknya."

"Gue yakin Gam dia pasti punya penjelasan soal itu, dan yang jahat tuh bokapnya bukan dia."

"Buah jatuh gak jauh dari pohonnya."

"Tapi buah jatuh itu gak bisa lo lihat dalemnya masih baik atau udah busuk kalau gak lo belah dulu buahnya, jangan lihat dari kovernya doang. Sama kayak dia jangan cuma lihat dari latar keluarganya, apalagi nyamain sikap dia sama kayak bokapnya. Menurut gue itu gak adil."

"Dapet asumsi dari mana lo, ha?"

Gama berdiri dari duduknya, muak sudah ia berada di sini, niat hati untuk menenagkan diri, dan sekarang perasaannya semakin kacau karena Ajin yang terus membela perempuan itu.

"Udah sono ambil gih, terus jadiin dia pacar! Lo suka kan sama dia."

~~~~

"YA AMPUN GAMA! DARI MANA AJA SIH LO? GUE UDAH NUNGGUIN LO DARI SEPULUH MENIT YANG LALU, DAN LO BARU NONGOL, ENAK BANGET HIDUP LO HA!"

Gama mengehla napas dan menurunkan tangannya yang sedari tadi ia gunakan untuk menutup telinga, karena ia masih sangat menyayangi kedua telingannya.

"Udah marahnya? Lo itu seharusnya hormat sama gue. karena gue kan calon pacar lo, iya gak?" Gama berucap sambil mengerlingkan matanya.

"Mimpi lo ketinggian!"

"Lain kali gausah teriak-teriak, nanti kalau suara lo abis gimana,.. hm? Gue gak bisa denger suara indah lo lagi dong" Ucap Gama sambil mengacak rambut gadis yang ada di depannya.

"Apasih Gam, ngelantur mulu ucapan lo."

~~~~

Hai semua! Selamat datang di dunia dimensi milik Gama.. hehehe.

Buat pemanasan, prolog dulu okay. Untuk Part selanjutnya secapatnya bakal di update.

Oke Sekian dan terima kasih.

Hope u like it, gaiss!

Salam dari kami sang pecinta kegelapan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 20, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dimension of TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang