thirty one: scenery

16.4K 2.5K 574
                                    

play mulmed (harus)
Ending Scene - IU/ falling in love -Davichi

"Hasilnya tidak cocok."

Satu kata yang keluar dari mulut dr.Jonghyun membuat Taehyung frustasi pelan.

"Bagaimana dengan ginjal saya dok?"
Tanya Guanlin, dengan nada yang lemas.

Dr. Jonghyun menggeleng gelengkan kepalanya pelan. "Tidak cocok juga."

Kedua pria yang duduk dihadapan Jonghyun itu mendesah pelan.

Sudah 5 orang yang mengetes uji coba kecocokan ginjal. Namun tidak ada satupun yang cocok.

"Kita harus cepat menemukan donatur ginjal untuk Raena."
"Karena korban sempat dipukul di bagian perut, menyebabkan pendarahan dalam."

"Maksud dokter?" tanya Taehyung dengan lemas.

"Ginjal Raena telah mengalami kerusakan 90%."

"Anda bercanda kan, Dok?"
"Mustahil." tolak Taehyung dengan nada tertawa. ya tertawa yang menyedihkan

"Berapa bulan lagi? Raena bisa bertahan?" tanya Guanlin dengan penuh harapan.

"Satu minggu."

deg!

"s-satu minggu?"

Taehyung menggeleng tidak percaya. Yang bener saja? Dia tak siap kehilangan adiknya secepat itu.

Jonghyun menghela nafasnya pelan. "Apa Junmyeon telah mengetahui hal ini?"

Taehyung tersenyum miris. "Bahkan, papa tidak tahu Raena koma."
"Telefon papa tidak bisa diangkat. Katanya dia di luar negri untuk meeting."

* * * * *

21 februari 2019

Guanlin terbangun dari bangunnya, sudah jam 6 pagi, dan dirinya siap untuk berangkat kesekolah.

Cowok itu berdiri dari ranjang tamu VIP di rumah sakit itu, dan berjalan menuju ranjang satunya lagi.

"Good morning, princess!" kata Guanlin, dengan senyum yang cerah.

Ia bahkan mengecup kening Raena yang sedang tertidur lelap.

"Tadi aku mimpiin kamu, lho!"

Guanlin menatap mata Raena yang masih saja tertutup. Namun tiba-tiba alat pendeteksi jantung itu berbunyi dengan cepat.

Tubuh Raena mulai bergelinjang dan mulutnya mengeluarkan busa yang berisi sedikit darah.

Guanlin panik dan sekaligus takut. Bahkan kakinya lemas. Tangannya secepat mungkin menekan tombol emergency berwarna merah dan meneriaki suster yang berada di koridor.

Dokter pengganti dan suster mulai berlarian. Ada yang memegang tangan Raena untuk berhenti berguncang dengan hebat. Ada yang sibuk mengisi suntikan dengan cairan bening yang aneh.

Guanlin takut dan gemetaran. Dirinya hanya bisa menutup matanya, Tidak tega melihat kekasihnya itu ditahan oleh beberapa suster. Tangannya mengepal. dia tidak suka.

Begitu suntikan itu tertancap sempurna di tangan Raena, Kondisi mulai membaik. Tubuh Raena kembali tenang dan membuat para suster menghela nafasnya lega.

[2] Osis +Lai GuanlinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang