5 Juli 2018...
Aku berharap...
Anak yang akan aku lahirkan nanti, memdapatkan kasih sayang yang berlimpah dari Ayah dan kakeknya.Abigail...
Aku update lagi...
Happy Reading & Sorry For Typo...Perlahan-lahan, pria itu mendekati Abigail yang masih terbaring di tempat tidur Dominic sudah sampai di depan Abigail. Ia mengambil tangan wanita itu, dan menggenggamnya dengan erat. Mereka saling berpandangan lalu tersenyum bahagia. Euforia kebahagiaan itu membuat mereka lupa akan status pernikahan mereka. Perlahan tapi pasti, mereka saling mendekat.
Dominic mengambil inisiatif mencium Abigail tepat di bibir wanita itu. Ciuman yang begitu lembut dan sarat akan gairah. Abigail sangat terkejut mendapat perlakuan dari Domini. Ia sama sekali tidak tahu, bagaimana cara membalas ciuman pria itu, karena ciumannya dengan Dominic sekarang ini adalah ciuman pertamanya. Meskipun begitu, Abigail menikmatinya. Ciuman itu masih terus berlangsung sampai Dominic sendiri tersadar akan perbuatannya. Ia kemudian menarik kembali bibirnya dari bibir Abigail lalu menutup matanya sejenak dan menjau. Saat ciuman itu terlepas, Abigail merasa sangat kosong. Dan hal itu membuatnya tiba-tiba meneteskan air mata. Dominic yang melihat hal itu merasa bersalah karena sudah melakukan sesuatu di luar batasannya.
"Maaf... Aku tidak sengaja." ucap pria itu tanpa memandang Abigail sedikitpun. Tepat saat itu juga, wajah yang tadinya terlihat sarat akan emosional, kembali menjadi wajah datarnya tanpa ekspresi.
"Tidak apa-apa... Aku rasa, ini terjadi karena keadaan yang membuat kita tanpa sadar melakukan hal itu." Kata Abigail mencoba untuk menenangkan Dominic.
"Aku keluar sebentar." Pamit Dominic. Tanpa menatap Abigail lagi, pria itu Kemudian keluar dari ruangan itu, dan Abigail yang menatap kepergian Dominic dengan tatapan hampa. Ia seperti merasa kehilangan dan itu membuatnya merasakan nyeri didalam hatinya.Setelah kepergian Dominic, Abigail kemudian merenung apa yang terjadi berapa saat, sebelumnya ia melihat gambar kedua bayinya di layar monitor USG, setelah itu mendengarkan detak jantung dari kedua bayinya. Perasaan sayang itu kembali menyeruak di dalam hati Abigail, untuk kedua janin yang ada di dalam kandungannya. Meskipun mereka masih dalam berupa janin kecil, tapi perasaan sayang itu sudah sangat besar dalam hati Abigail untuk keduanya. Namun Ia kemudian tertampar dengan kenyataan, bahwa setelah ia melahirkan kedua bayi itu tidak lagi menjadi miliknya. Dia akan menyerahkan keduanya pada pria yang menginginkan pewaris darinya yaitu Domini.
Di mobil, dalam perjalanan pulang ke Mansion, Abigail ingin mengatakan keinginannya pada Dominic. Tapi pria itu seakan-akan menjaga jarak dengan Abigail. Cara ia duduknya pun sangat jauh. Jarak di antara mereka pun sangat jauh, bisa diduduki oleh 2 orang wanita dewasa. Setiap kali Abigail ingin mengatakan keinginannya. Pria itu selalu saja mendapatkan telepon di handphonenya. Abigail merasakan sangat kesal dan saking kesalnya, Ia pun merampas handphone milik Dominic dari tangan pria itu. Lalu mematikannya.
"Abigail... Apa yang kau lakukan. Kembalikan handphoneku sekarang juga. Ada pekerjaan penting yang harus aku lakukan sekarang."
"We to talk, now!!!" Tegas Abigail pada Domini. "Jika kau tidak mau berbicara denganku sekarang, maka aku akan membuang Handphone-mu ini keluar dan kau tidak akan bisa melakukan pekerjaan mu."
"Baiklah sekarang katakan, apa yang ingin kau bicarakan."
"Pilihan yang bijak. Baiklah... Dengarkan ini baik-baik. Aku tahu, aku sedikit egois. Tapi aku harus melakukan ini. Pernikahan kita terjadi atas dasar kontrak, agar saya bisa mengandung pewaris untuk anda.""Iya itu benar. Apa ada yang salah dengan itu...?"
"Tidak ada! Begini... Sekarang saya sedang mengandung bayi kembar."
"Lalu... Apa itu masalah bagimu...?"
"Aku sudah bilang, tidak ada masalah dengan hal itu. Aku malah sangat bersyukur bisa mengandung bayi kembar dalam rahim Ku ini. Tapi aku punya satu permintaan. Aku harap kau mau menerima permintaan ku dan mengabulkannya."
"Sekarang katakan apa permintaanmu itu dan kita lihat apa aku bisa memenuhi permintaan mu itu atau tidak."
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage Contract
Storie d'amoreDominic Daren O'brey, CEO perusahaan O'brey corp bersumpah tidak ingin menikah seumur hidupnya sehingga, ia memutuskan akan menyewah rahim seorang wanita, agar bisa melahirkan anak untuknya. Pilihan kemudian jatuh pada Abigail Lea Anderson, seorang...