Siapa yang peduli?!

24 0 0
                                    

sekarang sudah menunjukkan pukul 18:52 KST, tapi Min young belum juga pulang. kejadian ini sangat mengkhawatirkan, apa lagi untuk sosok eomma. Min hee soo masih sangat mengingat apa yang di katakan anaknya tadi siang.

"aku tak menjamin keselamatan ku sendiri, jika itu harus"kata kata itu yang selalu menghantui pikirannya, tanpa ia sadari butiran bening jatuh membasahi pipihnya.

sejak pukul 17:23 keluarga Tn.Reza telah memerintahkan para pengawas untuk berpencar mencari putrinya tapi sampai detik ini tak ada jawaban sedikit pun darinya.

.
.
.
Min young pov.

Malam ini begitu dingin, aku sendiri tak yakin jika harus tetap bertahan di sini. padahal aku sudah menggunakan pakaian lengan panjang, tapi tetap dingin. batinnya

" hhhhfffttt... dingin.... lebih baik aku minum soju saja agar lebih hangat" ucapku yg menggosok kedua telapak tanganku lalu beranjak menuju kedai kecil.

.
.
.
Di kedai...

"ahjumma... tolong berikan aku sebotol soju" pintaku yang agak teriak .sambil menunggu soju yang ku pesan ,aku melihat di sekeliling ,betapa ramainya pengunjung sambil bergandengan tangan bersama pasangan masing masing.

Iri rasanya,tapi apa boleh buat aku sama sekali tak ada rasa apapun sama jim, batinku.

tak lama pesanannya pun datang. sebotol soju , apa aku yakin akan meminum soju ini? aku bahkan tak pernah menyentuh walau hanya botolnya, batin berbicara

"ahjumma ku berikan sekarang uangnya padamu... eoh...?" ucapku yang di balas anggukan oleh sang pemilik kedai.

dengan ragu aku pun meneguk segelas kecil soju. eeeggghht apa begini rasa soju? paiitt!!! jga manis?! entahlah, batinku lagi lagi berbisik.

tiba tiba rasanya kepalaku pusing... seperti berputar... kapalaku sakit... aaaaahhh aku ini kenapa???

Min young pov end.

Min young yang baru merasakan yang namanya soju pun oleng di buatnya, segelas kecil sudah cukup untuk membuat tubuhnya tidak terkontrol.

entah apa yang menariknya untuk berjalan. dia berjalan dan mengoceh seperti layaknya orang gila.

di ujung jalan sana terlihat sebuah sepeda motor yang belaju dengan kecepatan lumayah kencang. tak sedikit orang di sekitar yang menegurnya bahkan menariknya untuk menjauh dari jalan raya, tapi young mengelak bahkan mengamuk.

si pengendara pun menyadari keberadaan seseorang yang jaraknya tak jauh dari motornya. si pengendara mengamati sosok perempuan yang bertingkah aneh di jalan raya, karena khawatir si pengendara pun menghentikan motornya dan memarkirnya di pinggir jalan lalu menghampiri gadis yang dia amati sedari tadi.

"annyeong noona... kenapa kau berada di sini, ini sangat berbahaya untuk keselamatanmu" ucap pria itu. young terjatuh dalam dekapan pria itu, young yang mendengar dengan jelas suara itu mencoba memperjelas penglihatannya.

"ooohhh... kenapa tuhan tak adil... ada pria tampan di sini dan perhatian pada ku ... wea???" kata young yang masih dengan ucapan omong kosongnya.

pria itu mencium jelas aroma mulut young.

"aagghh... lagi lagi wanita mabuk" ketusnya lalu membawa young menaiki motornya.

.
.
.

mereka sampai di rumah Kim seokjin , pria yang tinggal di rumah sederhana,tanpa kedua orang tua,tapi berhati lembut dan penyayang. pria itu langsung menuntun young masuk ke rumahnya setidaknya untuk meminum segelas air putih, itu cukup untuk meredakan sedikit rasa mabuknya.

"noona... minumlah dulu lalu ku antar kau pulang" ucap jin lembut yang menyodorkan segelas air putih yang ia bawa dari dapur,tanpa ragu young pun meminumnya

"makasih... aaagghhh rasanya kepalaku masih sakit..." keluhnya yang memegang kepalanya. jin yang mendengar itu pun refleks meletakkan telapaknya di puncuk kepala young,sontak young kaget.

"mian... tolong tepaskan tanganmu,aku tak suka di sentuh" ucap young pelan agar terdengar tak menyinggung, jin pun menyingkirkan tangannya dari kepala gadis itu.

"mian... jinjja,aku tadi hanya refleks" kata jin yang merasa tidak enak dengan apa yang baru saja ia lakukan.

"gwenchana... aku mengerti" balas young sambil tersenyum kepada jin. selama kurang lebih 1 menit,hening menghujani mereka. akhirnya jin membuka suara.

"eeekkhhmm... ini sudah malam,lebih baik noona pulang pasti keluargamu khawatir padamu" ucap jin tenang.

"andwe..." ucap young lebih tenang.

"eoh...?" jin bingung,menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"siapa yang peduli pada ku eohh?,lihatlah mereka bahkan tak mencari ku,hhhah jinjja" ketus young tak percaya pada orang tuanya.

mendengar ketusan young, jin terdiam lalu menjawab ucapan tak pantas yang keluar dari mulut mungil gadis itu.

"kau tak boleh bilang seperti itu,seharusnya kau bersyukur kau masih memiliki keluarga,ku pastikan kau akan menyesal dengan perkataanmu itu jika terjadi sesuatu pada mereka noona" ucap jin tegas suaranya agak gemetar karena teringat kejadian yang terjadi pada orang tuanya.

NEXT...

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 22, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My husband is a poor manTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang