2. Proses❤

157 17 6
                                    

"Ma, Anggun pakai kudung ini ya ma"
Mama cuma mengangguk.
Tandanya itu apa?? Yes or no??

Entahlah, mungkin mama masih capek. Jadi cuek gitu.

**
Siang itu, Aku lihat mama lagi jahit celana adikku Rifal yg sobek. Aku menghampirinya.
"Ma.." aku memulai pembicaraan.
"Iyaa nak, kenapa?"
"Aku mau pakai hijab ya?"
"Kalau kemana-mana kan, kamu emang pakai hijab. Apalagi?"
"Maksudnya...sehari-hari maa..eee maksud Anggun dirumah, yaa pakai hijab dirumah gituu loh" jelasku agak kaku.
"Ooo iyaa boleh, mama dukung kok. Asalkan itu yg terbaik menurut kamu😊" jawab mama dengan lembut.
Ya allah??!! Malaikat apa yg nyambar mama barusan??
Alhamdulillah ya allah, akhirnya aku di ijinin juga.

Tiada hentinya aku membaca hamdalah saat itu. Tapi, itu baru restu dari mama. Belum papa...
Oiya guys, sekedar info: aku ini paling deket emang sama mama. Kalau sama papa uhh berbanding terbalik! Papa orang cuek sedunia.
Jadi, aku nggak peduli papa setuju atau nggak.

Hari-hari aku lewati sedikit agak berbeda.
Aku malu keluar rumah. Aku malu pergi kewarung. Entah kenapa, aku juga tidak tau.
Saat-saat pertama hijrah, aku tidak ingin kerudung itu lepas dari kepalaku. Sampaiii malam.
Gerah?? So pasti! Apalagi kalau siang haduuhh. Gerah euy. Keringat bercucuran dari kening. Mungkin ini salah satu ujian ya? Gerah iyaa, tapi lebih gerah dineraka cuy.
Tapi, tidak ada sedikitpun niat untuk aku gagal hijrah! Aku tetap bersemangat. Apalagi kalau denger-denger ceramah tentang ujian saat hijrah. Aku sangat senang, karna aku adalah salah satu manusia yg diberi hidayah oleh Allah dari sekian ribu orang.
Selain itu, kalau mau keluar teras harus cari kerudung dulu. Apalagi kalau buru-buru, so pasti cari kerudungnya juga lari-larian.

Di sosmed, aku punya teman namanya Siviatin Ningsih Atina. Ukhti Atina...
Dia yg bantu aku dalam proses hijrah.
Dia juga menyarankan aku untuk menghapus foto-fotoku di sosmed.
"Ukhti, walaupun foto itu berkerudung? Juga harus dihapus?" Tanyaku di chat.
"Lebih baiknya begitu ukhti sayang, karna foto ukhti bukan konsumsi publik. Banyak juga loh bahayanya. Browsing aja di google, dampak dan bahaya memposting foto, salah satunya yaa dapat dosa hehe"
"Kok bisa dapat dosa ukh? Kan nutup aurat?"
"Begini ya ukhti, setiap orang yg melihat foto ukhti lalu tergoda hingga timbul syahwat. Ukhti dapat dosa, kurang lebih seperti itu. Afwan, kalau salah. Ana juga manusia biasa. Lebih jelasnya, silahkan tanya pada ustadz/ah"
"Na'am ukh. Jazakillah khoir penjelasannya"

Demikian obrolanku di salah satu sosial media.
Lepas itu, aku segera menghapus 1 per 1 fotoku.
Bukan puluhan, bukan ratusan, tapi ribuan gaeeess 😩
Yang tersisa cuma foto nasihat islami.

Gimana respon teman2??
"Kok foto kamu nggak ada di sosmed nggun?"
"Nggun, kemana foto kamu?"
"Kok foto kamu ngilang semua?"
"Kenapa fotonya dihapus semua?"
Dan... masih banyak lagi!😩
Gimana cara jelasinnya??
Cukup senyum lalu..
"Hehe cuma bosen doang"
Karna aku tau, kalau langsung dijelasin yg sebenarnya yaa pasti respon mereka beda lagi. Akan ku jelaskan nanti lewat gambar-gambar dakwah.

Awalnya, aku malu banget kalau disuruh mama ke warung. Tapi lama-kelamaan udah kebiasaan.
Sekarang aku hobby dasteran hihi.
Sumpah! Dasteran itu enak banget.
Udah simpel, nggak gerah, gampang dicuci lagi wkwk
Dasteran+gendong anak kecil= mirip emak2 wkwk
Oiya, aku paling suka ama anak kecil. Zahra, anak tetangga yg selalu ku bawa kabur kerumah hihi😆
Kadang, teman2 yg lewat ngirain aku udah nikah. Padahal mah, pacaran aja belum tau😅

Segitu dulu yaa readers💕
Jangan bosan-bosan singgah disini hehe
Ayoo dong, kasi vote nya biar Anggun tambah semangat nulisnya😊
Coment juga ya, kali aja kita bisa akraby😅
Sayang kaliaaan😙

Assalamu'alaikum Calon ImamWhere stories live. Discover now