• She's #5 •

6 1 0
                                    

~ Happy Reading ~

***

Seminggu berlalu pasca lomba antar SMA dan hari ini adalah hari kamis yang kebetulan jadwal pelajaran pertama di kelas Louis adalah bola volly, giliran cowo yang bermain dan cewe yang istirahat tapi bukan berarti bebas makan ke kantin. Hanya istirahat di pinggir lapangan sambil minum

Saat sedang bermain serius di lapangan tanpa di sengaja bola keluar dari lapangan dan menggelinding ke dekat UKS

"Woy Gito! Ambil sono bolanya!" titah Farid

"Ogah! Lu aja sono!"

"Rama! Lu aja yang ambil gih!" titah Farid

Mendengar temannya yang saling titah Louis pun mulai jengah "Ck, berisik deh! Udah gue aja yang ngambil!"

Louis berjalan dan mencari keberadaan bola yg ternyata berada di depan pintu UKS Louis merunduk mengambil bola

Tiba tiba ada sepasang kaki jenjang indah dan mulus memakai sepatu putih sontak membuat Louis mengikuti arah kakinya hingga kembali tegak untuk melihat siapa gerangan

Caitlin Pov

"Permisi nak! Mau tanya, ruang kepala sekolah di mana ya?" tanya pak Ridwan pada seorang lelaki yang baru saja bangkit setelah sebelumnya menunduk untuk mengambil bola vollynya

Beliau adalah kepala sekolah ku, yakni SMA Bersemi

"Iya tau pak"

"Louis! Lama banget siih!" teriak salah seorang temannya

Lelaki itu langsung melempar bola ke arah temannya yang hendak mendekat

"Mari pak saya hantar" ujar si lelaki itu

Kami menyusuri koridor melewati kelas demi kelas, terjadi keheningan antara kami hingga pak Ridwan yang memulai percakapan

"Nama kamu Louis Passion?"

Si lelaki berperawakan tinggi putih juga tampan itu mengangguk kecil sambil mengerutkan dahi

"Darimana bapak tau nama saya?" tanyanya

Aku hanya menjadi pendengar setia, karena aku berjalan di belakang pak Ridwan juga lelaki itu

"Bukankah kamu kapten basket yang meraih kemenangan di lomba antar SMA?, juga anak dari pengusaha no satu di negeri ini?"

What?! Dia, dia kapten basket SMA Mars Light berarti dia adalah orang yang di ceritakan oleh Ajeng

"See, aku rasa dia biasa saja. Tapi kenapa semua wanita seakan memujanya? Ooh ya lord" batinku

hingga kami tiba di ruang kepala sekolah yang di depannya terdapat kolam ikan berukuran kecil yang di sekitaran kolam terdapat beberapa tumbuhan juga patung katak dan burung yang menghiasi. Menambah kesan asri nan bersih

"Ini pak ruangannya!"

"Terima kasih banyak ya, maaf sudah merepotkanmu"

"Iya pak sama sama"

Sebelum melenggang pergi, aku sempatkan untuk meliriknya sedikit dan yaps mataku berhasil menatap matanya

***

Hari ini matahari terasa begitu dekat dengan bumi hingga membuat cuaca terasa terik

Bahkan awan yang selalu menutupi mataharipun seakan enggan untuk mendekatinya

She'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang