Part 1
Roa memperhatikan Rena yang terlihat sibuk di ruang latihan, entah apa yang sedang dia kerjakan, yang jelas Roa melihat Rena keluar masuk ruang dance.
"Rena-aa" panggil Roa
Sang pemilik nama berbalik menatap Roa dengan tatapan ada apa.
"ne Eonni, wae?"
"kau sibuk sekali, sedang apa?"
Rena tersenyum kaku, dia menggelengkan kepalanya.
"hanya melakukan sesuatu yang tidak penting, aku pergi dulu Eonni" ucapnya kemudian keluar dengan terburu-buru
Roa menyentuh pelipisnya, akhir-akhir ini dia merasa Rena terus menghindari, setiap kali berbicara Rena selalu menghindari kontak mata dengannya, saat Roa mendekatinya Rena akan bergerak mundur perlahan, mungkin untuk orang lain tidak ada perbedaan sikap Rena padanya, tapi Roa tahu bagaimana sikap hangat Rena padanya dan dia sangat menyadari setiap kali menghindarinya.
"bwooyaaa!"
Yuha datang dan mengejutkan Roa, Roa terlonjak kaget kemudian memukul lengan Yuha, Yuha tertawa puas melihat reaksi Roa, Roa menggelengkan kepalanya.
"wae? Ada yang sedang kau pikirkan?" Tanya Yuha dengan menaik turunkan alisnya
"tidak ada"
Roa duduk di kursi, memainkan komputer dan mencari lagu yang pas untuknya berlatih dance, merasa penasaran dengan apa yang terjadi dengan Roa, Yuha duduk disampingnya, menggoda Roa dengan berbisik di telinganya.
"aku tahu kau sedang memikirkan sesuatu" bisik Yuha
Roa menatap sebal Yuha, dia bahkan menjauhkan diri dari Yuha, merasa tidak nyaman dengannya.
"aish menjauh dariku!"
Roa mendorong pelan bahu Yuha dan bukan Yuha kalau tidak jahil, semakin Roa menjauh semakin dekat juga Yuha padanya.
"Yuha-aa!" gertak pelan Roa
"katakan apa yang sedang kau pikirkan dan aku akan menjauh"
Roa tidak menggubris dia malah mendorong Yuha hingga wanita itu terjatuh dari atas kursi dan Roa tertawa pelan mellihat Yuha meringis kesakitan.
"appo" rengek Yuha
Yuha menyentuh pantatnya yang terasa sakit karena mendarat secara tiba-tiba dilantai yang keras.
Roa kembali mencari lagu untuknya berlatih, mengabaikan Yuha yang terus mengaduh kesakitan.
"Yuha-aa waeyo?"
Nayoung mengerutkan keningnya saat melihat Yuha terduduk dilantai dengan memegang pantatnya, mulutnya terus mengaduh kesakitan.
"Narong Eonni" rengek Yuha
Roa memutar bola matanya, kalau Yuha sudah memanggil Nayoung seperti itu bisa dipastikan dia akan mengadu dan melebih-lebihkan apa yang terjadi.
"waeyo?"
Nayoung mendekat dengan begitu penasaran.
"Roa mendorongku dengan keras hingga aku terjatuh" rengeknya dengan suara dibuat sedramatis mungkin
Roa menghela nafasnya, benar dugaannya.
"aku tidak mendorong dengan keras, itupun kulakukan karena Yuha yang mengangguku" ralat Roa
Nayoung menatap Roa yang terlihat santai kemudian menatap Yuha dengan wajah yang dibuat kesakitan secara dramatis.
"kalian ini seperti anak kecil saja"
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Be Silly
Fiksi PenggemarKetika dua orang saling mencintai tapi tidak diungkapkan. Hanya diam dan berharap saling memahami. Nyatanya kedua sahabat mereka saling memojokan satu sama lain. Yang satu meminta untuk berhenti berharap dan yang satu meminta untuk berjuang.