"lihatlah mereka, sepertinya Roa sudah memulai hubungan" bisik Yuha pada Nayoung
Nayoung memandang Roa yang sedang bersama dengan Rena, mereka terlihat bercanda bersama, tidak ada yang aneh saat melihat mereka bercanda, tapi satu hal yang tidak disadari orang lain, tangan Roa dan Rena saling bertautan, sekalipun mereka bercanda dengan yang lain tapi tangan itu tetap terikat seolah jika terlepas sebentar saja akan terlepas selamanya.
"benar, sepertinya mereka sudah menjalin hubungan" setuju Nayoung
"akhirnya Roa melakukan sesuatu dengan benar" ucap Yuha lega
Nayoung menatap Yuha, Yuha menaikkan alisnya melihat tatapan Nayoung, tatapan yang terlihat seperti akan menginterogasinya.
"lalu kapan kau akan melakukan sesuatu yang benar dengan hubunganmu?" Tanya Nayoung
Benar dugaan Yuha, Nayoung pasti akan menginterogasinya.
"maksud Eonni?"
"jangan perpura-pura Yuha-ssii, jadi siapa yang akhirnya akan kau pilih? Xiyeon atau Eunwoo?"
Yuha tersenyum bodoh, dia menepuk pelan pundak Nayoung.
"Eonni-aa" rengeknya setengah merajuk
"wae? Nugu? Siapa yang kau pilih diantara mereka?"
Yuha memamerkan gigi putihnya, lalu menggelengkan kepalanya.
Nayoung memukul kening Yuha dengan sedikit keras dan itu membuat Yuha sedikit meringis, sakit.
"pilih salah satu atau tidak keduanya, jangan mempermainkan mereka" jelas Nayoung
Yuha hanya tersenyum dan mengangguk patuh.
Nayoung menghela nafasnya lalu berlalu meninggalkan Yuha, Yuha menatap Eunwoo dan Xiyeon yang sedang bersama.
"siapa?" gumamnya bertanya pada diri sendiri
***
"Eonni, where my lipstick?" teriak Rena
Mereka berdua sedikit sibuk saat mendapat jadwal yang tiba-tiba dan mereka bangun terlambat. Rena mencari lipstick yang biasa dia pakai di meja rias Roa, seingatnya kemarin dia menyimpan alat make up dan lipsticknya disana, tapi sekarang dia tidak menemukannya sedangkan alat make upnya yang lain ada.
"here" ucap Roa
Rena berbalik dan menatap bingung Roa.
"where?"
Roa tersenyum, lalu mendekat pada Rena.
"here" jawabnya
Rena tidak mengerti, disini dimana maksud Roa, bahkan tangan Roa tidak memegang lipsticknya.
"Eonni kita sedang buru-buru, jangan bercanda" kesal Rena
Roa tersenyum melihat Rena, dia terlihat menggemaskan saat kesal. Roa semakin mendekat pada Rena, tangannya menyentuh pundak Rena, badannya sedikit membungkuk, lalu menempelkan bibirnya pada bibir Rena. Rena terdiam untuk sepersekian detik, lalu dia tersadar dan mendorong badan Roa.
"Eonni" panggilnya dengan setengah malu
Wajah Rena memerah, pipinya terasa panas dengan apa yang sudah dilakukan Roa padanya.
"you're lipstick in my lips Rena-aa" ucap Roa dan tersenyum lebar
Rena menatap bibir Roa lalu menatap Roa yang tersenyum penuh arti. Senyuman Roa semakin membuat Rena malu, entah itu sebuah lelucon atau godaan yang jelas Roa sudah berhasil membuat Rena merah padam karena malu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Be Silly
Fiksi PenggemarKetika dua orang saling mencintai tapi tidak diungkapkan. Hanya diam dan berharap saling memahami. Nyatanya kedua sahabat mereka saling memojokan satu sama lain. Yang satu meminta untuk berhenti berharap dan yang satu meminta untuk berjuang.