Happy reading:)
*****
Jam di tangannya sudah menunjukkan pukul 07.15 membuat seorang gadis yang menaiki mobil dengan kebut-kebutan itu berdecak sebal. Tentu saja gerbang sekolahnya sudah di tutup sejak 5 menit yang lalu. Tapi dia masih berharap bahwa pak satpam penjaga gerbang belum menutup gerbang karena lagi kebelet pipis. Ini pertama kalinya dia terlambat ke sekolah, alasannya sangat sederhana yaitu karena bangun kesiangan. Biasanya dia akan di bangunkan oleh mamanya, tapi tadi mamanya telah berangkat kantor pagi-pagi buta karena ada urusan mendadak. Jadilah dia bangun kesiangan dan akhirnya terlambat ke sekolah.Ternyata dugaannya benar, gerbang tersebut telah di tutup. Dilihatnya jam tangannya sudah menunjukkan pukul 07.30, tentulah dia sudah terlambat 15 menit. Setelah di depan gerbang, gadis itu pun segera turun dari mobilnya.
"Pak izinin saya masuk ya pakk, kan pak Rudi baik tuh," mohon gadis itu pada pak Rudi selaku satpam yang ada di SMA Nusa Bangsa.
"Eh, non Ara kok baru sampai. Gak biasanya non terlambat ke sekolah," kata Pak Rudi. Ya nama gadis itu Ara, Ara Senia Dirgantara yang biasanya di panggil Ara
"Iya nih pak, bangun kesiangan. Nah karena saya baru pertama kali terlambat, izinin saya masuk yahh," mohon Ara dengan wajah memelas.
"Gak bisa non, nanti saya bisa di marahin bu Martha," jawab Pak Rudi.
Mendengar jawaban Pak Rudi Ara cuma bisa mendengus pasrah. Bu Martha adalah guru tergalak yang ada di SMA Nusa Bangsa. Siapa saja yang terlambat akan di hukum lari keliling lapangan dan di tambah hukuman-hukuman yang lainnya.
Saat hendak membalikkan badan menuju mobilnya, ada mobil lain yang ingin masuk tetapi terhalang oleh mobilnya. Ara pun segera masuk ke dalam mobil dan meminggirkannya agar mobil di belakangnya bisa lewat. Saat mobil itu sudah di depan gerbang Pak Rudi pun segera membukakan pintu gerbangnya. Melihat ada kesempatan, Ara pun segera menancapkan gas dan mengikuti mobil yang ada di depannya masuk ke dalam halaman sekolah. Sebelum benar-benar masuk, Ara mengucapkan terima kasih pada Pak Rudi.
"Pak.. makasih ya," kata Ara sambil cekikikan.
"Eh eh ehh, tapi kan.." sebelum Pak Rudi menyelesaikan kalimatnya Ara sudah menancapkan gasnya dan memakirkan mobilnya di tempat parkiran tepat di samping mobil yang tadi.
Ara segera turun dari mobilnya untuk pergi ke kelasnya, takut Bu Martha akan melihatnya dan memberinya hukuman. Tapi sebelum itu, dia ingin berterimakasih pada seseorang yang mengendarai mobil tadi. Ara pun segera mengetuk kaca mobil yang tepat terparkir di samping mobilnya. Seorang cowok turun dari mobil itu dan berdiri di hadapannya. Cowok itu pun hanya menatapnya dengan wajah datar.
Kok gue ga pernah liat ya? Anak baru kali batin Ara. Ara segera mengulurkan tangannya untuk berterima kasih.
"Makasih ya udah bantuin gue," Tangan Ara masih terulur dan sama sekali tidak di balas oleh cowok di hadapannya ini. Cowok itu hanya mengernyit heran seolah bertanya 'maksud lo?'.
Tau maksud cowok tersebut, Ara pun segera menurunkan tangannya yang terulur dan menjelaskan niatnya berterimakasih.
"Iya.. makasih karna lo udah nolongin gue buat masuk ke dalam Sekolah," Jelas Ara sambil tersenyum manis memperlihatkan lesung pipinya.
Cowok di hadapannya pun hanya menatapnya datar dan menggerakkan matanya seolah mengatakan 'minggir' karena telah menghalangi jalannya.
Ara ingin bertanya siapa namanya, tapi karena kesal pada cowok tersebut Ara pun segera meninggalkannya dan segera bergegas pergi ke kelasnya.
Ara tergesa-gesa menaiki tangga menuju kelasnya. Takut akan ada guru yang melihatnya dan memberinya hukuman. Tepat dia tiba di koridor kelas XI, tentu saja koridor itu sudah sepi. Ara pun segera menuju ke kelasnya yang terletak tepat di ujung koridor, yaitu di kelas XI IPA 1.
KAMU SEDANG MEMBACA
ABRA
Teen FictionBagi Ara, Abi hanyalah pria sombong yang tidak sengaja bertemu dengannya, pria yang sangat menyebalkan dan kadang sedingin es. Tetapi, di satu waktu Ara melihat sisi lain dari Abi. Bagaimana dia bisa membuat Ara jatuh hati hingga sejatuh-jatuhnya, h...