two

89 4 0
                                    

[zhengting]

"ah, kau tidak boleh melakukan itu, pipimu akan sakit," aku berucap, menahan tangan gadis didepanku.

namanya Wang Renxiang. dan kata Danielle dia seangkatan dengannya. jadi.. setahun lebih muda dariku?

perlahan, pipi gadis itu memerah. agaknya malu akan perlakuanku tadi.

"ah, kau demam?" aku bertanya. pura-pura tak tahu. aku juga memerhatikan gadis itu yang lalu salah tingkah padaku. imut banget sih,

dia lantas menepis tanganku yang ingin kutaruh di dahinya, lalu meminum jus jeruk di meja, yang sebenarnya adalah milikku.

aku menumpu daguku, kemudian menunjuk gelas itu, "itu punyaku, ngomong-ngomong,"

gadis itu kemudian menyembur minumnya. wajahnya sangatlah lucu, pipinya memerah, tapi bibirnya kuning terkena jeruk.

aku tertawa kecil, tanpa sadar memperhatikan dirinya yang membuka tas nya. mungkin mencari tisu.

"ini. pakai saja," aku mengulurkan saputangan dari kantong. dia menggangguk kemudian memakai saputangan itu untuk mengelap gelasku.

wow. gadis ini jelas sesuatu. kenapa dia tidak mengelap bibirnya? apa ia ingin aku yang melakukannya?

aku mengulurkan tangan, mengelap sudut bibir gadis itu dengan ibu jariku, bersamaan dengan pelayan yang datang mengantar makanan.

gadis itu menatapku, seakan bertanya-tanya dengan sikapku.

"kenapa?"

dia menggeleng, kemudian memasukkan saputanganku ke tasnya.

aku menunjuk tas itu dengan daguku, "kau akan membawanya?" aku bertanya.

dia terlihat bingung sesaat, namun lalu mengangguk. "saya akan mencucinya terlebih dahulu," ia menjawab.

aku tertawa kecil, mendadak ingin menggodanya, "lalu? kamu yakin kita bakal ketemu lagi?"

"ah," dia menggaruk kepalanya. "kalau begitu akan saya titipkan ke elle,"

Danielle yang ia maksud?

"kenapa? kita bisa bertemu lagi. berikan handphonemu." aku mengulurkan tangan.

ia memberikan handphonenya, menatap lekat lekat benda itu. seakan menebak apa yang akan kulakukan.

aku menyalakan layarnya, kemudian mengarahkan kamera pada gadis itu. membuka kunci face-lock nya.

ia terlihat terkejut, sampai sampai ia langsung menutup wajahnya setelahnya.

"a.. tolong bilang dulu jika ingin melakukan sesuatu.." ucapnya pelan.

aku meliriknya. lagi lagi wajahnya merah. apa dia sudah terjatuh ke pesonaku?

wajar. tak banyak orang yang bisa lolos darinya.

tapi kurasa jika aku lama bersama dengannya, aku juga akan jatuh ke pesonanya. sekarang saja rasanya aku ingin mencubit pipinya yang embul itu.

aku menyimpan nomorku di handphonenya, kemudian menge-chat line ku dengan akunnya.

Renxiang hanya terdiam sembari memakan lasagnanya biji demi biji.

"ini," aku mengembalikan iphone x nya. ia mengangguk, kemudian lekas memasukkannya ke dalam tas. seakan takut aku akan mengambilnya lagi.

aku tersenyum melihatnya. ia sedikit mirip dengan jia. haaaah. kenapa tiba-tiba aku teringat lagi dengannya?

🐽

typical story: Zhu Zhengting Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang