Bagaimana ini? Aku kembali terjatuh.
Aku berusaha mati-matian agar tak merasakan kembali apa itu cinta, kasih. Tapi nestapa, hati ini membangkang. Aku benci cinta, tapi jika sudah terlanjur jatuh, dunia terasa berbunga.
Aku tak tau dirimu, tapi aku tahu dirimu. Cinta mayaku.
Kamu tahu? Untuk pertama kalinya kugunakan tombol yang berfungsi mengabadikan hal penting dalam ponsel ini dalam hidupku hanya untuk sebuah foto. Iya, tentu saja itu fotomu!
Entah itu sebuah kejahatan atau bukan. Enyahlah, aku cuma mau kamu sekarang.
Kuingin beradu sajak bersamamu. Meluapkan isi hati dan jiwa dalam sebuah kata.
Tapi apalah dayaku. Tak ada celah dalam hatimu. Rapat sudah seperti batu. Tersiksa oleh sakit yang tak menentu. Hanya karna dulu gagal bersatu.
Kuharap dulu kita bertemu, biar aku yang mengisi hatimu.
Namun arang telah menjadi abu. Tertutup sudah kalbumu. Tak mungkin ada aku dalam dirimu.
-Aku-
KAMU SEDANG MEMBACA
A Poem By: Sela Juwita
Thơ caIni berdasarkan pengalaman pribadi. Maaf jika tidak sesuai isi hati. Kalian bisa terus membaca dan mencari, mana puisi yang kalian sukai. Tulisan ini rutin dibuat setiap malam, berdasarkan isi hatiku.
