Erde si pria menyebalkan

43 3 0
                                    

Hari ini Sacara memutuskan untuk pulang ke Mansion tempat tinggal Skies, setelah 4 bulan penuh ini ia hanya menetap di kamar rawat Skies, ia terpaksa pulang karena harus melihat keadaan mansion yang akhir akhir ini kacau karena si brengsek Erde menetap disana.

Sesampainya Sacara di Mansion, ia langsung mencari pria bernama Erde itu. Dan dilihatnya Erde sedang bersantai di meja makan.

" Hei kau, isi otak mu ini apa ha? Kau sama sekali tak melihat keadaan Skies kekasih mu yang sedang sekarat dirumah sakit? " Bentak Sacara sesampainya ia di meja makan.

Erde menoleh, merasa ada yang meneriaki nya.

" Ia mati lebih bagus Sacara, kita bisa makin leluasa menguasai hartanya. " Ucap Erde dengan santai.

Tangan Sacara mengepal, urat lehernya menegang mendengar jawaban Erde yang sesantai itu.

" Hei brengsek, lancang sekali kau bicara seperti itu, kau ini seharusnya tahu diri bodoh, sudah numpang tinggal disini, pakai harta orang, tapi kau tak ada balas budinya sama sekali, malah menyumpahi Skies mati, kau saja sini yang mati, sini maju kau brengsek. " Sacara sudah kepalang emosi.

" Tunggu dulu, mengapa kau begitu bersikeras membela Skies? Apa urusan mu memangnya babu? Apa kau tak sadar selama ini saja Skies tak pernah menganggapmu ada, kau hanya pesuruhnya, apa kau menyukainya Sacara? Bodoh sekali kau menyukai jalang sepertinya, aku turut prihatin. "

BUGGGHHH... 1 tinjuan mendarat indah di pipi kanan Erde, Sacara sudah tak tahan lagi menahan emosinya...

Erde tersenyum kecut.
" Jadi kau benar benar menyukainya? Haha aku cukup prihatin, untuk pria sepertimu, seharusnya bisa mendapatkan perempuan yang pantas loh, bukan jalang seperti Skies, ia terlalu nakal untuk mu Sacara. "

BUGGGHHH, BUGGGHHH, BUGGGHHHH
" Tutup mulut sialan mu itu Erde, mulut kotor mu itu tak pantas menilai Skies seperti itu, Skies bukan jalang, kalaupun ia seorang jalang apa kau lupa siapa yang membuat ia seperti itu? Kau ini bajingan sekali, pergi kau dari sini, pulanglah kau ke madam Earth. Kau tak pantas sekali berada disini. " Ucap Sacara menggebu-gebu.

Erde kembali tersenyum, kali ini dengan darah segar yang mengalir dari hidung dan sudut bibirnya.

" Baik lah, aku akan pergi, tapi firasatku kuat mengatakan bahwa Skies akan sadar dalam waktu dekat, dan langsung menanyakan keberadaanku, Skies akan membunuhmu Sacara jika ia tau kau mengusirku seperti ini. " Ucap Erde lalu berlalu meninggalkan Sacara yang termenung.

" Kau betul Erd, Skies akan segera sadar dan menanyakan keadaanmu, lalu ia akan bergegas ke ruang persediaan senjata tajamnya, dan mengasah pedang yang paling panjang dan tajam, lalu mencarimu, dan membunuhmu. " Batin Sacara.

See you next part gaiss😘😘😘

Revenge Of A WomanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang