Ada hal yang slalu aku inginkan ketika aku melihat kedua orang tuaku sedang letih,yakni aku ingin membahagiakan mereka,mereka yang slalu merawatdan menjagaku dengan sepenuh hati mereka,aku tak ingin mereka menerima beban yang sama dikala dulu tengah terpaut oleh kemiskinan dan disaat itu juga aku lahir di antara mereka, aku bagaikan beban yang tak brarti, yang slalu membuat mereka jatuh,sedih ,kecewa dan hancur disana
Oleh karna itu aku ingin mengubah semua ,aku harap aku akan bisa
Ya akan bisa..aku pasti bisa
Inilah cita-cita ku mengejar mimpi disana farizha.
Namaku farizha orang biasa memanggilku dengan nama Izha,umurku bari menginjak 15 tahun,aku duduk di sekolah menengah kejuruan (smk) kelas 10 jurusan Tkj,aku anak pertama dari pasangan bapak haikal dan ibu tanya ,aku anak sulung dari 3 orang saudara ,aku sebagai kaka (anak tertua),dan 2 adik,adikku yg anak kedua perempuan namanya nina berusia 13 tahun sekarang duduk di sekolah menengah pertama (smp) kelas 8,sementara adikku yg bungsu laki2 berusia 6 tahun namanya Raka sekarang tengah duduk di sekolah dasar(sd) kelas 1.
Kata orang jadi anak pertama itu tanggung jawabnya begitu besar,ya tepat sekali sama seperti tanggung jawab yang aku jalani dimana aku harus mengurus kedua adikku di saat ibu dan ayah sedang bercocok tanam atau pun hanya sekedar memanen sedikit dari hasil bercocok tanam di kebun,maklum saja karna kedua orang tuaku itu berprofesi sebagai petani padi dan kelapa di sawah dan kebun mereka,kehidupan kami tidak pernah terlihat akan kemewahan hanya ada baju usang,rumah yg sederhana, tempat tidur yang kami tempati berlima tanpa tv,kulkas,atau pun perabotan rumah tangga lainnya,tapi kami slalu bersyukur akan nikmat yang tuhan limpahan kepada keluarga kami,kami tak pernah mengeluh dan bahkan kami terus-menerus memanjatkan doa disetiap 5 waktu sholat kami sebagai rasa terima kasih kami kepada Allah yang telah membuat umur kami panjang,hidup yang nikmat meski dalam kesederhanaan, dan juga tubuh yang sehat
Kami tidak pernah merasa kekurangan atas apa yang kami miliki,kami bahkan merasa sesuatu yang kami punya tlah dapat menopang hidup kami untuk waktu yang lama dan bahkan untuk selama-lamanya.
Sejak kecil Aku bercita-cita ingin menjadi seorang dokter disuatu hari kelak,karna menurut ku menjadi seorang dokter itu sama dengan kita menjadi pahlawan untuk semua orang,bagaimana tidak di katakan pahlawan ,soalnya dokter itu slalu mengobati orang sakit,membantu sesama,dan slalu tidak pernah memandang siapa pun yang di tolong nya,selain itu dokter juga memiliki baju yang bersih yang slalu ia kenakan kemana pun ia mengobati orang ,aku suka berbagai segala hal yang berbau rapi dan bersih karena bersih adalah sebagian dari iman dan iman akan tetap berdiri bila kita tetap berpedoman pada bersih dan rapi itu sendiri, dan inilah kisahku...
Bermula pada 1 mimpi yang ingin menjadi seorang dokter dari anak yang tidak memiliki harapan atau pun jalan untuk bertindak,tapi hanya kemauan serta tekad yang kuat yang dapat membuatku untuk tetap tegar berdiri menjadi yang terbaik meski banyak rintangan yang menyulitkan ku nanti namun aku takkan menyerah sampai titik darah penghabisan ku berakhir, aku akan bangkit mencoba berlari,mengejar mimpi,slalu berusaha Dan terus berusaha hingga aku pun dapat mengejar apa yang aku mau dan apa yang aku dapat banggakan hingga dapat menjadi kebanggaan orang tuaku ,untuk slamanya dan untukselama-lamanya
Hari senin-21-mey-2018 jam 02.48 wib aku tlah bangun dai tidurku,kulihat ibu telah siap2 memasak menu saur untuk hari ini,menunya tidaklah istimewa dari hari2 biasa tidak terdapat ayam atau pun daging lainnya,hanya ada tahu ,tempe dan sayur kangkung tumis yang di beri tambahan cabai rawit serta terasi di kuahnya,aku bergegas bangun membantu ibu menyiapkan menu untuk sahur ,aku menggoreng tahu dan tempe sementara ibu menyiapkan bumbu dan menumis sayur kangkungnya,tak ketinggalan ayah juga membantu menyiapkan piring serta mangkuk yang aka di gunakan untuk menaruh lauk pauk dan juga sebagai tempat untuk kami makan,25 menit tlah berlalu hidangan untuk saur pun tlah siap di nikmati,aku di suruh oleh ibu untuk membangunkan kedua adikku yang pada saat itu tengah menikmati tidur dan juga mimpi indahnya,Terlelap mereka tidur dengan mimpi indah mereka aku sebenarnya tak tega untuk membangun kan mereka namun mau apa lagi?
Ini juga sudah menjadi kewajiban dari seorang muslim untuk berpuasa pada bulan ramadhan, dimana seorang muslim dapat menjaga diri sebulan penuh dari hal2 yang dapat merugikan manusia itu sendirisendiri,setelah aku membangunkan kedua adikku,aku pun mengajak mereka untuk gosok gigi bersama dengan mereka,ku ambil kan 2 gayung air bersih untuk kami bergosok gigi 1 gayung untukku dan 1 nya lagi untuk mereka bagi berdua telah menjadi kebiasaan di keluarga kami untuk menjaga kebersihan mulut serta gigi kami,oh iya kedua orang tuaku aku pikir tidak perlu di beritahu lagi karena mereka memiliki kebiasaan selepas bangun dari tidur mereka pasti akan menggosok gigi
Setelah aku dan kedua adikku menggosok gigi kami pun langsung bersantap sahur bersama ,banyak tergambar keceriaan yang jelas dari raut wajah mereka, senyum yang tulus serta tawa yang ceria yang slalu menemani hari2 kami untuk sesaat dan bahkan untuk slamanya,walau menu yang kami santap tidaklah bisa dikatakan mewah dan bahkan dapat di katakan biasa2 saja,namun kehangatan dari senyuman keluargaku yang tulus lah yang sanggup membuat ini terasa berbeda, ya Allah aku mohon tolong jangan hilangkan segala kebahagiaan ini di keluarga kami,karna aku tidak bisa hidup bila mereka tak seperti ini ya Allah amin
Kesederhanaan keluarga ku dan rahmat dari Allah lah yang slalu dapat membuat keluarga ku bahagia,ya Allah ku syukuri segala puji dan syukur ku kepadamu ,hanya engkaulah maha pemberi,penyayang, dan kaulah zat. yang kekal yang tak tergantikan oleh apapun yang ada didunia ini sungguh tak dapat menyaingimu ya Allah
...sehabis sahur aku bertugas untuk membantu ibu mengemasi piring2 ,gelas,atau pun barang2 lainnya yang digunakan untuk memasak menu sahur tadi untuk di cuci agar nanti pagi kami tinggal menjalani kesibukan kami masing2 tanpa harus memikirkan piring2 kotor lagi
Aku bertugas memungut piring2 dan gelas2 yang kotor ,lalu ibu yang bertugas untuk mencucinya sampai bersih,aku tak tega bila melihat ibu menyuci piring dan gelas kotornya sendiri,ayah sedang mempersiapkan perlengkapan untuk berladang sementara kedua adikku tengah sedang belajar bersama,meski mereka terpaut usia beberapa tahun namun mereka slalu kompak dan bahkan mirip dengan anak yang seumuran padahal mereka saj telah terpaut hampir 7 tahun berbeda namun walau begitu mereka terlihat sangat kompak sekali dalam hal blajar,mengaji,mengenal sesuatu mereka jalani bersama,bukan tanpa alasan itu di karenakan sosok adikku nina lah yang sangat 2 mengerti dengan si adik,waktu si adik sakit (raka) saja dia sampai2 rela mengumpulkan semua uang tabungannya demi pengobatansi adik dulu yang jatuh sakit,walau jumlahnya tidak seberapa namun tekad buat dia menolong sesama itu telah tergambar jelas di dirinya ketika nina masih kecil,aku harap cita2 nina untuk menjadi seorang guru di suatu hari kelak dapat terwujud sesuai dengan tekad blajar nina yang kuat dan dalam menolon sesama
Waktu sholat subuh pun tiba ,tiba lah waktu kami untuk menunaikan kewajiban kami di hadapan sang pencipta,aku,ibu,ayah,dan kedua adikku pun memberhentikan kegiatan kami setelah mendengar azan subuh tlah berkumandang kan ,kami pun bergegas mengambil air wudhu,ibu,aku dan nina pun mengambil air wudhu bersama-sama di pancuran bak penampungan air yang terdapat di belakang rumahku,airnya sangat dingin di karena ini adalah bak penampungan air hujan dan tadi malam juga hari sedang hujan deras jadi wajar bila airnya masih terasa sejuk sampai mata, kami,hidung kami tak berhenti-berhentinya menggigil disertai dengan udara yang dingin pula tlah menambah dinginya air yang kami rasakan
Ayah juga mengambil wudhu bersama raka namun mereka tidak mengambil wudhu disini melainkan mengambil wudhu di tempat lain biasanya merek mengambil wudhu di sungai kecil (parit) yang letaknya tepat di depan rumahku,raka tidak bisa berenang itu makanya ayah slalu menemani raka ketika mengambil wudhu,mandi,atau pun sekedar mengambil air lainnya.
Walau pun begitu ke inginkan raka untuk berenang sangatlah kuat,tekadnya yang kuat ingin berenang dapat di lihat dari bagaimana ia bersama ayah slalu belajar berenang seminggu sekali tepat di Soreh minggu,beberapa kali raka hampir tenggelam tapi ia tak pernah menyerah dan trus berusaha,diantara kami rakalah anak yang paling brani ,ia pernah bercerita kalau jika kelak sudah besar nanti aku ingin menjadi seorang panglima TNI yang mampu membuat semua orang hormat dan membuat keluarga ini merasa bangga padaku (begitu kata si raka)
Ayah dan ibu pun langsung meng aminkan keinginan raka yang dulu, semoga saja apa yang di inginkan raka itu dapat terwujud ketika raka tlah dewasa nanti,aku yakin raka pasti bisa membuat sebuah kebanggaan bukan hanya untuk keluarga kami tetapi bahkan untuk seluruh rakyak indonesia raka pasti bisa membuat mereka bangga aku percaya kelak hari kan tiba saat nya untuk kami menunjukkan jerih payah keringat bercucuran air mata yang menetes dari letih nya orang tua lakukan kepada kami,kami pasti akan membuat kalian bangga ma ,yah,maaf bila kami kecil slalu menyusahkan kalian untuk makan tempat tidur dan lain2 kalian ilkhlas membaginya kepada kami tanpa meminta sedikit pun imbalan uang atau pun bingkisan di mata kalian,kalian slalu menganggap kami sebagai berlian,emas permata,dan bahkan intan mulia ,begitu besarnya harapan kalian untuk melihat kami berhasil dan semoga kami dapat membuat kalian bangga dan taj menyusahkan kalian lagi seperti saat2 kami kecil yg slalu membuat kalian menjadi repot harus menjaga,merawat kami. sementara ladang dan sawah kalian sedekah kan untuk hewan2 yang dapat membuat kalian rugi
Namun kalian tida pernah memperhitungkan semua itu ,kalian trus ikhlas bagaikan malaikat tanpa sayap itulah gambaran kasih sayang kalian di hadapan kami.kalian trus saja tersenyum meski banyak tumpahan air mata yang tercurah ketika kalian tidak ada apa2,kalian trus menyuapi kami meski kalian tidak sedikit pun makan dengan apa yang kalian dapatkan tapi kalian malah memberikan nya kepada kami,ya Allah ijinkan aku untuk membuat orang tuaku bangga ,berguna bagi keluarga ,nusa bangsa dan bahkan untuk seluruh rakyak Indonesia
Selepas mengambil wudhu kami pun berangkat ke mushola bersama-sama, aku berjalan ber 3 Dengan nina,mama,dan juga aku ,aku menggunakan sendal jepit usang bewarna biru ,nina menggunakan sendal bersih yang kemarin baru di belika ibu kepadanya sebagai ucapan sayang ibu atas hafalan surah Al-Baqarah yang di hafalkan seluruhnya beserta artinya,ibu menggunakan sendal jepit juga namun berbeda warna dan ukuran,sendal jepit ibu bewarna merah cerah namun telah terlihat usang di bagian sendal tersebut.. Dan di bagian depannya juga ada untaian benang untuk menyambung kan sendal tersebut karena pas ibu berladang kemarin sendal itu pernah putus sekali dan ibu memperbaikinya
Ayah dan rak berjalan duluan di depan kami,raka sangat senang sekali ketika ke musholla raka di gendong ayah dibagian tengkuk ayah,raka sangat suka begitu
,kata raka dia seakan bisa merasakan rasanya terbang menggunakan pesawat tempur angkatan udara bila ayah mengangkat raka begitu,ayah pun bahagia melihat raka senang
Sesekali ku lihat ayah mengendong raka sambil mengeluarkan suara yang mirip dengan pesawat tempur tentara udara,niuuuu niuuu begitu suaranya yang aku dengar,raka juga sesekali menyuruh ayah untuk mengeluarkan suara bising tembakan peluru dari mulutnya sambil berhayal akan suasna perang yang ia rasakan.
Tak terasa Hampir 25 menit kami melangkahkan kaki menuju musholah,dari jalanan becek ,berlubang,dan juga meniti jembatan tak lepas kami lewatkan demi menghadap dan meomohon segala ampunan dari sang pencipta yang ylah memberikan hidup yang nikmat kepada kami,sesampainya di mushola kami pun berpencar menjadi 2 kelompok
Ayah dan raka segera masuk dan mengisi bagian syaf yang kosong didepan ,sementara ibu,nina dan aku pun mencari syaf yang kosong di belakang ,kulihat ada 3 tempat yang kosong disana,aku pun memberitahu kan ke ibu kalo kita ada tempat untuk sholat disana,lalu kami masuk lalu langsung mengenakan mukenah kami,sholat pun di mulai ,kami sangat menikmati sholat di subuh ini,rasa sejuk tidak menjadi penghalang disaat kami melantunkan ayat2 suci yang kami ucapkan melainkan menjadi penyemangat dan bahkan penghangat disaat kami merindukan kehadiran mu ya Allah tuhan bagi semesta alam.
Sholat pun berakhir dengan salam yang di ucapkan oleh si imam,sebelum kami meninggal kan mushola ibu dan ayah mengajar kan kami untuk tidak langsung meninggalkan mushola sebelum melakukan zikir serta doa sehabis sholat.
Selesai sholat kami pun bergegas pulang untuk melakukan rutinitas kami masing 2,ayah dan ibu harus mengurus sawah dan kebun,nina ,dan aku harus bersekolah, kami pun pulang melewati Jlan yanh tadi kami lewati Ketika berangkat tadi,kini kami bersama-sama ,raka ,aku ,nina berjalan sambil berpegangan tangan ,aku berada di tengah sementara kedua adikku berada di bagian kiri dan kanan tubuhk,dikanan ada raka,dan disebelah kiri ada nina,kedua orang tua kami berada tepat di bagian tubuh kami sambil berkata hati2 jalannya
Karena di antara kami raka berjalan ingin menjadi yang paling cepat,sesampainya dirumah ibu segera membukakan pintu untuk kami menyimpan perlengkapan sholat sekaligus mengambil handuk untuk kami bersiap2 mandi didepan rumah kami,karena di depan rumah kami ada sungai kecil maka kami pun memutuskan untuk mandi di sungai saja,aku langsung mengambil handuk gayung ,sampo dan juga sabun serta gosok gigi dan juga odol.
Yang lain juga mengambil handuk,kami pun mandi bersama,aku mandi bersama nina,ibu mandi sambil mencuci pakaian yang kami gunakan sehari-hari, sedangkan ayah dan raka mandi bersama.ayah menggosok belakang raka dengan bersih hingga tak ada daki yang tersisa di tubuh raka,aku dan nina mandi sambil bercanda gurau sesekali dengan balas membalas guyuran air muka kami masing 2 sedangkan ibu menyikat beberapa baju yang kami kenakan sehari-hari
Sehabis mandi dan hari pun menjelang pagi ,aku nina dan raka pun siap2 mau berangkat kesekolah ,meski letak sekolahan ku berbeda tetapi kami berangkat bersama-sama
Nina dan raka sekolah nya tidak terlalu jauh dari rumah kami ,sementara sekolah ku agak sedikit jauh dari rumah,biasanya kami kesekolah menggunakan sepeda ontel yang dimana kami bergonceng tiga,aku sebagai orang yang membawa sepeda,raka di depan sementara nina berada di belakang rumahku.ibu dan ayah sehabis mandi dan mencuci bersama kami langsung pergi ke sawah dan kebun untuk mengurusi kebun dan sawah Mereka,sehabis kami bersiap2 tadi aku pun mengeluarkan sepeda yang akan kami gunakan sebagai alat tranfortasi kami kesekolah, aku memanggil raka dan nina dari teras rumah ( dek cepat hari udah pagi nanti telat kesekolah), iya kak Sebentar ( jawab mereka), keluarlah mereka tak lama setelah aku memanggil mereka keluar tadi ,setelah kedua adikku keluar dan siap untuk pergi kesekolah aku pun mengunci pintu rumah ku dengan gembok,dan kuncinya aku simpan di pot bunga yang ada di teras ku ,agar ibu dan ayah bisa membuka pintu rumah disaat aku blm pulanh sekolah, aku ber3 pergi kesekolah bersama-sama namun namun disaat pulang terkadang pulang sendiri karena terkadang aku pulang Soreh hari Sehingga tidak sempat untuk menjemput mereka,setelah aku mengunci rumahku aku lantas menaikkan raka ke sepeda dulu yang ku standar 2 sehingga aku tidak takut untuk menaikkannya, setelah raka naik aku pun naik ke sepeda memajukan sedikit lalu disusul nina naik di belakang.
Kami ber3 pun naik sepeda bersama kini saat nya kami berangkat kesekolah,aku mengayuh sepeda dengan perlahan agar ketika kami menemui lubang di jalan kami dapat menghindari nya,hampir setengah perjalanan menuju sekolahan raka,aku menyuruh nina dan raka turun dari sepeda dan aku juga turun dari sepeda tersebut di karena kami sedang menyebrangi parit yang tidak terlalu besar tetapi papan titian untuk menyebrangi parit ini terlalu tua sehingga aku takut bila aku nina dan juga raka sekaligus melewati papan titian bersama-sama, papan titian ini juga tlah bergoyang dan belum ada yang mau memperbaiki nya atau pun membuat alat penyeberangan yang lain untuk menyeberangi parit kecil ini.
Aku menyuruh nina untuk memegang tangan raka ketika rak menyebrang,agar raka tidak ketakutan saat melewati papan titian ini,sementara aku menunggu di belakang untuk memastikan adik2ku menyebrang dengan aman ,raka pun berjalan menyeberangi papan titian disusul si nina dari arah belakang sambil memegang tangan si raka,setelah mereka berdua menyebrang,kini giliran aku untuk menyusul ,ku letakkan sepeda di kanan arah tubuhku,aku berjal sambil menuntun sepeda di atas sebuah papan titian papan nya tlah terlihat rapuk dan ada bekas bolongan di papan tersebut ,aku berharap agar papan titian ini dapat di ganti oleh sebuah jembatan agar kami tidak perlu harus repot 2 lagi. turun dari sepeda untuk menyebrangi jembatan ini,ku melangkah sedikit gemetar karena papan yang aku injak agak sedikit bergoyang bila aku berjalan lurus ke depannya,kucoba trus berjalan lurus hingga sampai aku di ujung ,setelah melewati papan titian kusuruh adikku nina dan raka untuk naik kembali ke atas sepeda,mereka naik seperti biasa nina brada di kursi blakang ,kulanjutkan kayuhan sepeda ku menuju kesekolah tanpa berpikir panjan aku pun melakukan sedikit kayuhan kakiku di engkolan sepeda yamg berputar, tak lama waktu berselang akhirnya tibalah kami ke sekolahan raka,sesampainya di sekolahan raka pun turun menyalamiku dan juga nina,aku dan nina pun melanjutkan perjalanan kesekolah kini sepeda agak sedikit ringan di karnakan sudah Kurang masa ( beban) dari sepeda itu sendiri,kukayuh sepeda ku dengan leluasa begitu cepat sampai2 jilbab nina berkibar sedikit ke atas dan kebawah,
Nina berteriak kepadaku (kak jangan terlalu cepat kak,nanti cepat tua) candaan si nina agar aku mempelankan laju kayuhan sepedaku,candaan nina tidak ku ikuti ,denga lantang aku menjawab (biarin 😂,aku juga udah tua dek)
Nina diam mendengar itu,aku tersenyum sendiri di depan bangku supir sepeda yang yang kendarai sambil mengengkol ayunan engkolan sepeda yang melaju,semakin lama angin yang melewati kerudung muka dan tubuh semakin nikmat di rasakan,kini perjalanan hampir sampai aku lantas memelankan lajuan sepeda ini,aku berhenti tepat di samping gerbang sekolahan nina,kusuruh nina turun,ia turun lalu mengalami ku sambil bilang kepadaku (nah kan kaka udah jadi tua gara2 laju bgt tadi ngengkol sepeda)
Kubalas dengan Menjawab sambil tertawa dan mengelus bagian kepala si nina,(hahahhh kamu ),di antara kami anak yang paling humoris adalah nina makanya banyak sekali teman yang menyukainya,dia slalu dapat membuat kami tertawa 1 keluarga gara2 guyonan candaan lucunya,dibalik sifatnya yang humoris nina juga memiliki 1 cerita sedih yang tidak ada orang lain mengetahui nya ,terkadang kalo ada apa2 nina biasa bercerita kepadaku,aku kadang memberikan beberapa saran pada adikku yang 1 ini,dulu teringat aku pada saat dia bercerita kalo nilainya jelek dalam seni budaya, pada saat itu tugas untul menghafal chord gitar,nina tidak menghafalnya alhasil ia mendapatkan nilai 60,dia menangis ketika bercerita kepadaku saat itu,aku menasehatinya agar tidak bersedih namun ia trus menangis akhirnya aku memeluknya seraya menenangkan ia karena sedih yang di alaminya,ku ajarkan ia beberapa hal lain yang dapat menghilangkan kesedihan akan nilai itu,aku melihatkan buku seni budaya ku yang saat itu ada tentang musik nya,ku lihat kan sambil menjelaskan padanya sedikit2,padahal sebenarnya kalau boleh jujur aku tidak mahir dalam bermusik ,bermain alat musik saja aku tidak bisa sama sekali ,alu hanya tau sedikit teori bermusik dari buku tanpa tau mempraktekkan nya,dari yang aku jelaskan akhirnya nina mengerti sedikit walaupun tidak keseluruhan tapi itu udah lumayan dapat menghilangkan sedih nina karena nilai senin jelek,setelah nina turun dari sepeda aku melanjutkan perjalanan ku kesekolah,sepeda yang tadinya berat kini enteng terasa aku kendarai,aku bisa leluasa mengengkol engkolan sepedaku secara cepat maupun pelan untuk bisa sampai kesekolah, namun karena aku ingin agar aku bisa tepat waktu dan tidak terlambat ketila tiba disekolah aku pun lantas melakukan kayuhan sepedaku di engkolan melesat melaju,jarak rumahku dari kesekolah anku kira2 bisa di sama dengan kan antara jarak sekolahan nina di kali2 dari rumahku jadi jaraknya agak lumayan jauh,banyak anak2 yang bersekolah menggunakan sepeda motor,angkot ,atau pun di antar jemput oleh orang tuanya,aku tidak merasa minder kalo aku pulang pergi kesekolah menggunakan sepeda butut pemberian kedua org tuaku,ya itung2 dari pada aku harus jalan kaki kesekolah, dan lagi sepeda ini juga merupakan kebanggaan ayah dihadapan sang ibu ketika berpacaran dulu,ayah pernah bercerita ketika ia masih muda ia malu untuk mendekati ibu di karena kan ia orang yang tidak memiliki apa2,namun ia mampu menghilangkan semua minder nya itu menjadi perasaan brani serta tampil apa adanya kepada ibu yang kala itu masih gadis dan sangat terlihat cantik dahulu,ayah bercerita di hadapan ku meski ibu brada di sampingnya tapi ayah tidak malu untuk menceritakan nya kepada aku dan kepada adik2ku,sejak ayah memberanikan diri akhirnya menjadi tertarik kepada ayah ,ia orang yang setia menurut ibu,ia trus menyayangi ibu tanpa malu akan ketidak punyaan harta yang dimilikinya,ayah tidak pernah gengsi dan malah ayah pernah menasehati kami kalo harta itu bukanlah segalanya ,percuma kalau kita punya harta namun kita tidak pernah sedikit pun merasa bahagia,itulah kalimt nasehat ayah yang trus aku teguh sepanjang aku balajar,
Telah 30 menitan berlalu akhirnya aku pun sampai di sekolah, kuparkirkan sepeda ku di tempat yang teduh yakni di bawah pohon pinang dan ban belakang sepedaku pun ku gembok dengan kunci sepeda agar tidak ada yang main2 denga sepedaku
Setelah memarkir kan sepeda aku pun langsung berjalan menuju kelasku yang hari ini berapa di ruang teori yakni kelas no 12 ujung dari kelas bagian depan ,ada banyak kelas di sekolahan ku ,kami menerapkan sistem kelas ber pindah-pindah setiap harinya sesuai dengan jadwal yang aku miliki,ku berjalan menuju kelasku hari ini angin agak sedikit sejuk awan sedikit mendung untung saja aku tiba lebih awal di sekolah, aku pun tidak perlu khawatir lagi kalo terkena hujan di jalan,yang aku khawatirkan sekarang cuma bagaimana nasib keduaboramg tuaku yang ada di kebun,aku tidak tahu apa mereka berteduh atau membiarkan saja diri mereka dengan Tetesan air mata yang membasahi serta mendingin tubuh mereka,mudah-mudahan saja mereka tidak apa2
Ku berjalan sambil melihat arah lantai yang aku pijaki,sungguh bersih dam mengkilat ,berbeda dengan lantai kayu usang yang ada di rumah ku ,terkadang terasa agak berbunyi bila aku menginjakinya walaupun secara perlahan pasti akan keluar bunyi juga dari papan lantai usang yang ada di rumahku tersebut
Ketika ku berjalan sambil menundukkan kepala ku menuju kelas tiba2 saja ada yang memanggp namaku,ku coba menoleh kebelakang tidak Ada Siapa 2,lalu aku melanjutkan berjalan ke kelas tiba2 saja dari pintu kelas yang terbuka yang aku lewati terdengar langkah dan teriakkan yang tiba2 saja mengagetkan ku (bahhhhh)
Terkejut ku sambil menutup mata,dia memanggil namaku dengan lantang ( za za ,ini aku siska za) kucoba membuka mata ternyata cuma si siska sahabat baik ku dikelas ,aku pikir hantu atau orang jahat lainnya ternyata cuma si siska,dia anak yang baik di kelas ramah dan juga hebat didalam mata pelajaran seni dan juga bahasa,terkadang kami blajar dan menghabiskan waktu bersama-sama ,di antara teman 2 ku di kelas cuman siska yang aku anggap benar2 mengerti tentang aku,aku bersahabat dengan hampir setahun ini,dari mulai kenalan pada saat mos hingga sampai sekarang ,ia sahabat uang baik dam terkadang i membantu ku disaat aku memiliki kesulitan entah didalam pelajaran ,atau pun hal lainnya,dan aku juga tal akan diam bila ia sedang berada dalam kesusahan ...
Ya Allah jadikanlah kami sahabt selamanya, dan jangan lah kau pisah kan kami karena hanya engkaulah yang dapat menyatukan seseorang didalam pertemuan dan hanya kalah yang mampu memisahkan seseorang didalam perpisahan. Amin
Bersambung.....
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengejar Mimpi
Teen FictionHidup adalah sesuatu hal yang begitu sangat berarti, apalagi ketika di temani oleh orang-orang yang begitu slalu mencintaimu Tidak peduli asal-usul keluarga yang kamu miliki,orang miskin ,kaya, semuanya sama tidak ada tingkatan dan perbedaan diantar...