Ego adalah halangan bagi setiap hubungan
Jadi seberapa besar egomu tolong jangan pernah membebani dirimu sendiri---
Perjanjian? perjanjian apa? Apakah Fajar akan membuat perjanjian yang aneh aneh, atau mungkin memaksa dirinya untuk berpacaran dengannya? Tidak. Semua pertanyaan itu kini masih terngiang ngiang dikepala Maudy, sampai sampai dirinya tidak merasakan capek sedikitpun ketika menaiki tangga yang yang cukup banyak agar bisa mencapai Rooftop.
Satu persatu anak tangga telah dilewati Maudy hingga kini ia berada disebuah pintu yang dapat membawanya pada sebuah tempat paling tinggi dari tempat tempat lainnya disekolah ini, Rooftop.
Sesuai keinginan Fajar, Maudy menemuiya di Rooftop, setelah pulang sekolah. Maudy membuka pintu yang ada dihadapannya, ia mengerjap ngerjapakan matanya ketika cahaya matahari yang masuk begitu terang, berbeda dengan sebelum ia membuka pintu ini. Ia melangkahkan kakinya terlihat ruangan terbuka yang memperlihatkan keindahan alam, Maudy bisa melihat gedung gedung tinggi dari atas sini, ia menghirup nafas dalam dalam dan membiarkan dirinya dihujam panasnya matahari dan ditambah lagi angin yang menyejukan membuat rambut Maudy terbang mengikuti arah angin.
Dilihatnya sosok yang tak lain adalah Fajar sedang membelakanginya dan hanya menatap lurus kedepan, dengan tatapan kosong.
"Ehem" deheman Maudy seketika membuat Fajar bangkit dari lamunannya dan melihat sosok Maudy yang kini berada dibelakangnya.
"Lama banget" Ucap Fajar sambil memalingkan wajahnya dan memilih menatap banyak pepohonan yang terlihat indah ketika dilihat dari atas.
"Lo kira gua bisa terbang?" ucap Maudy ketusm
"Bisa lah, lo kan malaikat"
"Apaan si--"
"Pencabut nyawa! hahahah"
Plakkk
"Aduhhh, sakit woi" ucapnya sambil mengelus elus lengannya yang mendapatkan serangan mendadak oleh Maudy.
"Lo sihh" Kata Maudy sambil memanyunkan bibirnya.
Fajar hanya terkekeh dan mengacak ngacak rambut Maudy sekilas yang diterpa angin.
"Jadi gak ni, perjanjiannya?" ucap Fajar sambil mencondongkan badannya berusaha sejajar dengan Maudy, karena tinggi Maudy hanya setinggi bahu Fajar.
"Ck jadi, cepetan" Kata Maudy sambil mendorong wajah Fajar menjauh dari wajah Maudy.
"Oke oke, jadi gini gue akan ngerjain semua soal soal lo tapi ada syaratnya" Ucap Fajar, kini ia berdiri tegak menghadap gedung gedung yang menjulang tinggi.
"Syarat?" ucap Maudy tak mengerti.
Fajar merogoh saku celananya dan mengeluarkan selembar kertas putih yang dilipat sangat kecil, dan memberikannya pada Maudy.
Maudy hanya mengerutkan keningnya tak mengerti, kemudian ia mengambil kertas itu dari tangan Fajar.
"Apaan ni?" Kata Maudy sambil menunjukan kertas yang belum ia buka isinya, masih terlipat cantik.
"Buka aja" Jawab Fajar santai, masih menghadap gedung gedung yang menjulang tinggi dan membiarkan rambutnya diterpa angin sore, yang membuat rambutnya melayang sempurna mengikuti arah angin.
Maudy membuka kertas tersebut dan melihat sederet coretan tangan khas Fajar, rapi.
Syarat syarat yang harus dilaksanakan :
•Lo ga boleh terlambat lagi kesekolah, jadi gue yang akan jemput lo setiap pagi!
•Lo dilarang keras untuk memanjat pagar sekolah lagi buat bolos!
•Pakaian lo gak usah dilipet lipet gak jelas, harus yang sewajarnya!
•Rok lo harus dipanjangin, jangan belajar jadi cabe cabean!
•Sepatu wajib hitam jangan berwarna!
•Warna kaos kaki lo sesuai jadwal
•Dilarang keras menggunakan periasan, lepas kalung abal abalan lo!
•Pake dasi!
•Setiap pulang sekolah gue yang nganter! biar gak keluyuran!
•Setiap sore gue akan jadi guru private lo!
•DILARANG KERAS PENOLAKAN ATAU SEMACAMNYA!!
FajarCakawangsa,,
Maudy meneguk ludahnya kasar, melihat persyaratan yang tertulis secara langsung oleh Fajar.
"Se-serius lo? gua cuma minta kerjain tugas 150 soal, persyaratannya banyak banget" ucap Maudy tak percaya.
"Makanya gua jadi guru private lo dalam seminggu sebelum ujian dan lo harus ngelakuin persyaratan gue seminggu juga" Jelas Fajar yang membuat Maudy terbelalak.
Seminggu?! sebulan aja sekalian!! atau setahun biar gua mati gara gara kebanyakan belajar!!
"Dan lo harus mulai persyaratannya mulai besok" sambung Fajar lagi ketika melihat Maudy asik dengan pikirannya sendiri.
"Besok?"
"Iya, gak ada penolakan!"
"Bukannya besok minggu ya?"
"Oh ya, hehe" jawab Fajar terekekeh.
"Kalo gitu abis minggu, senin" Ucap Fajar lagi dan langsung melenggang pergi meninggalkan Maudy untuk menghindar dari keluhan Maudy."Eh lo mau kemana?" Tanya Maudy ketika Fajar ingin membuka pintu rooftop untuk turun.
"Lo mau nginep disini?"
"Isss"
____________________________________________
KAMU SEDANG MEMBACA
New Rays✔[SUDAH TERBIT]
Teen FictionTHE COUPLE as New Rays [Follow akun penulis dulu yuk sebelum baca] Novel New Rays menceritakan tentang seorang gadis yang memiliki kepribadian temperamental, dimana, sifatnya yang sangat keras kepala, egois, ingin menang sendiri membuat dirinya haru...