KEEMPAT

0 0 0
                                    

Ketika kaki jenjangnya menapaki lantai gedung Blanc and Black, Tatjana Soekarno di kagetkan oleh sedikit kehebohan yang terjadi di antara para karyawannya. Ia merasa kalau hari ini bukanlah hari spesial dan tidak seharusnya kehebohan tersebut terjadi pagi ini.

Tatjana melihat Xevyra berjalan tergopoh-gopoh sambil membawa Single breasted berwarna hitam yang baru saja di rilis pekan kemarin.

"Tatjana Bertrand! Menantuku!"

Tatjana begitu terkejut ketika tiba-tiba seorang wanita paruh baya- yang sepertinya adalah bilang kehebohan- berteriak dan memeluknya. Tatjana Bertrand heh? Pikirnya dengan mata membeliak.

"Tante Sophia-..."

"Tatjana maaf aku membuat sedikit kehebohan pagi ini, aku sengaja datang untuk bertemu denganmu. Tapi tiba-tiba saja aku tertarik dengan single breasted yang kau pajang didalam ruanganmu,"

"Sejujurnya aku sedikit terkejut, Tante Sophia." Tatjana mengurai pelukannya dengan Sophia Bertrand.

"Ayolah sayang, berhenti memanggilku Tante. Aku lebih suka ketika kamu memanggilku Mama."

"Baiklah, tapi-..."

Sophia memotong kata-kata Tatjana dengan cepat. "Jia sayang, karyawanmu menawarkan banyak sekali koleksi terbaru kepada Mama, ini benar-benar membuatku ingin membeli semua barang disini."

Tatjana mengangguk lalu mempersilahkan Sophina untuk mengikutinya masuk kedalam ruang kerja wanita itu.

Tatjana menaruh tasnya ke atas meja kemudian menyeduh secangkir teh hijau dan menghidangkannya di hadapan Sophia Bertrand. Wanita paruh baya itu berterima kasih kepada Tatjana dan merangkul pundak mantan menantunya.

"Jia sayang, kamu terlihat sangat baik dan aku sangat bersyukur." Ujar Sophia dan Tatjana tersenyum. "Maaf tiba-tiba Mama datang kemari karena sejujurnya ada hal penting yang ingin Mama bicarakan kepada kamu sayang,"

Tatjana membenarkan letak kacamata beningnya yang kerap kali merosot. Kemudian bekata dengan kaku, "Apa itu.. Mama?"

Sophia mendesah, "Philippa berada disini dan Mama khawatir kalau Nathan akan mendesak soal pernikahan mereka. Jia sayang, seharusnya tidak Mama katakan ini kepada kamu tapi Mama benar-benar butuh bantuan kamu."

"Memangnya aku bisa membantu apa? Philippa bukan wanita yang bisa aku tandingi."

Sophia menggeleng dengan tatapan sendu lalu berkata dengan parau, "Get his love back. Nathaniel."

"Dia tidak pernah mencintai aku. Jadi tidak ada yang perlu aku ambil kembali."

💎💎💎

Louis Bertrand memajukan bibirnya sambil bersiul. Memasukan kedua tangannya kedalam saku celana bahan abu-abu mengkilapnya yang terlihat begitu mahal. Sesekali siulannya terhenti untuk menyapa karyawan yang berpapasan dengan dirinya.

Sejujurnya Louis begitu kesal pagi ini. Hal pertama yang membuatnya kesal yaitu; ia bangun terlalu pagi, kedua; ia mandi dengan air dingin, ketiga; Tatjana menolak dirinya.

Selama dua puluh enam tahun hidupnya, tidak pernah sekalipun ada wanita yang memarahi dan menolak tawarannya. Tatjana Soekarno si mantan istri kakak lelakinya yang luar biasa cantik itu benar-benar membuatnya gemas sekaligus penasaran.

"Kak Nathan memang bodoh. Seharusnya aku pulang saja sejak dulu." Louis berbicara kepada dirinya sendiri sambil membuka pintu ruang kerjanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 23, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

L'ÉTIQUETTE ROSE (THE PINK LABEL SERIES)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang