Part 1

41 2 0
                                    

Januari 2016

Brrtt..brrtt

iPhone terus berbunyi menunggu jawaban. Tapi pemiliknya masih menikmati mimpinya yang takkan pernah digapai kalau ia tak bangun bangun.

"Ah siapa sih pagi-pagi gini , ganggu banget dah." Keluh rere
Ia terbelalak kaget saat melihat kalau yang meneleponnya adalah Evan , kekasihnya. Oh tidak , lebih tepatnya kekasih semu.

"Hai , selamat pagi sayang! baru bangun ya? Bau ih pasti belum mandi" seru seseorang diseberang sana.

"Ah hai , apasih aku udah mandi tau! Ini mau berangkat kesekolah." Padahal dia tau banget kalo hari ini dia telat bangun dan masih nyempetin angkat telepon kekasihnya itu.

"Oh yaudah kalo gitu. Jangan lupa sarapan sayang , hati hati dijalan."

"Siap bosku."

Tut tut.. Telepon dimatikan

"fiuh akhirnya di mati in juga , bisa malu aku kalo bilang aku baru bangun dan telat kesekolah. Aku harus buru buru mandi nih." celoteh Rere dalam hatinya.

Kekasih semu. Yap , Evan adalah kekasih Rere 2 tahun ini. Dia tinggal di Surabaya dan Rere? Dia tinggal di Jakarta.
Cinta. Cinta yang membuat mereka bertahan sampai sejauh ini. Walaupun tak pernah bertemu selama pacaran. LDR? Mungkin kata itu yang pass buat menjelaskannya.

* * *

"Hai ma , Pagi pa , halo dek." Sambil teruburu mengambil sandwich diatas meja lalu meninggalkan ruang makan. "Aku pergi duluan pa ma , udah telat ini." Seru rere sambil berlari menuju beranda rumah.

"Ckck , pasti telat bangun lagi anak itu. Padahal mama udah bangunin dari subuh loh pa. Entah , apa yang dilakukan nya semalaman sampai telat bangun hampir setiap hari." Oceh Endah, mama rere.

"Ya sudahlah ma , mungkin dia banyak tugas." Jawab Gibran , papa rere

"Ah enggak pa ma , kak rere selalu telpon2 gajelas sama seseorang sampe larut malam. Aku aja yang kamarnya sebelahan sampe gabisa tidur dengerin kakak ketawa ketawa sama orang ditelepon." Seru Aditya seolah ingin sekali kakaknya dimarahi karna setiap malam mengganggu tidurnya.

"Anak itu! Pasti sedang kasmaran." Jawab mama rere setelah mendengar penjelasan dari anak bungsunya yang masih duduk di bangku SMP itu.

* * *

Kriiing kriiing

"Re , kita ke cafe sebelah sekolah yuk. Denger denger disana banyak tembok yang sengaja dilukis buat foto foto gitu. Terus menunya juga pass buat anak sekolahan."

"Beneran?" Sahut rere , sambil meraba isi tasnya mencari barang yang hampir setiap detik selalu ada untuknya. "Ah ya ampun , hapeku ketinggalan Rin! Aku ga ikut deh , nanti takute Evan marah karna ga aku hubungin."

"Evan? Pacar semu kamu itu? Wkwk" goda Rina teman rere sejak SD

"Dia itu bukan pacar semu! Dia nyata kok! Cuma kita nggak pernah ketemu aja karna dipisahkan oleh jarak!" Bela rere tak terima sahabatnya mengejeknya

"Tapi mau sampai kapan re? Udah 2 tahun ini kamu bergantung sama dia dan sampe sekarang dia ga ada insiatif buat ketemu kamu! Gimana kalo dia ternyata jelek , udah punya istri , anaknya 5 , terus kamu disebut pelakor? Nahloo wkwk"

Jlebb nyess kata kata rina nusuk ke hati rere dengan sempurna.

"Apaan sih kamu Rin! Aku aja yang ngejalanin bahagia bahagia aja tuh gaada rasa curiga sama sekali. Udah ah jangan bahas aku , kamu tuh kapan mau ngelepas status jomblo? Bentar lagi lulus SMA masih aja jomblo wkwk."

Berpisah Sebelum BertemuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang