||MC|| Bab. 6(a) Caught

30.8K 1K 11
                                    

7 Juli 2018...

Rahasia yang coba aku tutupi akhirnya ketahuan oleh mereka juga

Dominic...

Aku Update lagi...
Happy Reading & Sorry For Typo...

           Kandungan Abigail sudah memasuki usia 2 bulan. Dan selama itu pula hubungan Abigail dengan Dominic sedikit berkembang. Meskipun itu masih sedikit berjaga jarak tapi Abigail bersyukur, dia bisa mengeluarkan Sisi lembut dan penuh perhatian dari pria kaku itu. Tentu saja ia menggunakan trik ibu hamil dan alhasil, setiap apapun yang diinginkan Abigail, dilakukan oleh pria itu. Dan ia selalu mengatakan, kalau itu adalah keinginan bayi mereka dan hal itulah yang selalu membuat Dominic mengalah dan mau mengikuti permintaannya.

      Awalnya masih sama, terasa kaku. Tapi lama kelamaan, kekakuan itu dicairkan oleh Abigail. Mereka banyak sekali menghabiskan waktu di luar seperti, mengunjungi tempat penampungan kucing liar. Berbelanja di mall dan juga mengunjungi rumah lama Dominic dan ibunya. Seperti saat, ini yang sedang mereka lakukan. Yap. Saat ini Abigail dan Dominic sedang berada di rumah lama milik Dominic, yang pernah ditinggali pria itu bersama ibunya saat ia masih kecil.

"Dominic.... Nyalakan airnya!" perintah Abigail pada Dominic, yang memang saat ini sedang berdiri di dekat kran air. Pria itu pun menyalakan keran airnya dan Abigail langsung mengarahkan ujung selang itu untuk menyiram tanaman yang baru saja dia tanamnya. Abigail mengecilkan sedikit air keran itu agar tidak merusak tanaman yang baru saja ia tanam.
"Kenapa airnya kecil." tanya Dominic bingung saat melihat Abigail mengecilkan airnya.

"Tanamannya baru ditanam Dominic.. Jika kita langsung menyiramnya dengan air yang besar, itu akan merusak tanaman nya."
Dominic manggut-manggut tanda mengerti. Ia kemudian membiarkan wanita itu terus menyiram tanaman yang baru ditanamnya itu.
"Abigail... Apa kau senang berada di tempat ini...?" tanya Dominic setelah diam beberapa saat.
"Kenapa kau bertanya seperti itu? Tentu saja aku senang. Kau tahu kenapa? Itu karena, tempat ini indah dan mengingatkanku akan kampung halamanku, saat aku masih tinggal bersama ibuku disebuah rumah kecil."

"Kalau dipikir-pikir, kita memiliki kisah hidup yang sama. Benarkan...?"
"Iya Kau benar. Yang membedakannya adalah Ayahku mencari tahu tentang diriku dan menemukanku saat usiaku 12 tahun sedangkan kau, ibumu yang menyerahkanmu pada ayahmu sebelum ia meninggal dan saat itu kau berusia 5 tahun."
"Apakah masa kecilmu bahagia bersama ibumu."
"Sangat. Sangat bahagia. Tapi semuanya hilang, saat usiaku 9 tahun dan aku harus tinggal di di psnti asuhan sampai umurku 12 tahun."
"Apa kau menderita di Panti Asuhan?"

"Tidak! Sama sekali tidak. aku hanya menderita saat aku berada di sekolah, dimana sekolah itu ada kelompok gadis-gadis dengan geng yang suka membully dan itulah yang aku dapatkan. Meskipun begitu, Aku adalah Abigail, si gadis yang selalu ceria dalam keadaan apapun dan tidak pernah menyerah dalam memperjuangkan hidupnya. Meskipun aku terus dibully, aku tetap tegar berdiri menantang mereka semua walau pada akhirnya mereka yang menang. Tentu saja, karena uang dan kekuasaanlah yang berkuasa di sana. Tapi dari semua itu, ada satu hal yang aku pelajari. Pantang menyerah untuk menggapai apa yang aku inginkan, meskipun begitu banyak tantangan yang harus aku hadapi dan aku selalu bersyukur, dengan apa yang aku miliki. Tidak perlu merasa iri dengan orang yang memiliki sesuatu yang lebih. Karena, suatu saat roda bisa berputar di mana kau bisa di atas dan aku di bawah dan saat berbalik aku di atas dan kau di bawah. Itulah yang dinamakan takdir kehidupan." tutur Abigail panjang lebar.

         Dominic tersenyum mendengar penuturan Abigail itu. Ia benar-benar setuju dengan pemikiran wanita itu.
Abigail sudah selesai menyiram tanaman itu. Setelah itu, ia menyuruh Dominic kembali mematikan Kran air itu. Saat ia hendak melangkah untuk masuk ke dalam rumah, sebuah notifikasi masuk ke dalam handphonenya. Abigail membuka handphonenya dan menemukan sebuah foto yang baru saja diupload oleh salah satu sahabatnya yang ada di Indonesia. Dan gambar itu adalah foto rujak. Sepertinya sahabatnya itu sedang memakan rujak itu dan memotretnya untuk dipamerkan di Instagram. Abigail menatap gambar itu dengan tatapan penuh minat. Ia benar-benar ingin sekali makan rujak.
        Dominic yang melihat ekspresi Abigail saat menatap handphonenya,memutuskan untuk ikut melihat apa yang ada di dalam handphone itu. Dan yang Dominic lihat ternyata itu adalah sebuah gambar makanan dan Dominic sangat tahu  kalau itu adalah rujak. Karena, saat Melati hamil dulu, ia juga sering memakan makanan itu.
"Kau ingin memakan rujak." tanya Dominic pada akhirnya.
Abigail kaget. Refleks, ia langsung menoleh kearah Dominic yang berdiri tepat di sampingnya.
"Kau tahu ini makanan apa?" tanya Abigail penasaran.

Marriage ContractTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang