Lalu sepulang dari itu ayah dan Siska mengajakku untuk berziarah ke kuburan ayah,ibu dan kedua adikku Siska dan Raka,aku menangis ketika tepat berada dihadapan nisan keluarga ku yang di kuburkan secara sejajar disana,aku tidak sanggup menahan air mata ini,air mata ini terus jatuh menumpahi seluruh pipi ini hingga basah ,Siska kembali memeluk mencoba untuk memenangkan ku disana
Hingga pulang disaat aku dikamar aku tetap saja menangis tiada henti-hentinya hingga ayah dan Siska membujukku untuk tidak menangisi mereka dan merelakan untuk mengiklas kan mereka, beberapa hari berlalu setelah itu aku dikabari ayah untuk melakukan operasi mata sekarang juga, rumah sakit sudah mendapatkan pendonor kornea mata yang pas untuk aku,kami pun pergi ke rumah sakit disana aku pun langsung masuk keruang operasi beberapa jam berlalu dan operasi ku berjalan lancar.
Mataku pun diperban untuk sementara waktu hingga tiba nanti saatnya aku diperbolehkan dokter untuk membuka perban itu dan akhirnya aku pun nanti bisa melihat kembali, beberapa saat setelah itu tibalah waktunya untuk aku membuka perban di mataku ayah dan Siska tak.lupa slalu ada menemani ku, dokter membukakan perban secara perlahan,aku merasa tidak sabar untuk dapat melihat lagi, setelah perban terbuka aku disuruh dokter untuk membuka kedua mataku secara perlahan-lahan,nampak sedikit kabur namun lama2 pandangan ku semakin jelas, akhirnya aku dapat melihat mereka berdua lagi,aku begitu sangat bahagia lalu kupeluk mereka berdua dengan begitu erat,tak lupa ku ucapkan terima kasihku kepada dokter
Kami pun pulang, beberapa Minggu berselang setelah ku lepas kan perban di mataku kami kedatangan tamu dari orang yang mendonorkan kornea matanya untukku,Mereke tidak lain adalah kedua orang tua orang yang mendonorkan mataku,aku berterimakasih kepadanya, mereka langsung memelukku sambil menangis ketika di pelukan ku,aku heran mengapa mereka merasa begitu sedih,aku lantas bertanya kepada mereka mengapa mereka menangis disaat mereka memelukku, mereka menjawab kalo mereka hanya teringat dengan almarhum anak mereka yang mendonorkan kornea matanya untukku,aku turut merasa sedih ketika mendengar itu,mereka lalu menyuruh ku untuk menjaga kornea mata anak mereka ,lalu mereka pulang aku lupa menanyakan nama anaknya tapi yasudah lah
Didalam kamar aku merasakan ada yang mengikuti aku,kulihat dibelakang tidak ada siapa2 kupanggil Siska dan ayah namun mereka tidak juga muncul dan kebalikan tubuhku secara spontan aku kaget bukan main ada seseorang muncul dihadapkan ku, ku tutup mataku dengan kedua tanganku ,ia lalu membukanya dan bilang kalo dia itu kak Yuda,aku membuka mataku ternyata benar memang itu kak Yuda entah mengapa hari ini aku begitu ingin menangis melihat nya namun aku mencoba menahannya tapi tetap saja tak bisa,aku menangis seraya memeluk nya dengan erat ia kemudian mengajak ku jalan2 dimana itu menjadi tempat kami berbincang-bincang ketika pulang sekolah,yakni di dekat sungai yang tak jauh dari sini,ia tersenyum terus tersenyum kepadaku seperti nya ia merasa bahagia hari ini begitu ucapku didalam hati ia lalu menyuruh ku untuk mengejar cita-cita ku ku suruh ia untuk mendoakan saja ia lalu mengambil aminkannya dan tersenyum lagi kepadaku, tiba2 saja aku terbangun dari tidurku dan baru ku sadar ternyata itu hanya mimpi,aku menjadi rindu padanya rasanya aku ingin berjumpa lagi dengannya namun dia tidak pernah muncul lagi datang ke rumahku setelah aku berbicara kasar kepadanya waktu itu,aku menyesal rasanya kutanya ayah ,apa ayah melihat kak Yuda yang kemarin datang yah? Tanyaku kepada ayah
"HM kayaknya ini saat yang tepat buat ayah menceritakan semuanya deh " ucap ayah kepadaku
Siska pun datang dan sedikit menangis dihadapan ku,ayah menceritakan semuanya kalo orang yang pertama kali menunggu saat kamu koma itu kak Yuda,menemani disaat kamu sadar itu juga kak Yuda,tapi aku menolak perkataan ayah soalnya cuma si man yang menemani aku ,menyuapi aku , membacakan aku buku dan lain2 sebagai nya,ayah bercerita kalo itulah kak Yuda ,dia gak mau tau kalo yang slalu menemani kamu itu dia,ku tanya ayah "apa dia juga yang melemparkan cairan pembersih lantai agar aku tidak meminum nya?tanyaku sambil mengeluarkan air mata,ayah hanya bisa meneteskan beberapa tetes air mata karna tidak sanggup melihat aku menangis, ayah bercerita kalo kak Yuda menyuruh ia dan Siska agar tidak bercerita apa2 tentang dia sebelum menemukan waktu yang pas untuk menceritakan semuanya dan hari ini lah waktu yang cocok untuk menceritakan nya,ayah pun menceritakan penyakit yang di alami kak Yuda selama ini yaitu jantung.
Sebelum ia melakukan operasi yang terakhir ia memberikan sebuah pesan kepada kedua orang tuanya untuk mendonorkan matanya untuk sahabat yang baru ia kenal,ketika melakukan operasi ia mengalami pendarahan dan kehilangan banyak darah sehingga ia tidak dapat tertolong lagi,dan kornea mata yang ada dibilang mataku saat ini adalah miliknya aku menangis tiada henti ayah memeluk ku begitu pula Siska tidak henti menangis seraya memelukku dengan kedua tangannya
Beberapa hari berlalu kami pun berziarah ke makam kak yuda,kupanjatkan dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepadanya,aku kembali tak bisa menahan air mataku lagi ,ku ajak Siska dan ayah untuk pulang ke rumah.
Aku sempat berpikir mimpi yang aku alami kemarin merupakan sebuah pesan dari kak Yuda untukku ,yaitu mengejar cita2 ku menjadi seorang dokter, meski aku terpaksa menunda sekolahku beberapa bulan ini namun niatku untuk belajar tidak akan pernah berhenti, begitu pula Siska ,ia terpaksa memberhentikan karna alasan keluar kota dan ayah begitu sibuk dengan bisnis nya,jadi Siska pun memberhentikan sekolah nya juga,kami pun mulai bersekolah lagi di tahun depan meski tertinggal 1 tahun namun aku tetap puas dengan nilai yang aku dapat 98 semua,lalu aku mendapat kan beasiswa untuk sekolah kedokteran di Singapura, Siska melanjutkan kuliahnya di universitas di Amerika,sehabis wisuda aku melanjutkan praktek di salah satu rumah sakit di Singapura dan menjadi salah satu dokter bedah disana,sedangkan Siska pulang ke Indonesia untuk melanjutkan bisnis ayah dan mengelolah hotel bintang limanya yang berada dikawasan Jakarta pusat.
Sedangkan ayah membuat beberapa rumah singgah untuk anak2 penderita kanker dan buta,disana ayah menjadi motivator untuk mereka semua agar tidak menyerah oleh suatu keadaan dan terus bangkit demi mendapatkan sesuatu hal yang ingin benar-benar dicapai
Aku rindu dengan kak Yuda,aku memutuskan untuk mengambil cuti selama seminggu untuk pulang ke kotaku Pontianak,aku ingin berziarah ke makamnya, sesampainya dirumahku yang berada di Pontianak aku langsung pergi pamit kepada ayah dan Siska untuk berziarah , mereka pun ingin ikut,kami berziarah bersama mengenang kebaikan sekaligus memanjat kan doa untuk dirinya yang telah memberikan aku kesempatan untuk dapat melihat hingga aku bisa aku seperti ini,aku bangga padanya ,Kaka🙂Setelah itu aku mampir didepan sungai tempat dimana aku duduk bersama nya dulu.siska dan ayah menunggu di mobil
Aku teringat semua hal2 dan kenangan yang pernah kami lakukan bersama ketika kami masuk kedalam parit gara2 dikejar sekelompok anjing gila,atau saat dimana ia membuat ku tegar dikala aku sedih
Sampai nanti sahabat semoga engkau tenang di alam sana,canda tawamu slalu terlukiskan didalam benak jiwa dan ragaku.
Akan ku bawa kisah ini menjadi sebuah hal yang akan slalu aku ingat dari aku hidup hingga nanti aku menjelang mati
Tawamu membuatku tak bisa mengulang kepergian mu yang berada jauh di lubuk hati ku,namun ku harus merelakan mu pergi dan membiarkan kamu tenang disana untuk selamanya dan selama-lamanya
Terima kasih pahlawan tanpa pamri itulah kata yang tepat untuk menggambarkan pengorbanan mu,engkau lah hal yang slalu dapat membuatku menjadi semangat untuk menjalani hidup yang singkat ini,
Aku sebenarnya inginkan engkau slalu ada disini engkau yang dapat membuat ku terhibur akan sosok tingkah lakumu
Dan engakau yang dapat membuat ku menjadi bahagia ketika kau menghapus air mata ini dan menggantikannya dengan sebuah tawa,kini hanya ada kenangan mu yang dapat mengobati rasa rinduku disaat aku merindukan sosok bayangmu.
Kini aku slalu akan mengingat mu sampai nanti,dan akan ku kejar semua nya demi 1 hal yaitu mengejar mimpi
Tamat
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengejar Mimpi
Teen FictionHidup adalah sesuatu hal yang begitu sangat berarti, apalagi ketika di temani oleh orang-orang yang begitu slalu mencintaimu Tidak peduli asal-usul keluarga yang kamu miliki,orang miskin ,kaya, semuanya sama tidak ada tingkatan dan perbedaan diantar...