Entah mengapa perasaan ini berubah, bagaimana bisa? Sedangkan dari awal aku tidak mempunyai niatan untuk memiliki perasaan yang berubah seperti ini.
Setelah beberapa hari , aku dan putra mulai dekat, entah mengapa pula berdebar jika bertemunya? Apakah ini cinta? Atau apa? Aku bingung dengan semua ini. Aku harus bagaimana? Menjalankan atau ku tinggalkan?
Bel istirahat pun berbunyi, aku dan teman temanku pun pergi meninggalkan kelas untuk ke kantin.
" woiiii ayo laaa ke kantin." ucap tina lalu dibalas oleh Tasya,cinta dan riska ( mereka adalah teman-teman ku)
" lo duluan aja tin, gue sama Rita nyusul!"jawabku
"Oke."
Tidak lama pun Rita mengajak ku untuk bermain ke rumahnya sepulang sekolah nanti,
" sil, balik sekul main yuu kehum gue?"
"Ayo, gue juga bete dirumah."
" oke, ayo kita susul anak-anak nanti kita kena ocehan anak-anak lagi!"
3jam kemudian..
Bel pulangpun berbunyi!!" sil, ayo balik!" Ujar rita
"Ayo balik."
Aku tidak pernah menyangka jika Aji akan menyusul kerumah Rita, hingga sesampai dirumah rita...
" sil, nanti doi gue mau dateng dongg haha. Lo ajak putra gih main kerumah gue." Ujar Rita Sambil meledekku
"Apaansi ah lo yaa gue kan bukan siapa-siapa putra, ngapain gue ngajak dia main."
"Yaudah, gue yang bilang ke Aji buat ngajak putra kerumah!" Ucap Rita
"Apaansi gausah ih malu gue! Lagian putra gaakan mau, lo tau sendiri kan dia sibuk banget setiap hari ikut kegiatan ekstrakurikuler."
"Udah gue yang bilang pasti dia mau, gue bakal ajak putra lewat aji, pasti dia lagi bareng."
"Yaudah lah serah lo deh ta!" Jawabku dengan pasrah
Aku tak pernah menyangka kalau memang ia akan datang bersama Aji, yang aku tau memang ia sibuk dengan kegiatan-kegiatannya,
"Sil, gc keluar!! " ucap Rita sambil berteriak-teriak
"Apaansi ta, ehhh ko ada lo ? " jawabku sambil terkejut karena ku tak pernah menyangka jika ia memang akan datang.
"Eh iya nih gue diajak si Aji." Jawab putra
"Eh ji, kamu mau minum ga? Ambil minum yuuu kedalem" ucap Rita sambil mengedip-kedipkan matanya ke arah ku dan meninggalkan ku
Rita memang seperti itu, terkadang menyebalkan tetapi aku tak pernah menyesal bisa berteman dengannya.
" put? Lo mau minum ga? Gue ambilin yaaa?"
"Eh eh gausah sil, gue masih kenyang," jawab putra
" hmmm yaudah deh, lo belom balik yaa? Ko masih pake seragam?"
"Eh iyaaa tadi tanggung gue mau liat classmeet gitu." Jawabnya
"Bukannya balik dulu pasti lo belom makan kan?"
Entah mengapa aku bisa bicara seperti itu, seolah-olah aku mengkhawatirkannya.
Tiba-tiba si Rita dan Aji pun datang," weiii kaku bngt ye lo berdua." Ujar Aji sambil meledek putra yang sedang duduk bersamaku
" apasih lo ji kalo ngomong suka ga jelas," jawabku dengan rasa kesal karena pasangan itu selalu meledek kami,
Hingga tak lama kemudian, aku pun izin untuk mencharger handphone ku di kamar Rita,
"Ta, gue numpang charger yaaa!"
"Iyaiya santuy masuk ajaa."
Sehabis mencharger aku pun duduk kembali, yaaa tepat duduk bersama dengan putra. Entah mengapa berbebar hatiku pada saat itu.
Hingga tiba-tiba putra menunjukkan sebuah video dari sosmed yang membuatku tertawa,"Liat nih, lucu gaa?" Ucap putra
"Haha iya lucu "
" nih nih cari yang lain lagi."
Hingga ia memberhentikan melihat lihat video untuk bermain game, yaa game yang menurutku mengganggu suasana saja hehe.
"Eh ajarin gue main ituuuu ya yayaya!" Ucap ku sambil memohon
"Iyaiya, sini sini liat." Jawabnya sambil menunjukkan handphonenya
Sehabis itu...
YOU ARE READING
Cinta yang salah
Teen FictionYa, aku membuat ini hanya Karena rindu, dan mungkin rindu ku salah.