📋 menu 1

1.2K 200 21
                                    

menu 1:
ketenangan itu hal langka.

ㅡ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

jika kalian membayangkan keadaan kafe yang tenang dengan lagu jazz yang lembut mengalun, sepertinya kalian harus buang jauh-jauh bayangan itu ketika datang kemari. pasalnya, kafe yang diberi nama '101 café' itu sama sekali jauh dari yang namanya ketenangan. iya, sih, di luarnya memang tenang tapi begitu masuk ke dalam kalian bisa dengar riuh rendah suara para kokinya dari kursi kalian.

padahal kokinya cuma ada empat. tapi teriakannya bahkan bisa menyaingi toa masjid.

dari sebelum kafe buka aja pegawainya udah seberisik ini, jadi kalian pasti tahu gimana berisiknya mereka ketika kafe udah buka dan pelanggan berdatangan.

sebenarnya ada lima koki disini, tapi koki yang paling tua; sungwoon menjabat sebagai kepala chef. bikin cowok pendek itu jadi belagak senior dan cuma nyuruh-nyuruh minhyun, jaehwan, jihoon serta woojin untuk kerja dengan benar.

he, belum pernah ditepuki jisung sampai budek, ya, kamu.

seusai briefing, para koki kembali ke mejanya masing-masing. mulai menyiapkan alat tempur mereka. woojin membuka lacinya lalu heboh sendiri ketika tak menemukan sharpener miliknya. padahal benda itu penting banget buat mengasah pisau dagingnya. cowok gingsulan itu lalu ngider kesana kesini dan berhenti di depan meja jaehwan.

"kak, sharpener gue mana?"

"gak tahu lah emang gue pernah pinjem?"

ah, iya. harusnya woojin gak perlu tanya ke jaehwan. jaehwan jarang mengasah pisau karena kerjaannya cuma rusuh kesana kesini. cowok dengan pipi bulat itu menjabat sebagai poissonier atau gampangnya fish chef alias koki yang kerjaannya mengurus makanan laut. tapi boro-boro, bersihin ikan aja malah nyuruh woojin.

usut punya usut, kata jisung, jaehwan punya kolam lele di rumah. jadi gak tega kalau disuruh membunuh ikan. cowok itu cuma mau mengolah cumi-cumi, udang, kerang, ah pokoknya apapun selain ikan.

kembali lagi ke woojin yang masih ngider cari pengasah pisau. "pengasah pisau gue kemanaaaa!"

jihoon mengacungkan sebuah pengasah ke udara dan atensi woojin langsung berpusat ke benda yang sedari tadi dicari. "ada di dalem tray. makanya cari tuh pakai mata, bukan mulut."

woojin meringis. pagi-pagi udah kena omel.

minhyun lewat sambil membawa setumpuk mixing bowl berbagai ukuran di tangannya. "eh, sabun cuci piring habis. sana suruh guanlin beli."

jaehwan yang dari tadi anteng langsung bergegas keluar dapur tapi suara minhyun menahannya, "sekalian sama spons cucinya. beli selusin sekalian." titahnya.

よく食べる ➳wanna one✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang