Jiwa yang tidak tenang

39 3 0
                                    

Gelap...
Sesak...

" Ada cahaya putih yang hangat disana? Apakah itu surga? Ah.. Tidak.. Tidak.. Pembunuh sepertiku sudah pasti masuk neraka, bahkan tanpa ditanyai lagi... "

Sacara terus menerus mengelus kedua pipi Skies, matanya bengkak, sangat menyeramkan, mata nya tertuju kepada Skies, ya sudah sejak 4 bulan yang lalu mata itu hanya menatap gadis itu, makan seadanya, tidur seadanya, bahkan mandi pun jarang, Sacara yang tampan menawan setiap harinya, berubah menjadi pria urakan, seperti pria yang sedang menunggu istrinya sadar, ya seperti itulah pendapat dokter dan suster yang silih berganti merawat dan memeriksa keadaan Skies.

Sedangkan Skies sendiri, keadaannya tidak ada kemajuan, tetap setia dengan koma nya, dengan mata damainya yang tertutup.

Rasanya Sacara ingin sekali membunuh pria yang bernama Erde itu, kehadiran nya membawa dampak buruk sekali untuk Skies, sampai sampai Skies ingin mengakhiri hidupnya seperti ini.

" Tapi kalau ku bunuh, bagaimana nanti kalo Skies siuman? Pasti ia akan sangat membenciku karena telah membunuh pria yang sangat ingin ia bunuh. " pikir Sacara.

Sacara sangat jenuh, ia rindu senyum indah Skies, ia sangat rindu suara serak Skies ketika ia baru bangun tidur dan sibuk meminta dibelikan pembalut kala ia sedang bulanan.

" Cepat bangun bodoh, aku merindukanmu sial. "

See you next part...

Revenge Of A WomanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang