Dia begitu cantik dan anggun bagaikan putri disebuah kerajaan, senyum nya dapat meruntuhkan gunung es dan menghangatkannya, ah di terlampau indah dan dia masih sama seperti dulu tak jenuh mata ini memandangnya ya masih sama seperti saat bersama namun satu yang membedakan kini dia terlepas bebas bak burung yang bisa terbang dan hinggap dimanapun sedangkan aku masih terkurung dalam sangkar dimana hanya bisa menatapnya dan terkurung dalam kenangan saat masih bersamamu.
Bibir Taeyeon menyunggingkan senyum, bola matanya terpaku pada layar ponsel yang menunjukan sesosok gambar yeoja yang sangat dia rindukan, disentuhnya layar ponsel itu dengan ibu jarinya menggeser gambar itu namun tetap saja hanya satu gambar yang betah membuatnya menyunggingkan senyum.
"Dia semakin cantik," gumamnya.
Merubah posisi tidurnya yang terlentang menjadi tengkurap dengan tidak mengubah fokus matanya menatap gambar pada layar ponselnya, di usapnya wajah pada gambar itu dengan ibu jarinya senyumnya semakin lebar.
"Tau kah kau, setiap ku melihatmu ku merasa kau juga melihatku dan tau kah kau setiap ku seperti ini ku selalu menangis sampai tertidur,"
Benar, tak lama terdengar isakan tangis yang membahana pilu memenuhi kamar tidur itu terdengar pilu, semakin lama semakin lirih dan menghilang, Taeyeon tertidur dengan sisa garis air mata menghiasi pipinya.
Hari-hari pun telah terlewati berganti minggu,bulan, bahkan tahun tapi tak pernah sekalipun dia melewatkan hari nya tanpa mengingat yeoja yang telah pergi meninggalkannya, yeoja bermarga Jung lebih memilih jalannya sendiri dan meniggalkannya seorang diri namun tanpa seorang pun tahu bahwa dia selalu menyalahkan dirinya mengapa waktu itu tidak menahan kepergiannya, mengapa dia tidak mencegahnya, mengapa dia tidak berusaha lebih keras lagi mempertahankannya, dia hanya menatap kosong tanpa berucap sedikitpun bahkan ucapan selamat jalan pun tak keluar dari bibirnya.
Setiap nama itu bergaung dalam pikiran dan hati Taeyeon tanpa diminta air mata itu meluncur deras meski sekuat tenaga menahannya, begitu juga saat para sahabatnya berkata sangat merindukan kehadiran yeoja itu hatinya bagaikan ditikam ribuan pedang berkarat dan membuatnya sekarat.
Ingin sekali dia mengenyahkan pikiran dan hatinya dari yeoja itu namun semua sia-sia semakin dia berusaha keras semakin dalam nama itu menancap di otak dan hatinya, sampai pada akhirnya dia menyerah dan kalah membiarkan nama itu berdiam dan tumbuh dalam hatinya.
****
Taeyeon menjalani hari-hari seperti biasa saat ini dia akan pergi ke Jepang untuk menghadiri acara fanmeeting, sejak tiba di bandara bersama sang manager senyum terlukis indah dan ceria di bibirnya menyapa para fans yang setia menunggunya, tanpa sengaja dia berpapasan dengan adik dari yeoja yang sangat dia rindukan.
"Uh, eonni, annyeong," sapa Krystal Jung.
"Annyeong Krys, sedang apa kau disini ?" tanya Taeyeon.
"Aku ingin menjemput Jessica eonni," jawab Krystal.
"Oh, baiklah aku harus segera berangkat, berhati-hatilah," pamit Taeyeon.
Tanpa membalikan badannya lagi dia segera berlalu meninggalkan Krystal yang juga berjalan menuju terminal kedatangan di bandara Incheon, tanpa Krystal ketahui Taeyeon tengah menyembunyikan air mata di balik kaca mata hitamnya juga tubuh Taeyeon bergetar dan dadanya bergemuruh dahsyat saat nama itu disebut terlebih orang itu juga berada di bandara yang sama dengannya, berharap bertemu atau sekedar melihat dari kejauhan sepertinya Tuhan tengah berpihak padanya kali ini.
Dari kejauhan Taeyeon melihat dua orang yeoja saling memeluk hangat penuh rindu dan bersenda gurau sangat akrab, tanpa sadar bibirnya tersenyum melihatnya.