part 3 . pergi

122 12 1
                                    

“Kau bercanda? Apakita akan meninggalkan mereka? Bagaimana dengan mereka? “ Geo tidak menyetujui perkataan Eza.

“Tapi bus mini itu tidak cukup membawa mereka semua!”

“Apa kau masih bersifat Egois?”  Geo membentak Eza, terjadi perkelahian kecil antara Geo dan Eza yang membuat semua temannya menatap kearah mereka.

Dan bentakan Geo sukses mengundang para zombie menghampiri kelas mereka.

“Bisakah Kalian tenang, Pertengkaran kalian membahayakan kami” Ucap Nurul yang melerai pertengkaran antara Eza dan Geo.

“Kita tidak bisa berdiam saja Geo!” Eza memegang bahu Geo, berusaha meyakinkan Geo.

“Jika kita pergi mereka juga harus ikut!” Geo menepis tangan Eza lalu menatap kearah teman-temannya.

“Teman-teman dengarkan aku, Kita tidak bisa berdiam diri disni saja. Kita tak tau sampai kapan kita harus bertahan. Jika kalian mau kita harus pergi dari sini!” Ucap Geo ke semua teman-temannya, namun teman-temannya menatap  aneh ke Geo.

“Bukankah kita lebih aman disini saja?, kita tinggal menunggu para penyelamat untuk menyelamatkan kita semua?” Ucap Dio.

“Kita tak tau kapan mereka akan datang mungkin saja minggu depan, pakah kalian bisa bertahan selama seminggu? Tanpa makan dan minum?” Eza mulai mengambil alih suasana.

“Aku ikut dengan kalian” Handri menghampiri Eza dan Geo begitupun dengan Nurul dan juga Intan mereka percaya dengan Eza dan Geo.

Lalu tak lama Rijani dan Rifan juga mengikuti pendapat Eza.

“Aku juga ikut” Ucap Rifan, Eza tersenyum ia bersyukur sahabat ya ingin ikut dengannya, Lalu Eza merangkul Rifan. “Aku benar-benar membutuhkanmu” Ucap Eza.

“Baiklah jika kalian tidak ingin ikut, kami akan pergi kebandara. Lalu kami akan menjeput kalian, jadi kalian jangan pergi kemana-mana sampai kami datang!” Ungkap Geo, membuat para teman sekelasnya bernafas lega, mereka hanya perlu menunggu. Itu lebih baik ketimbang mereka pergi keluar sana.

“Kita pergi!” Eza mengambil tasnya, lalu mengambil beberapa pistol yang ia siapkan tadi malam dan menyerahkan kepada Rijani,Rifan dan juga Hendri tak lupa juga Geo.

“Kalian bisa menggunakannya kan?”  Eza menggendong Tasnya “ Hendri dan Aku akan menjaga di depan, Lalu Rijani dan Rifan menjaga bagian belakang. Kita akan pergi ke parkiran disana sudah ada bus mini milikku. Geo kau yang membuka mobilnya”  Seakan sang kapten Eza memimpin kelompoknya. Lalu melempar kunci mobil ke Geo.

“Kita pergi “  Geo memantapkan dirinya.

Eza membuka pintu kelasnya. Lalu Fahri segera menutup  pintu kelasnya.

“Gggrrrhhh” Para zombie melihat keberadaan mereka segera berlari kearah mereka. Mereka berlari

Dor

Dor

Terdengar suara tembakan mereka mulai beraksi mereka berlari menuju parkiran.

Eza dan Rifan mulai menembak kepala zombie satu persatu bahkan tak sedikit dari mereka adalah salah satu teman mereka. Geo mulai menuruni tangga di ikuti oleh teman-temannya yang lain namun saat tiba di depan kelas duabelas TKJ langkahnya berhenti.

“Geo apa yang kau lakukan!” Ucap Nurul yang melihat tingkah Geo.

“Rizal!”  Geo lekas berlari kea rah kelas duabelas TKJ namun ia malah bertemu oleh para zombie bukan Rizal.

Dor-Dor-Dor Geo menembaki para zombie yang dominan adalah temannya sendiri. Geo meneteskan Air matanya, tak tahan dengan pemandangan yang ia lihat.

“Dimana Rizal?” Geo berteriak keras berhaap yang pemilik nama mendengarkannya.

“Geo kau hanya akan mengundang para zombie!” Ucap Rifan, Lalu ia menarik tangan Geo untuk mendekat.

Hendri Fokus menembaki para zombie bahkan ia hampir kehabisan peluru.
“Sial, aku mulai kehabisan peluru” Ucap Hendri.
.
.
.
Rizal masih di tempat yang sama, ia tersadar setelah ada seseorang yang meneriaki namanya, samar memang namun tak lama ia mendengar suara tembakan.

“Geo?” Ia menengok kearah jendela lalu melihat ke  arah kelasnya dan benar saja ia melihat Geo dan juga Eza dan beberapa temannya berada disana.

Ia bisa bernafas sedikit lega karena Geo baik-baik saja. Lalu tanpa piker panjang Rizal membuka pintu tersebut dan berlari kea rah Geo dan yang lainnya.

“Rizal!” Teriak Intan, Geo pun melihat kemana intan melihat dan benar saja ia melihat Rizal berlari kearah mereka.

“Rijani lindungi Rizal!” Perintah Eza, Rijani pun menembaki zombie yang mendekati Rizal. Sampai Rizal sampai kearah mereka.

“sepertinya kelas ini aman, ayo masuk sebentar!” Geo menyuruh teman-Temannya masuk kedalam kelas duabelas TKJ lalu segera menutup pintu.

“Grooooaaarr”

Brak-Brak-Brak

Para zombie yang melihat mereka masuk kedalam kelas berusaha mendorong pintu.

“Hah-hah-hah” Nafas mereka memburu, terutama Rizal ia kembali berlari kembali kekelas duabelas TKJ.

“Rizal kau baik-baik saja ? “ Geo menghampiri Rizal, lalu memeluknya sesaat. Ia tidak peduli darah para zombie yang mengkotori seragam mereka. 

“Aku baik-baik saja “ Rizal melepaskan pelukannya.

“Kita harus cepat pergi dari sini!” Ucap Hendri, yang mulai melihat pintu yang mungkin sebentar lagi akan roboh karena di dorong paksa oleh para zombie.

“Kita keluar dari jendela saja. “ Ucap Nurul yang melihat kearah luar jendela yang menghubungkan mereka kehalaman belakang sekolah.

“Sepertinya disni tidak ada zombie”
“Baiklah Rifan kau duluan lalu diikuti oleh rizal, selanjutnya kalian perempuan.”Kata Eza yang menarik kursi untuk mempermudah mereka naik ke atas jendela.

BRAK-BRAK-BRAK

“Cepat!” Intan mulai panic lagi, bahkan ia menerobos ingin duluan keluar Karen ketakutan. Untunglah disana tidak ada zombie.

Satu-persatu dari mereka keluar dari kelas itu yang terakhir keluar adalah EZA yang di ikuti pintu yang roboh lalu para zombie mulai memasuki ruangan kelas duabelas TKJ.

Untung saja Eza sempat keluar, Setelah mereka semua keluar lekas mereka berlari keparkiran.

Geo yang memegang kunci mobil Eza langsung membukakan pintu untuk merea masuk, Rizal reflex duduk di bagian pengemudi.Eza duduk di sebelah kursi pengemud, Intan,Geo dan Nurul duduk di bagian penumpang di tengah, Di ikuti oleh rifan,hendri dan Rij yang duduk di kursi penumpang paling belakang.


“Geo berikan kuncinya!” Rizal mengambil kunci yang berada di tangan Geo, Eza masih senantiasa menembaki para Zombie yang mulai belarian kearah mereka.

“Groooaaarr”

“Aaaaaaa!”

Zombie itu berada tepat di depan wajah Nurul yang membuat Intan dan Nurul berteriak histeris.

“Cepat jalankan mobilnya !” teriak Geo, Rizal pun langsung tancap gas dan mereka pun keluar dari sekolah.
.
.
Bersambung.
.

Z VirusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang