U

265 19 3
                                    

JUST ONE DAY

MaknaeVisual Present

Cast: Woojin, Guanlin, Jihoon
Other Cast: Wanna One members, and others

Disclaimer: Cerita ini hanyalah fiktif belaka yang MURNI dari pikiran fujoshi author, terimajinasi dari masalalu masakini dan pengalaman author maupun kerabat. terinspirasi dari beberapa komik, novel, buku, anime, lagu, film, maupun iklan ataupun sinetron/? Jika ada kesamaan judul/cerita/alur jangan salahkan author. Karna mungkin itu bertanda kita berjodoh(?)

WARNING:
TYPO! GS!

~ HAPPY READING ~
JUST ONE DAY
Chapter 2
.
.

"Hey babo Hoonie, aku pinjam penghapus." ucapnya lalu mengambil penghapus dari tempat pensilku, aku masih asik memperhatikannya hingga tak sadar ia membuka bungkus penghapusku! Loh? Loh? Dia ngapain? Minjem kok malah buka... Eh? Tidak! Jangan! Duh! Gawat!

"Lai Guanlin.."
.
.

Author POV

"ku mohon Woojin jangan katakan pada siapa-siapa tentang penghapus itu." Woojin hanya diam menatap langit dan membiarkan angin membelai wajahnya yang tampan. Seakan tak peduli dengan orang dihadapannya dengan kedua tangan memohon didepan wajah orang itu. Ya, mereka berdua kini sudah berada di sekolah tepatnya di atap. Sekolah masih sangat sepi karena jam yang menunjukkan pukul 06.15. Kejadian kemarin, ketika Woojin mengetahui nama dibalik penghapus Jihoon, ia menyuruh Jihoon segera pulang dengan alasan ingin tidur.

"ku mohon Woojin-ah jangan bilang pada siapapun. Aku akan melakukan apapun yang kau mau.." Jihoon -orang yang dihadapan Woojin- memegang lengan seragam Woojin dengan tangan gemetar dan mata tertutup. Ia sangat takut Woojin membocorkannya,  pasalnya ia adalah anak basket bersama dengan Guanlin. Siapa yang tak berfikir demikian ketika orang yang sangat usil terhadapmu mengetahui rahasiamu bukan? Mendengar perkataan Jihoon seperti itupun akhirnya membuat Woojin menoleh dan menatap wajah imut yang tengah menutup mata itu. Dan dengan gaya sok dan wajah seperti penguasa itupun menyeringai.

"apapun?" tanyanya yang langsung membuat Jihoon membuka matanya.

Oh astaga.. Bodohnya kau Jihoon.. Ucap Jihoon dalam hati.

"baiklah, aku tak akan bilang asal kau mau jadi pembantu ku." ucapnya dengan senyum yang menampilkan gigi gingsulnya, terlihat manis namun menusuk. Jihoon menghela nafasnya.

Senyaman-nyamannya bersama makhluk bodoh ini tetap saja dia menyebalkan dan tetap jadi musuhku! Batin Jihoon.

"bagaimana?" tanya Woojin meyakinkan.

"terserah kau saja." Woojin menunjukkan senyum kemenangannya. Jihoon hanya menghela nafas lelah dan melangkah turun dari atap.

"Jihoonieee~" panggil Daehwi seraya berlari untuk memeluk yang dipanggil. Namun yang dipanggil hanya bergumam saja. Daehwi sudah biasa dengan sikap cuek dan acuhnya Jihoon. Bertolak belakang sekali dengannya yang bersikap sangat ramah dan peduli. Dan jangan lupakan wajahnya yang imut itu. Yah walaupun wajah Jihoon juga cantik dan sangat imut, namun tertutup dengan sikap pendiam dan cueknya.

Just One DayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang