TMOL [04]

2 0 0
                                    


"Permisi..", seorang pria dengan celana training hitam dengan kaos hitam berlengan panjang, memasuki sebuah toko yang menyediakan berbagai macam kebutuhan rumah tangga sampai kebutuhan sekolah.

"Ya?, Ada yang bisa dibantu?", Tanya seorang pria dengan pakaian berwarna merah dana dari sedikit biru, sepertinya itu seragam untuk pegawai di toko itu.

"Ada...", Sejenak pria itu berfikir sebelum melanjutkan perkataannya.
"Kertas karton hitam gak?", Lanjut pria itu.

"Oh ada, mau ambil berapa?", Tanya pegawai toko itu.

"Dua, sama spidol putihnya tiga", jawab pria itu.

"Ok, sebentar saya ambilkan dulu", ucap pegawai itu, dibalas anggukan oleh pria ber-training.

Pintu terbuka, pria yang sedang menunggu barang nya itu tidak terlalu memperdulikannya.

"Mas Reza...", Panggil seorang wanita yang baru saja masuk ketoko itu.

"Suara ini..", batu pria yang duduk tak jauh dari tempat itu.

"Clara..", panggilnya kemudian.

Clara mengarahkan pandangannya kearah sumber suara.

"Eh?, Kayak pernah liat, siapa ya?", ucap Clara.
Ya, dia lupa jika itu Riko, padahal Riko baru saja memperkenalkan dirinya seminggu yang lalu, tapi ia sudah lupa.

Riko sedikit terkejut karena Clara tidak mengingatnya.
"Gue Ri-"
Belum sempat Riko melanjutkan perkataannya.

"Mas ini barang nya", panggil pegawai itu.
"Eh, Clara, nunggu Dirga lagi ya?", Ucap pegawai itu lagi ketika melihat Clara, mas Reza.

"Iya biasa", jawab Clara, sambil menaikan alisnya.

Riko menghampiri pegawai itu.

"Berapa semuanya?", Tanya Riko.
"Mereka saling kenal ya..", pikir Riko dalam benaknya.

"Empat puluh empat ribu, mas", jawab Reza, setalah menghitung dikalkulator.
Riko mengambil uang dari sakunya, ia memberikan selembar uang lima puluh ribu.

"Ditunggu kembaliannya ya mas", ucap pegawai itu lagi.
Dibalsa anggukan oleh Riko.

Clara tidak terlalu memperdulikan pria disebelahnya ini.

"Gue Riko, lu lupa?", Tanya Riko pada Clara yang sedang memainkan ponselnya.

"Yang mana?", Tanya Clara lagi, masih sibuk dengan ponselnya.

"Yang waktu itu, kenalan di cafe staria, yang bareng Zac", jelas Riko.

"Yang anak baru itu?", Tanya Clara, kini ia mengalihkan pandangannya kearah Riko.
Riko hanya mengangguk.

"Ohh, itu karton sama spidol banyak banget buat apa?", Tanya Clara lagi, bukan basa basi, ia sebenarnya mengumpat dalam hatinya, kenapa orang ini beli begitu banyak karton dan spidol.

"Ada perlombaan menggambar sketsa bangunan, yah kayak lomba buat arsitek muda gitu..", jawab Riko.

"Memang Lo arsitek?", Tanya Clara lagi tak percaya.

"Bukan sih, cuma itu cita-cita aja", jawab Riko sedikit malu sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

Clara hanya mengangguk.

"Ini mas kembaliannya", ucap Reza sambil memberikan beberapa lembar uang dua ribuan.
"Clara kayak biasa?", Tanya Reza pada Clara.
Clara hanya mengguk.

"Lo..ngapain disini?", Tanya Riko, jelas basa basi, dia sudah dengar Clara sedang apa tadi.

"Nunggu kak Dirga", jawab Clara sambil mengeluarkan ponselnya lagi dan berjalan keluar.

THE MEANING OF LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang