Sore yang agak mendung, Jessica baru keluar dari gedung tempat dia bekerja berjalan perlahan menuju mobil kesayangannya dan segera mengemudikannya menuju rumah, dia ingin sekali segera beristirahat atau berendam dengan air panas agar rasa lelah di tubuhnya berkurang, perlahan mobilnya menyusuri jalan yang entah mengapa tidak terlalu padat, melewati sebuah taman kecil di sudut keramaian kota entah mengapa dia ingin singgah sebentar, setidaknya melewati senja disini tidak terlalu buruk pikirnya.
Mobil telah terparkir rapi dia segera berjalan menyusuri jalan kecil di taman itu tidak lupa kaca mata hitam keluaran dari butiknya sendiri dikenakan, berhenti sejenak, memejamkan mata dan menarik nafas pelan lalu menghembuskannya seolah dengan begitu rasa penatnya juga turut menghilang, melanjutkan jalan kakinya lalu matanya menangkap ada food truck di pojok taman yang menjual ice cream dengan senyum lebar dia melangkah menuju food truck itu.
"Eeeuumm, vanilla strawberry," pesan Jessica.
Setelah mendapatkan pesanan dan membayar di segera kembali berjalan mencari bangku taman dia ingin segera duduk menikmati ice cream dan senja yang mulai menggantung. Saat melewati salah satu bangku taman dia melihat anak kecil yang duduk diam dan menundukan wajahnya, entah apa yang membuatnya ingin sekali duduk disamping anak itu, segera dia memundurkan langkah mensejajari anak kecil itu.
"Hei, kau sendirian ?" tanya Jessica sambil memperhatikan sekelilingnya.
"Ne," jawab singkat anak itu.
"Boleh duduk disampingmu ?" Ijin Jessica.
"Silahkan," anak itu mempersilahkan Jessica duduk dan menggeser badannya.
"Mau ice cream ?" tawar Jessica yang hanya di balas gelengan anak itu.
"Kau tidak pulang, ini sudah sore, kau tidak dicari ibumu ?" tanya Jessica penasaran.
"Aku sedang marah padanya," jawab anak itu datar.
"Siapa namamu ?" tanya Jessica sepertinya tertarik dengan anak kecil itu.
"Kwon Yoona, nama bibi siapa ?" balas anak kecil bernama Yoona.
"Jessica Jung, kenapa kau marah dengan ibumu ?"
"Dia janji menjemputku dan membelikanku mainan aku tunggu di sekolah sampai sore tapi dia tidak muncul, pasti dia sedang dengan wanita-wanita tidak jelas itu," sungut Yoona dengan ekpresi di buat marah bukannya membuat Jessica takut tapi malah gemas.
"Kau jangan bicara seperti itu, baiklah dimana rumahmu, bibi yang akan antar kau pulang,"
Yoona masih bersungut-sungut lalu menjawab pertanyaan Jessica dengan tangannya menunjuk bangunan menjulang tinggi yang terlihat dari taman itu.
"Kau tinggal disana, kau tahu bibi juga tinggal disana, ayo kita pulang hari semakin gelap," ajak Jessica.
Yoona ragu-ragu, dia berfikir baru saja mengenal Jessica belum tahu Jessica orang seperti apa bisa saja dia orang jahat.
"Jangan takut aku bukan orang jahat, jika aku orang jahat aku sudah mencelakaimu dari tadi," ucap Jessica seperti tahu arah pikiran Yoona.
Lalu Jessica mengulurkan tangannya yang disambut oleh Yoona, kedua nya berjalan dijalan setapak menuju mobil Jessica entahlah Jessica tipe orang yang tidak menyukai anak kecil tapi begitu melihat Yoona hatinya tertarik untuk mendekati, tanpa Jessica tahu anak kecil itu menyembunyikan senyumnya merasakan kehangatan genggaman tangan Jessica.
"Dilantai berapa kau tinggal ?" tanya Jessica saat telah sampai di gedung apartemen dan memasuki lift.
"Lantai 22 no. 21 bibi," jawab Yoona.