Tok tok tok
"Masuk aja" teriakku.
"Dek,anterin kakak ke supermarket yuu,,kakak mau belanja bulanan nih" kata kak Adiba menggunakan bahasa isyarat.
Aku mengangguk.
"Aku siap-siap dulu yaa kak" kataku menggunakan bahasa isyarat juga.
Lalu kami tertawa bersama.
Yaa,tawa penuh luka.
_____________________________________________
"Dek,bang Adlan mau nikah lohh" katanya sedih.
"Ohh yaa??dengan siapa kak?" Tanyaku.
"Katanya sama anak bungsu dari perusahan meghan corp." katanya sedih.
"Kakak,kenapa sedih?"tanyaku.
"Bang Adlan dijodohin sama abi"katanya.
"Kenapa memangnya?" Tanyaku ikut sedih.
"Iya,padahal Bang Adlan bilang dia mau nikah sama mba Aisyah tapi abi ga setuju dan marah besar" katanya
Aku menghela nafas.
Cukup lama.
Mba Aisyah itu temannya Bang Adlan sejak SD.
Yaa,aku pun pernah berharap Bang Adlan akan menikah dengan Mba Aisyah.Tapi takdir berkata lain.
Tak ada satupun dari kami yang mengerti jalan pikiran abi.
"Dia nikah karena menjalin kerja sama 2 perusahan.Katanya akan saling menguntungkan." Jelasnya lagi
Yaah,sudah kuduga.
Pernikahan perusahaan.
"Dan malam ini kita akan ke rumah calonnya Bang Adlan."katanya lesu.
"Hah??sekarang banget kak?" Kataku terkejut.
Dia hanya menganggukkan kepalanya lalu memberi kartu kreditnya pada kasir.
Setelah selesai kami masuk kedalam mobil lalu pulang.
Yaa,pulang kerumah.
Saat sampai ruang tamu kami mendengar ada suara pertengkaran.
Yaa siapa lagi jika bukan abi dan Bang Adlan.
"Dia adikku bi!!!dia akan ikut" teriak Bang Adlan.
"Kita bawa Elmira saja,dia tak berguna!" Kata abi.
Aku?aku hanya memalingkan wajahku lalu menutup kedua mataku.
Aku menahan air mataku agar tidak terjatuh.
"Ini syarat dariku bi,jika abi ingin aku menikah dengan Rahma." Ucap final dari Bang Adlan.
"Kamu mengancam abi mu demi dia yang tak berguna?"ucap abi sambil menunjukku.
Yaa,aku.
Kalian tak perlu terkejut.
Karena akulah mereka selalu bertengkar.
"Kamu!!jangan macam-macam saat berada disana!"peringat abi padaku.
Setelah abi pergi barulah aku menghela nafas.
Terasa sesak.
Bang Adlan memelukku lalu pergi ke kamarnya.
Aku tau saat ini Bang Adlan pasti lagi banyak fikiran.
Lalu ummi mendekatiku.
"Dek,siap-siap gih.Nanti malem kita ada acara.Pake pakaian yang rapih loh yah" ucap ummi sambil tersenyum