• She's #7 •

6 1 0
                                    

I'm back wan kawan, hope you like it. Aku tau ini kayak upik abu, tapi percalah aku bikinnya dengan penuh perasaan ko hehe😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂

~ Happy Reading ~


***


Hari ke hari, pergantiannya begitu cepat tanpa di sadari. Sebenarnya, apakah hal yang di inginkan manusia saat bergantinya hari? Pasti sebuah perubahan positif kan, tapi bicara soal perubahan ada beberapa hal yang tidak di inginkan untuk berubah

Kasih sayang dari keluarga, best friendship goals, dan cinta. Jika hal tersebut sudah membuat kita merasa sempurna, maka tak perlu perubahan untuk ke 3 hal tersebut

Seperti halnya saat ini, waktu menunjukan pukul 10:23 siang di hari minggu. Sebuah rumah sederhana yang di dominasi cat berwarna abu-abu dan merah ini nampak di ramaikan oleh Louis and the geng  yang best friendship goals

"Ooouch, aah" desahan demi desahan keluar dari mulut Martin yang kini sedang mojok sendirian

Setelah paginya mereka latihan basket, kini mereka berkumpul di rumah Satya, yang kini mereka jadikan Bascamp, rumah ini dulunya terbengkalai, tak terawat, dan tak berpenghuni. Maka dari itu orang tua Satya meminta agar rumah itu tidak kosong, dan mereka mengizinkan rumah itu di pakai tempat nangkring geng Balakaciprut😂*Author di masukin ke sumur sama Louis and deu geng😂😂😂

"Ah, ooh" lagi lagi Martin mengeluarkan desahan

"Berisik deh lo, di kamar deh sono!" titah Rama yang seakan sudah hafal bahwa Martin sedang menonton film pornografi

"Sirik aja lo" tukas Martin

Rama melempar martin dengan puntung rokok "Jijik gue denger suara lo...-"

"Tak menggoda" lanjutnya

Satya yang asik bermain ps bersama Brandon menyempatkan untuk melemparkan bantal sofa tepat di wajah Rama, membuatnya mengumpat kesal

"Ssstt" Brandon memberi kode pada Satya untuk memperhatikan Louis yang sedang melamun, yang di beri kode hanya mengedikan kedua bahunya

Rama memperhatikan Satya dan Brandon secara bergantian sambil memakan snack, mengerti dengan kode yang di berikan Brandon, Rama bangkit dari duduknya lalu menghampiri Louis dan duduk di sampingnya "Lo kenapa bro?"

Louis menghembuskan nafas beratnya "Gue juga ga tau kenapa"

Semuanya di buat bingung oleh sikap Louis, di menit berikutnya Louis bangkit dari duduk setelah sebelumnya mencek ponsel serta melirik arlojinya

"Tai, lo mau kemana?" tanya Rama

"Nyari angin" jawab Louis

***

Matahari tengah terik pada pukul 11 siang, mungkin untuk sebagian orang akan menghindari terpapar sinar mentari, mungkin dengan cara mengenakan pakaian berlengan panjang, atau bahkan enggan untuk keluar rumah

Tapi tidak dengan Caitlin, dia setia terduduk manis di bangku taman kota menghadap air mancur buatan yang menyerupai bundaran HI

"Kamu janji?"

"Aku janji Cait"

Suara itu selalu terngiang ngiang di kepala Caitlin, seakan enggan untuk enyah. Air mata lolos begitu saja dari kelopak matanya

"Untuk pertama kalinya kamu bohong sama aku" Batinnya berbisik

Kenangan, seperti yang kita tahu kenangan bisa dapat kita ingat tanpa tahu waktu entah itu siang, sore, pagi, malam semua itu tak dapat di duga

Tapi biarkan kenangan menjadi hal yang tak perlu di ketahui siapapun, cukup di simpan pada ruang yang gelap dan sepi di hati kita, bukan karena kita membenci. Namun karena kita sadar bahwa kenangan tak perlu mendominasi hati kita karena hal itu akan berdampak bagi masa selanjutnya

Caitlin Pov


"Aaarrggh!"

Suara seseorang yang tiba tiba duduk di sampingku itu membuatku terlonjat kaget, tapi berusaha aku abaikan

*Brak
Hingga sebuah kotak berwarna biru terikat pita berwarna pink yang memiliki tebal kurang lebih 20cm itu di bating tepat di sampingku sontak membuatku menoleh

'Ka Louis' ucap batinku

Seakan mendengar namanya di panggil, iapun menoleh menatapku dengan mata memerah dan rahang mengeras

"Apa lo liat liat?" ucapnya

'Dih, kepedean' lagi lagi batin yang berbicara

"Siapa suruh kakak marah marah, kan bikin orang kaget" jawabku

"Kalau ga suka lo bisa pergi!"

"Kan yang duduk dul..-"

"Apa semua cewe rese ya?! Muak gue!"

Tanpa sepatah katapun dia melenggang pergi, dan tunggu. Dia melupakan kotaknya

"Ka! Ka Louis!" teriakanku tak mampu membuat dia berhenti maupun menoleh

Terpaksa aku berlari berusaha mengejarnya, namun nihil ia sudah tak terlihat

"Penting ga ya ni kotak"

"Ah bodoamat, siapa suruh di tinggalin"

***

Author Pov

"Udah pulang?"

Pertanyaan yang terdengar menggema di ruangan utama rumah saat Caitlin memasukinya

Caitlin menghampiri ayahnya Abizar Rahardi dan duduk di sampingnya yang sedang duduk sambil membaca koran harian miliknya

"Udah yah"

Abizar melirik kotak yang ada di genggaman putrinya "Dari siapa?"

Caitlin menatap ayahnya "Apanya?"

Abizar menahan tawanya "Kotak itu"

"Oh, ini bukan punya aku" jawab Caitlin

"Terus punya siapa?"

"Punya senior aku, tadi ketinggalan di taman"

Mendengar jawaban putrinya membuat Abizar merasa sendu dan menatap putrinya dengan pilu. Di menit kemudian Caitlin memulai percakapannya kembali "Biar besok aku balikin"

"Yaudah yah, aku ke kamar dulu" pamit Caitlin

Saat menaiki anak tangga Caitlin memperhatikan kotak itu, kira kira apa ya isinya. Caitlin berbisik dalam hati

(^0^)(^0^)

Jangan lupa vote dan comment yang sebanyak banyaknya yaaa, aku akan terima apapun itu komentarnya😋😋😋😋😋😋😋😋😋😋😋😋😋😋😋😋😋😋😋😋😋😋😋😋😋😋😋😋😋😋

See you in next part beibeeeh💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕



She'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang