two: sita

20.1K 2.9K 182
                                    


Woi ganteng pisan anjg!

Gantengan bang Bowo!

Meski galak tetep ganteng

Bisikan itu selalu saja menganggu konsentrasi Guanlin yang sedang membaca.

Tiap hari.

"Ini perpustakaan. Bukan buat liatin saya." ucap Guanlin sambil melirik sebelah sekelompok cewe yang panik karena tertangkap basah.

Guanlin menghela nafas, dan melirik 3 orang cowo yang setia mengintip dan menaik-turunkan alisnya. Jangan lupa juga dengan tatapan om-om mesum.

Guanlin mendecak kasar sambil mengembalikan novel yang ia baca tadi, tidak lupa menandakan halaman dengan pembatas buku.

"Hae kawan!" ucap Jihoon sambil menjilat bibir atasnya, seraya memberikan kedipan mautnya.

"Homo ya?"

"Jangan galaq gitu dong! Sakit hati dede bang!" balas Jihoon.

"Najis lu, jing."

"Balikkin liptint Raena, lin." ujar Daniel yang tidak didengar oleh Guanlin, tepatnya pura pura tidak dengar.

"Bucin banget, lu. Sampe mau aja dimanfaatin sama Raena." balas Jihoon sambil menggeleng geleng kepalanya.

"Please, balikkin." mohon Daniel, dengan nada datar.

"Gak,"

"WOI KUALI!" teriak seorang cewek dengan nada tinggi.

"Aih, panjang umur banget si!"

"Diam lu!" bentak cewek itu yang membuat nyali Jihoon menciut.

Yang dipanggil terus berjalan, tidak memerdulikan.

Dengan terpaksa, gadis itu berlari, memblok jalan koridor dengan kedua tangannya yang terbuka lebar.

"Ck," desis Guanlin berusaha melewati jalan itu.

"Balikkin makeup gue!" minta cewek itu, alias Raena.

"Saya ga mau balikkin, kamu mau apa?"

"Gue? Mau ceburin lu ke got depan sekolah!" balas Raena tidak takut.

"Dan.." panggil cewek itu dengan tatapan memelas.

Daniel hanya menatap 'mantan' nya dengan tatapan maaf.

"Saya mau bicara sama kamu, berdua."

"Gak! Gue gak mau! Lo naksir sama g— HMASDFGHHJKLL"

belum aja kalimat cewek itu selesai, Guanlin langsung membekap mulut Raena dan menarik rambutnya. Berjalan ke arah taman belakang.

"Cerewet."

"APA SIH LO? CARI MASALAH BANGET DAH, BGST!"

"Ngomong kasar ke saya, sekali lagi. Kim Raena."

"ANJING LO!"

"Kim raena, XII 05 IS. tambah 5 poin. Melawan ketua osis dan bicara kasar di lingkungan sekolah." tulis Guanlin di catatan hitamnyabyang selalu dibawa kemana-mana sambil seraya membaca apa yang ditulisnya dengan suara kencang.

"Serah lo, deh! Balikkin makeup gue, S E K A R A N G!"

"Cat balik rambut kamu dulu."

"Ga ah, kelamaan!"

"Yaudah." ucap Guanlin mengeluarkan gunting dari sakunya. Mendekati Raena.

"M-mau a-apa lo?"

"Mau gunting rambut kuning kamu."

"Gue tendang lo, anjing!"

Cowok dingin itu mengeluarkan smirk andalannya, dan semakin mendekati Raena.

"Tendang, kalau kamu berani." ucap Guanlin dengan nada menekan.

"Iya-iya! Gue cat balik! Sono lo!" ngalah Raena sambil mendorong jauh badan Guanlin.

"Saya pegang kata kamu."

"Oh iya,"

"Apa lagi?"

"Jangan manfaatin temen saya. Saya ga suka. Mending kamu ngomong langsung ke saya."

"Hak gue lah, lagian temen lo tuh! Minta balikkan,"

"Saya ga peduli."

"IYA IYA OKE KETUA OSIS SMA NUMBER ONE YANG PALING BENAR DAN PALING DISIPLIN!"

Guanlin hanya berbalik dan berjalan keluar dari taman.

"Sialan,"

Kim Raena selalu saja mengalah dan selalu saja takut.

Begini yang mau buat Guanlin bertekuk lutut?!

[2] Osis +Lai GuanlinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang