Secercah cahaya memasuki sebuah kama seorang gadis yang mungkin sekarang berumur 17 thun, cahaya itu mengusik tidur gadis tersebut. Dengan pelan gadis tersebut membuka matanya , lalu melihat kearah jam dinding yang menunjukkan pukul 06:00. Gadis tersebut bergegas bangun membersihkan dirinya dan bersiap-siap untuk berangkat sekolah.
Geo telah siap berangkat sekolah ia memasang name tag nya yang bertuliskan namanya Geovia Eka Putri.
“Via sarapan dulu” Panggil seorang wanita paruh baya, itu adalah ibunya. Geo bergegas berjalan menuju dapur untuk sarapan bersama ibu dan ayahnya.
“Pagi ayah Ibu,” Geo menyapa kedua orangtuanya. Ibu geo menaruh piring yang berisikan dua roti isi dan segelas susu coklat kesukaannya. Geo lekas memakan sarapannya, ia membantu ibunya membersihkan meja makan.
“Via, Ibu dan Ayah kemungkinan akan pulang lusa. Karna kami meneliti sebuah virus baru dan harus menyiapkan vaksin” Geo mengangguk mengerti dengan apa yang di katakana ayahnya, yah Pekerjaan kedua orang tuanya adalah seorang Ilmuan yang di kenal di negaranya. Ia sangat bangga dengan pekerjaan orang tua nya walau harus merelakan waktu bersama mereka, tapi itu bukan masalah untuknya toh mereka bekerja untuk masa depannya.
Geo, berangkat kesekolah dengan di antar oleh Ayah dan ibunya setelah samai depan gerbang sekolah ia berpamitan dengan Ayah dan Ibunya.
Geo berjalan di koridor sekolah menuju kelasnya.
“ Geo..” Teriak suara perempuan dari belakang yang tiba tiba memeluknya yang membuat Geo terkejut dan jadi perhatian seluruh warga sekolah.
“Intan, Kaget tau” Geo melepas pelukan Intan lalu lanjut berjalan menuju kelasnya kembali bersama Intan sambil bercanda.
Sebenarnya Geo mempunyai beberapa panggilan Yaitu Geo dan Via. Panggilan Geo biasanya di gunakan jika bersama teman-temannya. Hanya keluarganya yang memanggil nya dengan panggilan Via.
Sesampainya Geo dikelasnya yaitu kelas duabelas Multiimedia ia lekas menaruh tasnya lalu duduk sebentar mengecek hpnya melihat apakah Komik kesukaan sudah Update. Geo di kenal sebagai siswi yang ramah, ceria, pintar dan juga cantik, ia mudah berbaur dengan suasana baru maka dari itu banyak di sukai oleh banyak orang bahkan tak sedikit juga yang menaksirnya.
Eza mengahampiri Geo yang duduk tenang dengan Handphonenya
“Ge, Minjam buku Matematika dong” seperti biasa Eza selalu meminjam buku geo jika ada Pr, Keberadaan Eza mengusik ketenangan Geo, dengan malas geo menggubris perkataan Eza.
“Kebiasaan, gk ngerjain. Game aja terus” Geo mentap marah kepada Eza yang hanya menyengir tanpa rasa bersalah. Lalu Geo menyerahkan buku Matematikanya kepada Eza, Mau bagaimana lagi dia dan Eza sudah berteman sejak SMP jadi dia tidak bisa mengabaikannya. Dan juga orang tua mereka juga lumayan dekat, mengingat orangtua Eza adalah seorang Polisi.“Eh tau gak tadi aku baca berita, katanya ada virus baru yang mengancam kesehatan manusia” Ucap salah satu teman sekelasnya yang Geo ketahui bernama Fahri.
“Oh, berita tadi pagi ya, itu katanya siapa pun yang terkena virus itu berubah jadi aneh gitu. Dan korbannya kebanyakaan adalah hewan.” Ucap Dio yang merupakan lawn bicara Fahri.
Geo yang mendengar percakapa itu pun merpikir apakah virus itu yang di teliti oleh kedua orang tuanya.
Tak lama setelah itu Bel masuk berbunyi dan guru pada pelajaran pertama memasuki kelas mereka.
_Skip_
Saat jam istirahat tiba semua siswa maupun siswi pasti akan mnuju kantin sekolah untuk mengisi perut mereka yang lapar, atau sekedar nongkrong dan bergosip ria.
Geo berada di kantin bersama teman-temannya yaitu Eza,Hendri,Nurul dan intan. Mereka memakan makanan mereka sesekali bercanda.
“Eh rul, Kamu deket sama anak kelas duabelas TKR dua itu ya” Intan menggoda nurul yang sontak mmembuat nurul tersedak, lekas nurul meminum lemon teanya dn Geo memukul pelan punggung Nurul.
“Kalo blak-blakan tu liat sikon juga kali” Nurul menatap Intan dan intan meminta maaf.
“Kalo Geo mungkin deket sama anak kelas duabelas TKJ dua itu kayanya” Geo mebelalakan matanya. Eza dan hendri yang melihat reaksi Geo hanya terkekeh.
Mereka bercanda dan tertawa, namun Geo terusik dengan suara dari berita di Tv yang di pasang oleh pihak kantin, lekas Geo meminta ibu kantin untuk mengeraskan volume Tv tersebut yang membuat semua yang berada di kantin terfokus dengan berita tersebut.“SEKILAS INFO, telah di kabarkan ada virus yang baru saja menyebar akhir-akhir, bahkan katany a virus ini lebih ganas dari pada virus yang lainnya seperti, virus HIV atau Virus Zika. Kabarnya Virus ini mengakibatkan penderitanya menjadi bersifat aneh. Dengan kata lain mereka seperti zombie, wabah virus ini telah menyebar di beberapa Negara termasuk Indonesia bahkan beberapa kasus menyatakan telah lebih dari 100 orang terjankit virus ini. Belum di ketahui bagaimana virus ini berkembang biak atau dari mana virus ini berasalah, namun sekarang para ilmuan di dunia termasuk di Indonesia sedang berupaya meminimalisir korban dengan cara membuat vaksin dari virus ini. Sekian info dari kami”
Semua orang yang berada di kantin tersebut berwajah panic, termasuk Geo mukanya sudah pucat teman temannya menatap Geo, karna mereka mengetahui pekerjaan dari orang tua Geo. Bahkan sekarang beribu pertanyaan muncul di kepala Geo.
“Zombie beneran” Intan Sudah terlihat panic, bahkan ia tak berselera makan.
“Aku kira zombie itu Cuma ada di film-film aja” Bahkan Hendri hampir sama panicnya dengan Intan .
“Teman-teman tenanglah, okey? Kita berdoa saja semoga vaksin akan segera selesai” Nurul berusaha menenangkan teman-temannya. Bukan hanya mereka tapi juga seisi kantin mulai ketakutan. Eza menatap Geo yang masih terdiam, lalu ia mengelus punggung Geo pelan, dengan maksud akan menenangkan pikirannya yang sedang kacau.
.
.
.
.
Hallo
Author disini baru
Jadi mohon maklumi jika banyak kesalahan kata atau tanda baca dan juga typo . Terutama bahasa yang kurang jelas, silahkan kritik dan sarannya 😉.
.
Mohon bantuannya semuanya 😇
KAMU SEDANG MEMBACA
Z Virus
HorrorBagaimana jika di saat usia mu 17 tahun yang seharusnya menikmati masa remaja mu dan kau malah berusaha bertahan hidup dari serangan para manusia yang sudah terkena virus Z ? Masih kah kau bersifat Egois? Atau kau memikirkan bagaimana menyelamatka...